Gempa M 4,4 Guncang Pangandaran, Terasa hingga Garut dan Ciamis

Sukabumiupdate.com
Sabtu 21 Jun 2025, 14:09 WIB
Gempa M 4,4 Guncang Pangandaran, Terasa hingga Garut dan Ciamis

Episenter gempa M 4,4 di laut Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (21/6/2025) pukul 12.53 WIB (Sumber Foto: BMKG)

SUKABUMIUPDATE.com – Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo (M) 4,4 mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada Sabtu (21/6/2025) pukul 12.53 WIB. Getaran gempa ini juga dirasakan di sejumlah daerah sekitarnya, termasuk Ciamis dan Garut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam keterangannya menyatakan, episenter gempa terletak di koordinat 8.1 Lintang Selatan dan 108.24 Bujur Timur. Pusat gempa berada di laut, sekitar 52 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran, dengan kedalaman 22 kilometer.

Jenis dan Penyebab Gempa

Berdasarkan analisisis BMKG, gempa ini termasuk kategori dangkal dan disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di bawah laut. Lokasi episenter dan kedalaman hiposenter mengindikasikan sumber gempa berasal dari deformasi kerak bumi pada zona sesar aktif di sekitar kawasan tersebut.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif bawah laut," ujar Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com, Sabtu sore.

Baca Juga: Gempa Laut Dangkal M 4,9 Guncang Garut dan Sekitarnya

Wilayah Terdampak

Hartanto menuturkan, guncangan gempa ini dirasakan di beberapa wilayah di Jawa Barat. Berdasarkan laporan masyarakat, getaran terasa di wilayah:

1. Sukasenang dan Sindangkasih (Kab. Ciamis)

2. Caringin, Pamengpeuk, dan Cisompet

3. Pasirwangi dan Garut Kota

"Intensitas gempa tercatat pada skala II hingga III MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan yang digantung bergoyang, dan dalam beberapa kasus terasa seperti truk besar yang lewat," jelasnya.

Hingga pukul 13:13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," tandas Hartanto.

Berita Terkait
Berita Terkini