Omzet Turun, Curhat Pelaku Usaha Soal Dampak Perbaikan Jembatan Cicewol Sukabumi

Kamis 22 Juni 2023, 15:35 WIB
Salah satu usaha cuci kendaraan yang terdampak perbaikan Jembatan Cicewol. Jembatan ini menjadi akses penghubung Kecamatan Cidahu dan Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ibnu Sanubari

Salah satu usaha cuci kendaraan yang terdampak perbaikan Jembatan Cicewol. Jembatan ini menjadi akses penghubung Kecamatan Cidahu dan Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah pelaku usaha jasa di sekitar Jembatan Cicewol mengalami penurunan pendapatan akibat adanya perbaikan jembatan yang menjadi akses penghubung Kecamatan Cidahu dan Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, tersebut. Mereka antara lain tempat pangkas rambut hingga cuci kendaraan.

Pengerjaan perbaikan jembatan yang rencananya berjalan selama enam bulan sejak awal Mei 2023 ini disebut memberikan dampak buruk bagi perekonomian lokal. Perbaikan sendiri sebenarnya dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan setelah Jembatan Cicewol rusak diterjang luapan Sungai Cicatih.

Pelaku usaha pangkas rambut dan cuci kendaraan di sekitar Jembatan Cicewol mengaku omzetnya menurun akibat berkurangnya pelanggan yang sebelumnya biasa menggunakan jembatan ini. Adapun anggaran perbaikan atau pembangunan kembali jembatan adalah Rp 2,7 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Rizal Kurniawan (31 tahun), salah satu pemilik usaha pangkas rambut ini mengatakan sejak pengerjaan perbaikan dimulai, pendapatannya menurun. Ini tidak lain karena banyak pelanggan setianya yang memilih tidak datang ke tempatnya akibat kesulitan akses. Kendaraan yang biasa melintasi Jembatan Cicewol sementara ini dialihkan ke jalur lain.

"Cukup terasa dampaknya terhadap pendapatan. Meski sisi bagusnya ada (pelanggan) baru yang biasanya ke (tempat lain) seberang jembatan, sekarang ke tempat saya lantaran malas mutar ke jalan alternatif," kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (22/6/2023).

Rizal pun membuka kalkulasi pendapatannya, di mana ketika sebelum ada perbaikan jembatan, dia bisa meraup omzet Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu per hari. Sementara saat ini berkurang menjadi hanya Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per hari. Kemacetan di sekitar titik perbaikan disebutnya ikut menyebabkan pendapatannya menurun.

Baca Juga: Proyek Pembangunan Jembatan Cicewol Cidahu Sukabumi Rp2,7 Miliar Mulai Dikerjakan

Menurut Rizal, banyak pelaku usaha lokal yang terdampak perbaikan Jembatan Cicewol. Ini lantaran sebagian besar konsumen merupakan warga dari Kecamatan Cidahu yang selalu menggunakan jembatan tersebut. "Adanya perbaikan ini menjadi terlihat pasarnya ternyata dominan dari Cidahu, walaupun dari Cicurug juga ada beberapa," katanya.

"Dengan situasi ini saya belum bisa banyak berbuat. Mungkin mulai mengandalkan kekuatan media sosial untuk mempertahankan koneksi pelanggan dan menjangkau pasar yang lebih luas," imbuh dia yang berhadap perbaikan Jembatan Cicewol dapat selesai secepat mungkin sehingga lalu lintas normal dan menghidupkan kembali bisnisnya.

Senada dengan Rizal, pengelola usaha cuci kendaraan, Yusuf (28 tahun), mengatakan dampak perbaikan Jembatan Cicewol juga dirasakannya. Meski tak signifikan karena sudah ada pengelompokan usaha serupa di zona yang sama. Dalam jarak satu kilometer, terdapat tempat cuci kendaraan lain dan memiliki pelanggan masing-masing.

"Jadi sebelum jembatan diperbaiki juga kami sudah punya konsumen masing-masing. Kalau ada (pelanggan) dari tempat yang jauh, tidak mungkin cucinya di sini," kata dia.

"Tapi ada juga kejadian ketika tempat cuci lain tutup, lalu warga itu sebenarnya bisa cuci kendarannya di tempat saya, namun karena terhalang perbaikan jembatan dan harus memutar melewati jalur alternatif, akhirnya malas," ujar Yusuf.

Adapun omzet usaha cuci kendaraan baik mobil maupun sepeda motor Yusuf ini sebelum ada perbaikan jembatan bisa mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 600 ribu per hari. Namun sekarang hanya Rp 400 ribu per hari paling besar. Pelanggan-pelanggan yang merupakan warga Cidahu saat ini lebih memilih tempat lain yang aksesnya mudah.

Yusuf berkomitmen tetap menjaga kualitas layanan meski sedang mengalami penurunan pendapatan. Ini dilakukannya supaya pelanggan yang masih ada tidak pergi atau berpindah ke tampat lain. "Apalagi mau masuk kemarau, akan ada pengurangan konsumen, makanya kami ada evaluasi, untuk karyawan juga ada yang diistirahatkan," katanya.

