Virus Corona: 10 Alasan untuk Tidak Panik

Selasa 17 Maret 2020, 01:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Terlepas dari apakah kita menganggap virus corona baru sebagai sebuah pandemi atau bukan, hal ini adalah isu yang serius. Melansir dari suara.com, dalam waktu kurang dari dua bulan, wabah ini sudah menyebar ke berbagai benua.

Pandemi berarti penularan penyakit yang terus-menerus dan konsisten, secara serentak di lebih dari tiga wilayah geografis yang berbeda. Pandemi bukan berarti seberapa mematikannya sebuah virus namun lebih ke penyaluran dan penambahan geografisnya.

Apa yang pasti kita dapatkan adalah pandemi ketakutan. Media dari seluruh dunia terpaku pada virus corona. Telah ada pemikiran yang mendalam dan perencanaan massal untuk skenario-skenario terburuk. Dan tentunya, dampaknya merambat dari dunia kesehatan global ke dalam politik dan bisnis.

Tapi tentunya benar juga bahwa kita tidak boleh panik. Akan salah untuk mengatakan bahwa ada berita bagus yang berasal dari Covid-19, tapi ada alasan untuk optimis karena mungkin ada cara untuk menangkal dan mengalahkan virus ini. Dan pelajaran-pelajaran yang bisa digunakan untuk masa depan.

1. Kita sudah tahu penyakitnya

Kasus-kasus pertama untuk AIDS terjadi pada Juni 1981 dan dibutuhkan lebih dari dua tahun untuk mengetahui virus (HIV) yang menyebabkan penyakit tersebut. Untuk Covid-19, kasus-kasus pneumonia parah dilaporkan terjadi di Cina pada 31 Desember 2019 dan pada 7 Januari 2020 virus tersebut sudah berhasil diidentifikasi. Genom virus tersebut sudah tersedia pada hari kesepuluh.

Kita sudah mengetahui bahwa ada virus corona baru yang berasal dari kelompok 2B, dari keluarga virus yang sama dengan SARS yang kita namakan SARS-CoV-2. Penyakit ini dinamakan Covid-19. Sebelumnya diperkirakan berhubungan dengan virus corona yang berasal dari kelelawar, namun analisis genetis telah mengkonfirmasi bahwa ada usul alami baru (antara akhir November dan awal Desember) dan bahwa, walaupun virus-virus hidup dengan bermutasi, tingkat mutasinya kemungkinan tidak akan terlalu tinggi.

2. Kita tahu cara untuk mendeteksi virusnya

Sejak 13 Januari, sebuah tes untuk mendeteksi virusnya telah tersedia.

3. Situasi sudah membaik di Cina

Kontrol yang kuat dan tindakan-tindakan isolasi dari Cina sudah membuahkan hasil. Untuk beberapa minggu ini, jumlah kasus-kasus yang didiagnosis tiap harinya berkurang. Sebuah epidemiologi lanjutan yang sangat mendetail sedang dilaksanakan di negara-negara lain; penyebaran wabah sangat spesifik di beberapa wilayah, yang membuatnya menjadi lebih mudah untuk dikontrol.

4. 80% kasusnya ringan

Penyakitnya tidak menimbulkan gejala atau dalam skala menengah/ringan di 81% kasus-kasus yang terjadi. Tentunya, 14%-nya bisa menimbulkan pneumonia yang parah dan 5% bisa menjadi kritis atau bahkan fatal. Tapi masih tidak jelas bagaimana tingkat kematiannya. Bisa jadi akan lebih rendah dari estimasi saat ini.

5. Banyak orang bisa sembuh

Banyak data yang memperlihatkan peningkatan di jumlah kasus-kasus positif dan jumlah kematiannya, namun kebanyakan yang terinfeksi virus corona bisa sembuh. Ada 13 kali lebih banyak kasus yang sembuh jika dibandingkan kematian, dan proporsi ini bertambah.

