TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
bankbjb

Inflasi Turki Terus Meroket, Presiden Erdogan Pecat Kepala Badan Statistik

Penulis
Minggu 30 Jan 2022, 13:43 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memecat Sait Erdal Dincer, Kepala Badan Statistik Turki, setelah menyuguhkan data inflasi. Pada 2021, data menunjukkan inflasi Turki mencapai level tertinggi selama 19 tahun terakhir yaitu 36,1 persen.

Selain Dincer, Erdogan telah memecat sejumlah pejabat lainnya. Sejak Juli 2019, ada tiga gubernur bank sentral yang diberhentikan.

Erdogan meyakini penyebab inflasi adalah suku bunga yang tinggi. Hal ini berkebalikan dengan pemikiran ekonomi konvensional.

Angka inflasi 2021 yang dirilis oleh Dincer membuat marah kubu pro-pemerintah dan oposisi. Pihak oposisi mengatakan pemerintah Turki tidak melaporkan hal yang sebenarnya. Pemerintah hanya mengklaim biaya hidup di Turki naik hingga dua kali lipat.

Erdogan dilaporkan mengkritik badan statistik karena menerbitkan data yang disebut terlalu membesar-besarkan skala kelesuan ekonomi Turki.

Baca Juga :

Sebelum dipecat, Dincer sepertinya sudah tahu bakal diberhentikan. “Saya duduk di kantor ini sekarang. Besok akan menjadi orang lain,” katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar bisnis Dunya awal Januari.

“Terserah siapa ketuanya. Apakah dapat dibayangkan ratusan rekan saya bisa menahan atau tetap diam tentang menerbitkan tingkat inflasi yang sangat berbeda dari apa yang telah pemerintah tetapkan? Saya memiliki tanggung jawab kepada 84 juta orang,” ujarnya.

Erdogan telah menunjuk Erhan Cetinkaya, 40, yang telah menjadi wakil ketua pengawas perbankan BDDK sejak 2019, sebagai pengganti Dincer. Badan tersebut akan mempublikasikan data inflasi Januari pada 3 Februari.

"Ini hanya akan meningkatkan kekhawatiran tentang keandalan data, di samping kekhawatiran utama tentang pengaturan kebijakan ekonomi," kata Timothy Ash dari BlueBay Asset Management dalam sebuah catatan kepada klien.


Editor
Halaman :
BERITA TERPOPULER
Berita Terkini
x