Amankah Memasak Menggunakan Wajan atau Panci Teflon?

Senin 05 Oktober 2020, 21:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Panci atau wajan antilengket jadi jawaban para penggemar masak yang malas berhubungan dengan kerak sisa makanan. Namun apakah makanan yang dimasak dengan teflon antilengket tersebut aman bagi kesehatan?

Suzanne Fenton, ahli endokrin reproduksi di Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan di Carolina Utara menyebut alat masak antilengket mengandung bahan polytetrafluoroethylene (PTFE), plastik bening ini digunakan untuk melapisi panci dan wajan logam, memberikan permukaan lilin yang mudah dibersihkan. Lapisan itu dianggap tidak beracun bahkan jika Anda menelan serpihan kecil darinya.

Tetapi beberapa ahli memang khawatir tentang apa yang terjadi jika teflon terlalu panas. "Saat panci terlalu panas, lapisan PTFE itu mulai hancur," kata Fenton seperti dikutip dari Tempo.co, Senin, 5 Oktober 2020.  

Saat lapisan antilengket rusak, dia melepaskan sejumlah gas beracun. Dalam kasus yang jarang terjadi, menghirup asap kimia ini dapat menyebabkan demam asap polimer, suatu kondisi yang ditandai dengan demam tinggi, sesak napas, dan kelemahan. Gas-gas ini juga mematikan bagi unggas.

Adapun yang menjadi perhatian khusus kata Fenton adalah asam perfluorooctanoic (PFOA), salah satu bahan kimia yang dilepaskan saat panci teflon memanas. Paparan jangka panjang terhadap PFOA dikaitkan dengan sejumlah kondisi mulai dari kanker hingga penyakit tiroid.

Tidak semua peneliti berpikir bahwa orang perlu khawatir tentang panci teflon mereka yang rusak. Beberapa orang menunjukkan bahwa tidak ada penelitian yang secara khusus menganalisis efek jangka panjang panci teflon pada manusia.

Sebaliknya, studi ini berfokus pada efek kesehatan produk sampingan kimia teflon, seperti PFOA. Banyak data tentang racun ini berasal dari kasus paparan lingkungan seperti air minum atau pengaturan pabrik, di mana tingkat paparan jauh lebih tinggi daripada dari peralatan masak antilengket.

"Secara umum, wajan antilengket tidak berbahaya," kata Kyle Steenland, seorang profesor kesehatan lingkungan di Emory University di Atlanta.

Steenland dan ilmuwan lain juga berpendapat bahwa orang tidak memasak pada suhu yang cukup tinggi agar reaksi kimia ini terjadi. "Sekarang, jika membakar wajan Anda selama satu jam dengan panas tinggi, itu (teflon) akan rusak. Tapi itu akan menjadi masalah terkecil karena api itu juga membuat rumah Anda akan terbakar," tuturnya.

Namun, penelitian menunjukkan wajan dapat dengan mudah mencapai suhu yang cukup panas untuk menghancurkan teflon. Satu kelompok peneliti di Kanada menerbitkan sebuah penelitian di jurnal Nature pada 2001, di mana teflon rusak pada 680 derajat Fahrenheit (360 derajat Celsius).

Untuk konteks wajan berlapis teflon dapat mencapai 750 F (399 derajat C) jika dibiarkan selama delapan menit dengan api besar di atas kompor, menurut artikel yang diterbitkan di Environmental Science and Pollution Research pada 2017. Kemudian pada suhu yang lebih rendah, lapisan teflon masih rusak seiring waktu, menurut sebuah artikel tahun 1998 yang diterbitkan dalam jurnal Polymer Degradation and Stability. Jika Anda secara konsisten memanaskan wajan hingga 260 F (127 C; suhu saat kita membakar steak), wajan akan bertahan sekitar 2,3 tahun, menurut studi Nature 2001.

Merawat wajan anti lengket dapat membantu menjaga dapur Anda tetap aman. "Sangat penting bagi Anda untuk menggunakan wajan dengan api kecil hingga sedang, dan Anda tidak menggunakan peralatan yang dapat menggoreskan," kata Fenton.

Tetapi dalam beberapa kasus, yang terbaik adalah tidak menggunakan panci teflon sama sekali, terutama jika Anda hamil, menyusui atau memiliki anak kecil. PFOA khususnya terkait dengan masalah dengan perkembangan anak-anak. Itu karena bahan kimia ini dianggap sebagai pengganggu endokrin, artinya mengganggu sistem hormon tubuh.

