Risiko yang Dihadapi Mencari Pacar Lewat Aplikasi Pencari Jodoh

Selasa 18 Desember 2018, 00:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Semakin berkembangnya teknologi tentu memberikan kemudahan dalam segala aspek termasuk urusan percintaan. Jika belum mempunyai pasangan, kini ada yang namanya aplikasi pencari jodoh. Caranya pun relatif mudah, Anda cukup mengunduhnya di ponsel, dengan ketukan jari Anda bisa bertemu banyak orang, bahkan dari berbagai negara. 

Aplikasi ini jelas bermanfaat, buat mereka yang lingkungannya terbatas pada lingkungan kerja atau lingkaran pertemanan lama. Namun psikolog klinis dari Angsamerah Clinics, Inez Kristanti, mengingatkan, mencari pasangan lewat aplikasi pencari jodoh memiliki risiko tersendiri. “Pertama, kalau diperkenalkan dengan seseorang oleh teman atau anggota keluarga, setidaknya kita tahu tentang latar belakang orang ini. Sementara aplikasi pencari jodoh memungkinkan seseorang membuat profil palsu, apalagi cara membuatnya relatif mudah,” ujarnya.

Misalnya, Anda memutuskan berkenalan dengan seseorang di aplikasi pencari jodoh karena dari fotonya, orangnya terlihat keren. Enggak tahunya begitu bertemu, jauh dari ekspektasi. Foto bisa menipu. Informasi seputar latar belakang kehidupan pun bisa direkayasa. “Kalaupun profilnya asli, belum tentu orang ini memiliki motivasi yang sama dengan Anda. Saya cukup banyak mendengar cerita dari beberapa orang yang kecewa, karena teman kencan mereka ternyata tidak menginginkan hubungan serius,” lanjut Inez. 

Inez Kristanti memaparkan sebuah penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan Aditi Paul, PhD dari Departemen Komunikasi Universitas Negeri Michigan pada 2014. Hasil penelitian menyatakan, risiko putus hubungan pada pasangan yang bertemu di dunia maya terbilang tinggi. “Hanya 32 persen pasangan yang bertemu di dunia maya sukses menjalin hubungan dan akhirnya menikah. Sisanya adalah mereka yang menemukan pasangan lewat perkenalan konvensional,” ucap Inez. 

Penyebab tingkat kesuksesan pencarian jodoh secara daring lebih rendah, menurut Inez beragam. “Salah satunya yang saya sorot: aplikasi pencari jodoh ini memberi pilihan tak terbatas dalam genggaman tangan. Dengan banyaknya pilihan, orang justru lebih sulit memilih. Susah untuk bertahan dengan satu pilihan,” ungkapnya. 

Walau sudah mendapatkan yang cocok, pintar, dan menarik, masih saja timbul pikiran, ingin mencari yang lebih baik lagi, lebih keren lagi. “Banyak yang berpikir, mungkin masih ada yang lebih pas lagi. Begitu juga kalau hubungan mereka mengalami tantangan atau kendala. Orang yang terbiasa kencan daring akan berpikir, 'Saya, kan bertemu dengan orang ini secara daring, kalaupun hubungan kami gagal, masih ada kemungkinan bertemu orang seperti ini lagi secara daring.' Akhirnya orang kurang termotivasi memperjuangkan hubungan,” ujar Inez.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi17 Mei 2024, 08:31 WIB

Info Loker Karyawan Kontrak di DKI Jakarta, Minimal Lulusan SMA

Berikut Informasi Lowongan Kerja Karyawan Kontrak di DKI Jakarta Pendidikan Minimal Lulusan SMA.
Ilustrasi. Wawancara. Info Loker Karyawan Kontrak di DKI Jakarta (Sumber : Pexels/EdmondDantes)
Jawa Barat17 Mei 2024, 08:28 WIB

Satrya Graha dan Subagja Hamara Terpilih Aklamasi, Ketua dan Sekretaris AMSI Jabar 2024-2028

