SUKABUMIUPDATE.com - Dua belas anggota Dewan Menteri India di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, termasuk enam anggota senior Kabinet, mengundurkan diri pada Rabu (07/07/2021) dalam perombakan besar-besaran pertama dari masa jabatan kedua pemerintah.
PM Modi meminta mundur 12 menteri seniornya tersebut untuk memperbaiki kinerja pemerintahannya, termasuk dalam merespon pandemi COVID-19. Untuk mengganti mereka, Modi memilih menteri-menteri dari angkatan muda dengan harapan hal itu bisa menyegarkan dan memperbaiki citra pemerintahannya yang rusak selama pandemi COVID-19.
Di antara mereka yang diminta untuk mundur adalah Menteri Kesehatan Harsh Vardhan, atas alasan kurang baiknya penanganan bencana krisis virus covid-19.
Lalu, Menteri Teknologi Informasi Ravi Shankar Prasad, yang dikenal sebagai ujung tombak pertikaian pemerintah dengan perusahaan teknologi besar seperti Twitter dan WhatsApp.
Serta Menteri Informasi dan Penyiaran Prakash Javadekar, yang bertanggung jawab atas manajemen media pemerintah. Pengunduran dirinya terjadi beberapa minggu setelah Modi menghadapi rentetan laporan buruk dari pers, sebagian besar di media asing. Javadekar juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan India.
Baca Juga :
Anggota kabinet lainnya yang juga diminta mundur adalah, Menteri Pendidikan Ramesh Pokhriyal Nishank serta Menteri Buruh dan Ketenagakerjaan Santosh Gangwar.
"Dalam satu kibasan, mayoritas menteri senior hilang. Lewat penggantian itu, Pemerintah India mengakui bahwa selama ini mereka gagal menangani pandemi COVID-19 dengan baik," ujar analis politik Nilanjan Mukhopadhyay, dikutip Tempo dari Channel News Asia, Kamis, 8 Juli 2021.
Perombakan membuat kabinet pemerintah India lebih besar