Paparan PFOA menyebabkan peningkatan estrogen pada tikus jantan dan keterlambatan perkembangan kelenjar susu pada tikus betina, menurut sebuah artikel tahun 2012 yang diterbitkan dalam The Journal of Steroid Biochemistry and Molecular Biology. Pada manusia, bahan kimia tersebut terkait dengan obesitas, diabetes, kualitas sperma rendah dan siklus menstruasi yang tidak teratur atau tanda-tanda potensial gangguan endokrin.

Untungnya, ada banyak pilihan lain bagi mereka yang tidak suka menggosok panci. Peralatan masak yang terbuat dari aluminium anodized (produk yang melindungi dari korosi dan goresan) dan keramik tidak lengket dan sangat aman, kata Fenton. Jika dirawat dengan benar, wajan besi tuang juga bisa berfungsi sebagai wajan anti lengket nontoksik, sekaligus memperkaya makanan dengan zat besi pembentuk darah.

"Panci anti lengket datang dalam berbagai bentuk, orang pasti bisa memasak makanan sehat dengan aman di dalamnya," tukas Fenton.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi05 Mei 2024, 11:09 WIB

Duel Maut Satu Lawan Satu, Pelajar SMP di Cikembar Sukabumi Tewas Dibacok Celurit

Berikut kronologi kejadian duel maut satu lawan satu ala gladiator pelajar SMP di Cikembar Sukabumi. Satu orang tewas dibacok celurit.
Ilustrasi duel satu lawan satu. Pelajar SMP di Cikembar Sukabumi tewas dibacok celurit. (Sumber : Free)
Sehat05 Mei 2024, 11:00 WIB

8 Manfaat Cengkeh Bagi Kesehatan, Rempah Untuk Menurunkan Asam Urat

Yuk Ketahui Sederet Manfaat Cengkeh Bagi Kesehatan, Salah Satu Rempah Untuk Menurunkan Asam Urat hingga Mengatasi Nyeri Gigi.
Ilustrasi. Cengkeh mengandung sejumlah antioksidan yang dapat membantu melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh. Foto: Instagram/@spinus.official
Life05 Mei 2024, 10:00 WIB

Gangguan Tidur! 10 Ciri Orang Stres Karena Batinnya Terganggu, Apa Kamu Salah Satunya?

Batin terganggu adalah kondisi mental yang tidak stabil dan tidak tenang.
Ilustrasi - Batin terganggu adalah kondisi mental yang tidak stabil dan tidak tenang. (Sumber : pexels.com/@Pixabay)
Life05 Mei 2024, 09:59 WIB

Simak 6 Cara Kerja Disiplin Lembut Berikut yang Dapat Menekankan Keselamatan Anak

Disiplin berfungsi sebagai kesempatan bagi seorang anak untuk belajar.
Ilustrasi disiplin lembut | Sumber Foto : pexela.com/@Elina Fairytale
Jawa Barat05 Mei 2024, 09:43 WIB

KOPPURI Canangkan Dana Abadi Komunitas Bersama LW Doa Bangsa

Program Dana Abadi berbasis Wakaf dan PMKH, kembali disosialisasikan oleh LW Doa Bangsa kepada KOPPURI di Gunung Puntang.
Koperasi Konsumen Pedagang Puntang Lestari (KOPPURI) canangkan dana abadi komunitas bersama Lembaga Wakaf (LW) Doa Bangsa. (Sumber : Istimewa)
Sehat05 Mei 2024, 09:00 WIB

9 Rekomendasi Sarapan Terbaik Bagi Penderita Asam Lambung (GERD)

Ada beberapa makanan yang baik dikonsumsi untuk sarapan bagi penderita asal lambung (GERD).
Ilustrasi Crepes - Ada beberapa makanan yang baik dikonsumsi untuk sarapan bagi penderita asal lambung (GERD). (Sumber : pexels.com/@ The Castlebar).
Sehat05 Mei 2024, 08:00 WIB

Picu Serangan, 4 Bahaya Terlalu Banyak Makan Purin untuk Penderita Asam Urat

Penderita asam urat memiliki metabolisme yang tidak efisien dalam mengurai purin.
Ilustrasi - Serangan Asam Urat di Rumah Adalah Salah Satu Bahaya Makan Purin Berlebihan (Sumber : Freepik/freepik)
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang