SUKABUMIUPDATE.com - Program olah limbah khususnya plastik menjadi kunci dalam pengelolaan sampah di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Bagaimana menciptakan barang bernilai ekonomis dengan sumber daya minim, menjadi fokus Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Feri Sri Astrina, untuk dikembangkan di wilayah ini.
Politisi perempuan partai Golkar ini tertarik dengan apa yang dilakukan oleh warga di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Mereka selama ini menjadi pioner kebersihan lingkungan sekaligus penyumbang pundi-pundi uang untuk keluarga.
Feri Sri Astrina ia melihat langsung bagaimana proses pengolahan sampah plastik yang dilakukan, sangat simpel karena menggunakan mesin inovatif ramah lingkungan. “Mesin yang dimiliki yayasan tersebut mampu mengolah berbagai jenis limbah plastik menjadi produk bernilai guna,” ungkapnya dikutip dari akun medsos resmi DPRD Kota Sukabumi.
Baca Juga: 6 Manfaat Kesehatan Kunyit: Bantu Atasi Sindrom Metabolik hingga Kurangi Depresi
Di lokasi tersebut, Astrina juga mendapat ilmu tentang ragam limbah plastik, khususnya yang bernilai ekonomi karena bisa diolah dan sampah yang tidak bisa diolah. Sampah-sampah tersebut juga selama ini ada di Kota Sukabumi.
“Mesin itu bisa mengolah segala jenis limbah plastik, kecuali PET dan PVC. Keduanya mengandung zat berbahaya dan beresiko bagi kesehatan dan lingkungan.
Dia sangat tertarik dengan teknologi mesin yang digunakan, dengan ukuran yang relatif kecil, sehingga memungkinkan untuk digunakan tidak hanya oleh institusi besar, tetapi juga di lingkungan masyarakat dan rumah tangga. Cocok untuk diadopsi untuk diterapkan di Kota Sukabumi, baik oleh dinas teknis maupun masyarakat secara mandiri.
Baca Juga: Resep Pepes Ayam Kemangi ala Chef Devina Hermawan, Lezat dan Bikin Ketagihan!
“Mesin ini tidak hanya praktis, tetapi juga sangat potensial untuk mengurangi beban sampah plastik di kota kita," jelasnya.
Wakil Ketua DPRD ini, berharap Kota Sukabumi bisa mengadaptasi teknologi ini. Akan lebih baik jika menjalin kerja sama dengan yayasan tersebut untuk menjadikan pengelolaan sampah lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
Output daur ulang ini sangat beragam, bisa jadi bahan bakar seperti bensin, solar, dan minyak tanah. Residu yang bisa diolah menjadi produk kreatif seperti asbak, souvenir, briket, paving block hingga accessories.
Baca Juga: Identitas 6 Orang Korban Luka, Ini Penyebab Sigra Tabrak Tiang Listrik di Jalan Lingkar Sukabumi
"Dengan menggabungkan teknologi tepat guna dan peran aktif masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah diharapkan menjadi lebih efektif serta berdampak langsung terhadap kualitas lingkungan di Kota Sukabumi," pungkasnya. (adv)