Satrya Graha dan Subagja Hamara Terpilih Aklamasi Nakhodai AMSI Jabar Periode 2024-2028
Konferensi wilayah ke-3 AMSI Jawa Barat 2024, di Hotel Sutanraja, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis 16 Mei 2024. (Sumber : Istimewa).
Nasional17 Mei 2024, 08:00 WIB

Interupsi di DPR, Slamet: UU Cipta Kerja Gagal Tingkatkan Investasi, Rugikan Petani

UU Cipta Kerja gagal memberikan insentif yang cukup untuk sektor pertanian.
Anggota Komisi IV DPR RI F-PKS drh Slamet saat interupsi di Rapat Paripurna DPR RI ke-16 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. | Foto: Istimewa
Life17 Mei 2024, 07:30 WIB

9 Kebiasaan Sepele yang Membuat Seseorang Tidak Pernah Merasa Bahagia

Yuk Ketahui Apa Saja Kebiasaan Sepele yang Membuat Seseorang Tidak Pernah Merasa Bahagia.
Ilustrasi. Ketahui apa saja kebiasaan sepele yang bisa membuat seseorang tidak pernah merasa bahagia (Sumber : Pixabay/rainermaiores)
Sehat17 Mei 2024, 07:00 WIB

Kurangi Purin, 10 Tips Pola Makan Sehat untuk Penderita Asam Urat

Makanan tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Beberapa contoh makanan tinggi purin yang perlu dibatasi atau dihindari penderita asam urat diantaranya daging merah, unggas hingga makanan laut (seperti kerang, udang, dan lobster).
Ilustrasi - Menu Bergizi Kurangi Purin, Tips Pola Makan Sehat untuk Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/catscoming)
Food & Travel17 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Edamame, Makanan Rendah Purin untuk Penderita Asam Urat

Makanan Rendah Purin untuk Penderita Asam Urat. Edamame sering disajikan dengan sedikit garam di atasnya, tetapi Anda juga dapat menambahkan bumbu atau rempah sesuai selera, seperti garam, merica, atau rempah-rempah lainnya.
Ilustrasi. Edamame atau kacang kedelai muda adalah sumber protein nabati yang baik dan rendah purin. Anda dapat menikmatinya dengan sedikit garam sebagai menu sehat untuk penderita asam urat. (Sumber : Instagram/@catchatstregis)
Sukabumi17 Mei 2024, 05:49 WIB

Gadis di Curugkembar Sukabumi Dua Tahun Hilang usai Pamit Kerja ke Bogor

Berikut ciri-ciri Nurlela gadis asal Curugkembar Sukabumi yang dua tahun hilang usai pamit kerja ke Bogor.
Foto Nurlela (21 tahun) gadis asal Curugkembar Sukabumi yang hilang dua tahun yang lalu. (Sumber : Istimewa)
Science17 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 17 Mei 2024, Sukabumi Pagi Hari Cerah Berawan

Berikut prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 16 Mei 2024.
Ilustrasi. Berikut prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 16 Mei 2024. | Foto: SU/Dede
Jawa Barat17 Mei 2024, 00:31 WIB

Gelar Workshop, Dewan Pers Bekali Jurnalis Peliputan Pilkada 2024 di Jawa Barat

Puluhan jurnalis dari berbagai media di Jawa Barat mengikuti pelatihan peliputan Pilkada 2024 di salah satu hotel di Bandung, Kamis, (17/5/2024).
Dewan Pers menggelar workshop peliputan Pilkada 2024 untuk media se Jawa Barat | Foto : Syams
Sukabumi16 Mei 2024, 23:37 WIB

Berwajah Lugu, Bupati Sukabumi Heran Rahmat Bisa Tega Bunuh Ibu Kandung Secara Sadis

Bupati Sukabumi Marwan Hamami sudah meminta adanya pendampingan psikologis Rahmat pembunuh ibu kandung.
Rahmat alias R alias Herang (25 tahun) tersangka kasus pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Kabupaten Sukabumi (Sumber : istimewa/warganet)