Dokter China Dihimbau untuk Tidak Menyebut Covid Sebagai Penyebab Kematian

Kamis 19 Januari 2023, 10:15 WIB
Ilustarsi Dokter China Dihimbau untuk Tidak Menyebut Covid Sebagai Penyebab Kematian (Sumber : Freepik)

Ilustarsi Dokter China Dihimbau untuk Tidak Menyebut Covid Sebagai Penyebab Kematian (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Dokter di China diminta untuk tak menulis kegagalan pernapasan disebabkan oleh Covid-19 pada surat keterangan kematian pasien.

Sebaliknya jika pasien memiliki komorbid, maka harus dituliskan sebagai penyebab utama kematian. Hal tersebut dikatakan oleh seorang dokter di rumah sakit swasta seperti yang dikutip Tempo.co dari Reuters, Rabu 18 Januari 2023.

Jika dokter percaya bahwa kematian itu semata-mata disebabkan oleh pneumonia Covid-19, mereka harus melapor kepada atasan, yang akan mengatur dua tingkat "konsultasi ahli" sebelum kematian akibat Covid dikonfirmasi, katanya.

Baca Juga: Jadwal Tayang Preman Pensiun 8, Simak Info Terbarunya Langsung dari Sang Sutradara

Enam dokter di rumah sakit umum di China mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menerima instruksi lisan serupa yang mencegah mereka menghubungkan kematian dengan Covid atau mengetahui bahwa rumah sakit mereka memiliki kebijakan seperti itu.

Beberapa kerabat orang yang meninggal karena Covid mengatakan penyakit itu tidak muncul pada surat keterangan kematian, dan beberapa pasien melaporkan tidak dites virus corona meskipun tiba dengan gejala pernapasan.

"Kami telah berhenti mengklasifikasikan kematian akibat Covid sejak dibuka kembali pada Desember," kata seorang dokter di rumah sakit umum besar di Shanghai. "Tidak ada gunanya melakukan itu karena hampir semua orang berpikiran positif."

Baca Juga: Kisah Masjid di Cibadak Sukabumi, Berdiri di Area Proyek Jembatan Pamuruyan Baru

Arahan semacam itu telah menimbulkan kritik dari para pakar kesehatan global dan Organisasi Kesehatan Dunia WHO bahwa China secara drastis tidak melaporkan kematian akibat Covid karena virus corona merajalela di negara itu, yang meninggalkan rezim "nol-Covid" yang ketat pada bulan Desember.

Pada hari Sabtu, 14 Januari 2023, para pejabat mengatakan 60.000 orang dengan Covid-19 telah meninggal di rumah sakit sejak perubahan kebijakan China, kira-kira meningkat sepuluh kali lipat dari angka yang dilaporkan sebelumnya. Tetapi jumlah itu masih jauh dari perkiraan para ahli internasional, yang mengatakan lebih dari satu juta kematian terkait Covid di China tahun ini.

Pusat Pengendalian Penyakit China (CDC) dan Komisi Kesehatan Nasional (NHC) tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Baca Juga: Gegerkan Jagat Maya, Nikita Mirzani dan Bunda Corla Ribut Saat lIve Instagram

Beberapa dokter mengatakan, mereka diberi tahu panduan semacam itu berasal dari "pemerintah", meskipun tidak ada yang tahu dari departemen mana.

Tiga dokter lain di rumah sakit umum di berbagai kota mengatakan mereka tidak mengetahui adanya pedoman semacam itu.

Salah satunya, seorang dokter ruang gawat darurat senior di provinsi Shandong, mengatakan dokter mengeluarkan sertifikat kematian berdasarkan penyebab sebenarnya dari kematian, tetapi "bagaimana mengkategorikan" kematian tersebut terserah rumah sakit atau pejabat setempat.

Baca Juga: Waswas Kapal China Mondar-Mandir di Laut Natuna, AL Kerahkan Pesawat Patroli Maritim

Sejak dimulainya pandemi, yang pertama kali muncul tiga tahun lalu di pusat kota Wuhan, China telah menuai kritik keras karena tidak transparan atas virus tersebut - sebuah tuduhan yang berulang kali dibantah.