6. Gejala-gejala kurang terlihat bagi anak-anak

Hanya 3

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi05 Mei 2024, 21:12 WIB

Diperbaiki Swadaya, Rumah Lansia di Surade Sukabumi Terdampak Gempa Garut Mulai Dipugar

Rumah Lansia di Surade Sukabumi terdampak Gempa M6,2 Garut diperbaiki secara swadaya.
Terdampak gempa M6,2 di laut Garut, Rumah Maemunah Warga Surade Sukabumi mulai diperbaiki secara swadaya, Minggu (5/5/2024). (Sumber : SU/Ragil)
Sehat05 Mei 2024, 21:00 WIB

2 Cara Menghilangkan Rasa Sakit Asam Urat dalam Waktu 10 Menit

Pengobatan rumahan terbaik untuk meringankan rasa sakit akibat asam urat dalam 10 menit atau kurang.
Ilustrasi - Pengobatan rumahan terbaik untuk meringankan rasa sakit akibat asam urat  dalam 10 menit atau kurang. (Sumber : Freepik.com/@Drazen Zigic)
Sukabumi05 Mei 2024, 20:30 WIB

Pria Lajang di Cibadak Sukabumi Tewas Tergantung, Ditemukan oleh Sang Kakak

Berikut kronologi seorang pria lajang di Cibadak Sukabumi ditemukan tewas tergantung oleh sang kakak di dalam rumahnya.
Ilustrasi. Pria lajang di Cibadak Sukabumi ditemukan tewas tergantung di dalam rumah. Diduga depresi. | Sumber Foto: Istimewa
Motor05 Mei 2024, 20:00 WIB

Ganti Oli Teratur! 5 Cara Merawat Motor Injeksi Agar Awet dan Tetap Prima

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menjaga motor injeksi Anda agar tetap awet dan performanya optimal.
Ilustrasi. Kendaraan roda dua. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menjaga motor injeksi Anda agar tetap awet dan performanya optimal. Sumber foto : Pexels/Quang Nguyen Vinh
Sukabumi05 Mei 2024, 19:42 WIB

Warga Keluhkan Bau Menyengat Sampah, Menumpuk di Belakang Pasar Surade Sukabumi

Warga keluhkan bau menyengat dari tumpukan sampah di belakang Pasar Surade Sukabumi.
Kondisi tumpukan sampah di belakang Pasar Surade, Kampung Cihideung, Surade Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil Gilang)
Life05 Mei 2024, 19:30 WIB

Bunda Harus Tahu, Usia yang Tepat dan Kapan Menggunakan Teknik Disiplin Time-Out untuk Anak

Saat menggunakan Time-out, perhatikan baik-baik reaksi anak dan ikuti observasi Anda tentang cara terbaik memanfaatkan.
Ilustrasi - Saat menggunakan Time-out, perhatikan baik-baik reaksi anak dan ikuti observasi Anda tentang cara terbaik memanfaatkan. (Sumber : pexels.com/@Alexander Dummer).
Sehat05 Mei 2024, 19:00 WIB

Terselip di Balik Lemak! 7 Penyebab Kolesterol Tinggi yang Harus Anda Ketahui

Kolesterol diam-diam berbahaya, dan Anda harus mengetahui apa saja penyebabnya.
Ilustrasi - Kolesterol diam-diam berbahaya, dan Anda harus mengetahui apa saja penyebabnya. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
Life05 Mei 2024, 18:30 WIB

Konsistensi Adalah Kuncinya, 5 Teknik dan Ide Disiplin Anak yang Bisa Bunda Terapkan

Ada berbagai teknik disiplin tentang yang bisa Anda terapkan pada anak yang dimana hal ini dapat berdampak positif.
Ilustrasi - Ada berbagai teknik disiplin tentang yang bisa Anda terapkan pada anak yang dimana hal ini dapat berdampak positif. (Sumber : pexels.com/@PNW Production).
Life05 Mei 2024, 18:00 WIB

Amalan dan Doa yang Dianjurkan Sebelum Menunaikan Ibadah Haji, Jemaah Harus Tahu!

Ada beberapa amalan dan doa yang dianjurkan dikerjakan oleh jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci.
Ilustrasi - Ada beberapa amalan dan doa yang dianjurkan dikerjakan oleh jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci. | (Sumber : kemenag.go.id)
Sukabumi05 Mei 2024, 17:55 WIB

Terungkap! Ini Sosok Ibu di Sukabumi yang Tega Buang Bayinya di Semak-semak

Polisi berhasil mengamankan ibu kandung yang tega buang bayinya sendiri di semak-semak kebun warga Gunungguruh Sukabumi. Ternyata mantan TKW
Sosok YS (46 tahun), ibu kandung yang tega buang bayinya sendiri di semak-semak kebun warga Gunungguruh Sukabumi (Sumber : Istimewa)