Kerusuhan Etnis di India, 60 Orang Tewas dan 1.700 Rumah Terbakar

Rabu 10 Mei 2023, 01:21 WIB
Kerusuhan di India menelan korban tewas hampir 60 orang dan 1.700 rumah terbakar | Foto : indiatoday

Kerusuhan di India menelan korban tewas hampir 60 orang dan 1.700 rumah terbakar | Foto : indiatoday

SUKABUMIUPDATE.com - Kerusuhan terjadi di negara bagian Manipur, India, hingga merenggut 60 nyawa, 1.700 rumah terbakar dan memaksa puluhan ribu orang untuk mengungsi. Kira-kira, apa penyebab kerusuhan etnis di India yang membuat banyak kehilangan nyawa dan harta tersebut?

“Sekitar 60 orang tak bersalah telah kehilangan nyawa, 231 orang menderita luka-luka dan sekitar 1.700 rumah terbakar dalam insiden malang 3 Mei. Saya mengimbau masyarakat untuk membawa perdamaian dan ketenangan ke negara. Pengangkutan orang-orang yang terdampar ke lokasi masing-masing telah dimulai,” kata N Biren Singh seperti dikutip indiatoday.in pada Senin 8 Mei 2023.

Selain itu, kerusuhan itu juga mengakibatkan sekitar 23 ribu warga mengungsi demi menghindari konflik, di mana dari ribuan orang yang mengungsi itu sebagian besar memilih tinggal di pangkalan-pangkalan militer Manipur. Mereka juga tinggal di markas garnisun yang ada di wilayah tersebut.

“Hingga saat ini, 20.000 orang yang terlantar telah dievakuasi. Sekitar 10.000 orang masih terlantar. Menteri Dalam Negeri Serikat Amit Shah telah memantau situasi sejak hari kejadian hingga hari ini. Dia telah mengirim banyak kompi pasukan pusat,” kata Singh.

Kerusuhan di Manipur meletus pada 3 Mei setelah pawai protes yang diselenggarakan oleh suku Kuki memicu bentrokan dengan komunitas non-suku Meitei. Pawai dipanggil untuk menentang perintah Pengadilan Tinggi Manipur baru-baru ini, yang meminta pemerintah negara bagian untuk mengirim rekomendasi ke Pusat mengenai permintaan untuk memasukkan komunitas Meitei yang mayoritas dan didominasi Hindu dalam daftar Suku Terjadwal (ST).

Baca Juga: Badri Suhendi Temukan Banyak Warga Tak Miliki Surat Nikah Saat Reses di Palabuhanratu Sukabumi

Selama beberapa hari berikutnya, massa membakar mobil dan bangunan, merusak toko dan hotel, serta menghancurkan gereja di seluruh distrik seperti Churachandpur, Imphal East and West, Bishnupur, Tengnoupal, dan Kangpokpi.

Polisi dan personel paramiliter dikerahkan untuk mengendalikan bentrokan. Ketika kekerasan meningkat, negara menangguhkan internet, memberlakukan jam malam, dan mengeluarkan perintah tembak-menembak.

BJP yang berkuasa dan para pemimpinnya mendapat kecaman tajam dari oposisi karena berkampanye dengan pijakan perang di Karnataka, di mana pemilihan Majelis dijadwalkan akan diadakan pada 10 Mei, bahkan ketika Manipur dibakar.

Pada hari Minggu, Angkatan Darat mengatakan “secara signifikan meningkatkan” pengawasannya di daerah-daerah yang terkena dampak kekerasan melalui sarana udara seperti drone dan pengerahan helikopter militer. Personel Angkatan Darat dan Assam Rifles mengadakan pawai bendera setelah jam malam pada hari Minggu dilonggarkan sebentar untuk memungkinkan orang membeli kebutuhan pokok.

India memang tengah diguncang kerusuhan yang meluas di negara bagian Manipur, atau tepatnya distrik Churachandpur. Al-Jazeera melaporkan, bahwa ada asap mengepul di sebuah rumah yang dibakar oleh komunitas Meitei, pada hari Rabu, 3 Mei 2023 lalu. Mereka menuntut untuk dimasukkan ke dalam bagian dari suku yang terdaftar di Churachandpur, Manipur, India.