"Tapi ada satu apresiasi dan suatu pembelajaran untuk saya sebagai wirausaha. Jadi kalau jalan tidak ditutup, saya tidak tahu market saya dari mana," tambah Yusuf.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Motor13 September 2024, 11:48 WIB

Penumpang Motor Tewas Depan SCG Sukabumi, Kenapa "Dibonceng" Lebih Bahaya?

Korban kecelakaan yang merupakan penumpang motor itu diketahui adalah seorang karyawati di salah satu pabrik Sukabumi.
Ilustrasi. Meski pengendara juga memiliki risiko, penumpang motor memiliki faktor-faktor tambahan yang bisa membuat mereka lebih berbahaya jika terjadi kecelakaan. (Sumber : Freepik/freepik)
Entertainment13 September 2024, 11:30 WIB

Gelagapan Ditanya Judul, Netizen Ragukan Skripsi Dinar Candy yang Beres 1 Bulan

DJ Dinar Candy secara resmi dinyatakan lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management (STIE IBMT), Surabaya, Jawa Timur, dan menyandang gelar sarjana Manajemen.
Gelagapan Ditanya Judul, Netizen Ragukan Skripsi Dinar Candy yang Beres 1 Bulan (Sumber : Instagram/@dinar_candy)
Sukabumi13 September 2024, 11:28 WIB

Polisi Kehilangan Jejak Terlapor Kasus Tipu Gelap, Korban Warga Sukabumi Rugi Rp 350 Juta

Selain berpindah-pindah tempat, PP juga tidak datang ketika dipanggil.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life13 September 2024, 11:00 WIB

Mengenal Apa Itu Tirakat dari Sudut Pandang Spiritual, Cek Penjelasannya!

Tirakat sering kali dilakukan melalui berbagai bentuk pengendalian diri, seperti puasa, meditasi, atau mengurangi keinginan duniawi sebagai bagian dari upaya mendekatkan diri kepada Tuhan atau mencapai kekuatan batin.
Ilustrasi. Dzikir. Mengenal Apa Itu Tirakat dari Sudut Pandang Spiritual (Sumber : Freepik/freepik)
Film13 September 2024, 10:48 WIB

Gadis Kretek Indonesia Menang Best Miniseries Seoul International Drama Awards 2024

Selain Menang Best Miniseries Seoul International Drama Awards 2024, Gadis Kretek dari Indonesia masuk Daftar Serial Terpopuler di Netflix dengan judul "Cigarette Girl",
Gadis Kretek Menang Best Miniseries di Seoul International Drama Awards 2024. Foto: X/@WatchmenID
Jawa Barat13 September 2024, 10:37 WIB

Polisi Ini Diperiksa Propam, Diduga Pungli Minta Rp 550 Ribu untuk Mengurus BPKB

Ade Ary meminta waktu agar proses ini dapat berjalan proporsional.
(Foto Ilustrasi) Polisi berpangkat Aipda berinisial P yang diduga terlibat pungli di Samsat Kota Bekasi menjalani proses pemeriksaan oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya. | Foto: Istimewa
Arena13 September 2024, 10:04 WIB

Alfiana dari Sukabumi, Top Skor Sea Games dan Bawa Hattrick PON untuk Tim Hoki Jabar

Alfiana berharap dominasi Jawa Barat dapat dipertahankan pada PON selanjutnya.
Muhamad Alfiana saat tampil di PON XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara. | Foto: Istimewa/@kurniawansumiarta
Life13 September 2024, 10:00 WIB

Empati dan Memiliki Rasa Humor, 7 Ciri Kamu Sangat Disukai Banyak Orang

Menjadi pribadi yang disukai banyak orang bukan hanya soal popularitas, tetapi tentang bagaimana kita memperlakukan dan berinteraksi dengan orang lain dengan ketulusan dan kepedulian.
Ilustrasi - Ada Beberapa Sikap yang Membuatmu Disukai Banyak Orang-orang, Yuk Lakukan. (Sumber : Unsplash.com/@Priscilla Du Preez 🇨🇦).
Inspirasi13 September 2024, 09:30 WIB

Info Job Vacancy: Lowongan Kerja Lulusan SMA di Wilayah Jabodetabek

Lowongan Kerja Lulusan SMA. Perusahaan beroperasi di segala tahap pengolahan makanan, mulai dari produksi dan pemrosesan bahan mentah, hingga produk siap pakai di pasaran.
Ilustrasi. Pegawai Crew Packer. (Sumber : Pixabay/Quân Lê Quốc)
Sukabumi13 September 2024, 09:18 WIB

Identitas Korban dan Kronologi Kecelakaan Maut Penumpang Motor di Depan SCG Sukabumi

NN dan YD merupakan karyawan pabrik sepatu.
Polisi melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan maut sepeda motor di Jalan Pelabuhan II, tepatnya di depan pabrik semen SCG, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Kamis malam, 12 September 2024. | Foto: Istimewa