Sebelum Sabtu, China melaporkan lima atau lebih sedikit kematian akibat Covid per hari. Dari hampir 60.000 kematian terkait Covid sejak 8 Desember yang diumumkan pada hari Sabtu, kurang dari 10% disebabkan oleh gagal napas akibat Covid. Sisanya akibat kombinasi Covid dan penyakit lain, kata Jiao Yahui, kepala Biro Administrasi Medis di bawah Komisi Kesehatan Nasional (NHC), pada Sabtu.

Michael Baker, pakar kesehatan masyarakat di Universitas Otago di Selandia Baru, mengatakan jumlah kematian yang diperbarui masih "terlihat rendah" dibandingkan dengan tingkat infeksi yang tinggi di China.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin merekomendasikan agar China memantau kenaikan angka kematian untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang dampak lonjakan Covid.

Sumber: Tempo.co | Reuters

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola25 April 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, Klik Disini!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Life25 April 2024, 20:59 WIB

Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Pola asuh helikopter berarti orang tua sepenuhnya menyetir anak mereka agar menjadi orang yang mereka inginkan karena beberapa penyebab.
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik
DPRD Kab. Sukabumi25 April 2024, 20:29 WIB

DPRD Sukabumi Apresiasi Capaian Otonomi Daerah dan Harapan untuk Kemajuan Lebih Mandiri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Usep Wawan, menyampaikan apresiasi atas capaian otonomi daerah yang mandiri
Usep Wawan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional25 April 2024, 20:03 WIB

Surya Paloh Deklarasikan NasDem Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Hal itu disampaikan Surya Paloh usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, Kamis, 25 April 2024.
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto saat menerima kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber : IG Sufmi Dasco)
Sehat25 April 2024, 20:00 WIB

11 Kebiasaan Ini Bantu Jaga Gula Darah Anda Tetap Normal, Yuk Lakukan

Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.
Ilustrasi - Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.  (Sumber : Freepik/Lifestylememory)
Life25 April 2024, 19:46 WIB

Hindari 8 Aktivitas Berikut Agar Hubungan Orang Tua Dengan Anak Lebih Erat Harmonis

Ikuti tips berikut untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan anak-anak Anda dalam jangka panjang.
Ilustrasi hubungan orang tua dengan anak | Foto : Sumber : Freepik/@tim kita
Sukabumi25 April 2024, 19:36 WIB

Peringati Hari Bumi, Pemuda Pabuaran Sukabumi Tebar 15.000 Bibit Ikan di Sungai Cikaso

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, sejumlah pemuda di Pabuaran Sukabumi tebar ribuan bibit ikan di Sungai Cikaso.
Sejumlah pemuda di Pabuaran Sukabumi tebar ribuan bibit ikan di Sungai Cikaso. (Sumber : Istimewa)
Life25 April 2024, 19:32 WIB

Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri, Ini 5 Dampak Pola Asuh Helikopter Pada Anak

Pola asuh helikopter dapat berdampak negatif pada anak, karena penerapan pola asuh ini melibatkan orang tua sepenuhnya terhadap kegiatan anak.
Ilustrasi dampak pola asuh helikopter | Foto : Freepik/@jcomp
Sukabumi Memilih25 April 2024, 19:04 WIB

Fikri Abdul Aziz Daftar ke PAN: Siap Dampingi Asjap di Pilkada Sukabumi

Daftar ke PAN, Fikri Abdul Aziz memiliki keinginan untuk mendampingi Asep Japar (Asjap) di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Fikri Abdul Aziz mendaftarkan diri ke Desk Pilkada DPD PAN Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/04/2024). (Sumber : Istimewa)
Life25 April 2024, 19:00 WIB

10 Cara Menghilangkan Rasa Sedih Agar Hidup Bahagia Kembali

Mengelola perasaan sedih dan mencapai kebahagiaan bisa menjadi perjalanan yang panjang.
Ilustrasi. Cara Menghilangkan Rasa Sedih Agar Hidup Bahagia Kembali (Sumber : pixabay.com/@Pexels)