Baca Juga: 2 Lokasi Tambang Terbengkalai, Perumda ATE Bantah Alami Kebangkrutan

Anusuiya Uikey, Gubernur negara bagian Manipur sempat memerintahkan tembak di tempat untuk menanggulangi keadaan, di mana perintah itu dilakukan atas situasi yang tidak terkendali, setelah upaya persuasif dan peringatan tidak dihiraukan oleh masing-masing kubu.

Sementara itu, laporan lain menyebutkan bahwa kerusuhan di Manipur pada hari itu pecah setelah terjadi aksi protes yang dilakukan suku Kuki dan kelompok non suku Meitei, hingga akhirnya mengakibatkan kerusakan sejumlah kendaraan dan bangunan.

Pada hari Minggu (7/5/2023) lalu, pihak militer setempat menyebutkan sudah tidak ada kekerasan besar lagi dan jam malam telah dicabut antara pukul 07.00 dan 10.00 waktu setempat di Churachandpur, sebagai kawasan yang disebut sebagai titik utama munculnya kerusuhan.

Perlu diketahui, suku Meitei adalah suku yang paling dominan di wilayah tersebut dengan jumlah lebih dari 50 persen di mana mereka mayoritas beragam Hindu dengan total 3,5 juta jiwa menurut sensus tahun 2011.

Sedangkan suku Naga dan Kuki berjumlah sekitar 40 persen dan sebagian besar beragama Kristen, di mana mereka berstatus "suku terdaftar" dan mempunyai hak atas kepemilikan tanah di bukit dan hutan. Suku lainnya adalah Mizo, yang terdiri dari sejumlah etnis dan berbatasan langsung dengan Myanmar.

sumber : berbagai sumber 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau
Sukabumi Memilih29 April 2024, 22:17 WIB

Omesh Masuk Wacana Usungan Gerindra di Pilkada Sukabumi, Bagaimana dengan Yudha?

Aktor dan komedian Indonesia kelahiran Sukabumi, Ananda Omesh diakui masuk dalam wacana bursa Pilkada Sukabumi dari Partai Gerindra.
Ananda Omesh dan Yudha Sukmagara | Foto : Sukabumi update
Keuangan29 April 2024, 21:32 WIB

6 Cara Melatih Anak Pandai Mengelola Uang Sejak Dini, Ikuti Langkah Ini

Mengajarkan anak pandai mengelola uang sangat berguna untuk masa depannya. Hal ini membantunya dewasa dalam memili uang.
Ilustrasi. Cara mengajari anak mengelola uang. | Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sehat29 April 2024, 21:00 WIB

Hidup Sehat Bebas Asam Urat: Rekomendasi Makanan Sehat dan Pantangan yang Perlu Diketahui

Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan.
Ilustrasi daging merah - Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan. (Sumber : pexels.com/@Eduardo Krajan)
Life29 April 2024, 20:53 WIB

Bisa Berasal Dari Kemarahan, Ini 3 Penyebab Agresi Pada Balita

Ingin tahu mengapa balita Anda begitu marah dan agresif? Pelajari lebih lanjut tentang agresi balita, dan kapan harus khawatir.
Ilustrasi agresi pada balita / Sumber Foto: Freepik/@stocking
Life29 April 2024, 20:48 WIB

6 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Orang Disiplin Seumur Hidupnya

Melatih anak agar menjadi orang disiplin tentu sangat diidamkan semua orang tua. Oleh sebabnya, perlu dilakukan beberapa langkah mewujudkannya.
Ilustrasi. Cara melatih anak menjadi orang disiplin. | Sumber foto : Pexels/Gustavo Fring
Bola29 April 2024, 20:30 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia hari ini akan menghadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024.
Timnas Indonesia hari ini akan menghadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sukabumi29 April 2024, 20:29 WIB

Dibiayai Donatur, Siswa MI Gelarsari Sukabumi Setiap Hari Dapat Makan Siang Gratis

Kepala Sekolah (Kepsek) MI Gelarsari, Solahhudin Sanusi mengatakan program makan siang gratis tersebut merupakan bantuan dari lembaga swasta Indonesia Food Security Review (IFSR) yang berlokasi di Jakarta.
Para siswa MI Gelarsari Bantargadung Sukabumi saat menikmati makan siang gratis program lembaga swasta | Foto : Ilyas Sanubari