Gerakan #JamMainKita: Ajak Anak Zaman Now Main di Luar Ruang

Kamis 22 Maret 2018, 03:08 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tak heran jika anak-anak kini memiliki ketergantungan terhadap teknologi digital, dalam hal ini penggunaan gawai. Segala kegiatan dapat dilakukan dalam dunia digitalnya, termasuk bermain.

Bermain tidak lagi dilakukan bersama-sama, menyenangkan ataupun seru. Zaman sekarang anak-anak bermain dalam keadaan yang lebih tenang, lebih banyak duduk dan sibuk dengan gawainya masing-masing.

Hal ini sangat disayangkan, mengingat permainan tradisional sudah mulai bergeser dan mungkin dilupakan. Padahal, selain bermanfaat untuk hiburan, permainan tradisional juga memicu kreativitas dan kerja otak yang sangat bagus untuk tumbuh kembang anak.

Bermain permainan tradisional di luar ruangan juga melibatkan banyak aktivitas fisik yang mendorong stimulasi motorik serta psikologis anak. Hal inilah yang dianggap akan membantu proses tumbuh kembang anak. Berlandaskan permasalahan ini, timbul gerakan inovasi #JamMainKita yang ditujukan bagi pertumbuhan anak.

Brand Manager Combantrin, Rays Mitchell, dalam acara konferensi pers Peluncuran Gerakan #JamMainKita untuk Anak Indonesia Sehat pada 21 Maret 2018 di Jakarta menjelaskan awal konsep tercetusnya inovasi gerakan ini.

Dengan munculnya inovasi gerakan ini, diharapkan keluarga dapat meluangkan waktu bermain bersama anak-anaknya, "Paling tidak dalam satu minggu ada satu hari dimana para orang tua menyisakan waktu bermain bersama anak mereka. Itulah landasan pemilihan ungkapan #JamMainKita dalam gerakan inovasi ini."

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah permainan tradisional masih memiliki kemungkinan digemari anak zaman sekarang?

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Perwakilan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, mengungkapkan peluang ketertarikan anak-anak zaman sekarang terhadap permainan tradisional. Secara psikologis anak-anak dianalogikan seperti air, dimana akan meluncur ke tempat yang lebih rendah. Menurut Kak Seto, anak-anak akan selalu menuju ke tempat yang menurut mereka lebih menyenangkan.

Dengan perilaku orangtua yang juga sibuk dengan gawai masing-masing, bisa menyebabkan interaksi dirumah yang berkurang juga komunikasi kepada anak menjadi tidak lancar. Jika anak merasa lingkungan keluarga tidak hangat atau menyenangkan lagi, maka mereka pun mencari sumber kesenangan lain.

Tidak ada anak yang tidak suka bermain. Jadi, lanjut Kak Seto, kalau ditanya bagaimana membuat anak zaman sekarang tertarik kembali dengan permainan tradisional? "Kenalkanlah. Atur waktu untuk bermain bersama anak. Ajak melakukan aktivitas diluar rumah."

Saat ini banyak ibu memilih untuk tetap bekerja dengan berbagai alasan. Mulai dari alasan membantu perekonomian keluarga hingga aktualisasi diri. Namun hal ini masih lebih banyak menuai kontra ketimbang yang pro. 

Ibu bekerja kerap disebut sebagai faktor yang membuat anak tidak terdidik secara maksimal. Ibu bekerja juga dianggap akan kehilangan momen istimewa bersama anak dan bahkan tidak bisa menyaksikan perkembangan anak. 

Terkait stigma ini, psikolog Ratih Ibrahim memberikan pandangannya. Ditemui dalam acara Dancow Inspiring Mom beberapa waktu lalu, Ratih Ibrahim mengakui bahwa dirinya merupakan salah satu pakar yang mendukung ibu bekerja.

 "Tentang ibu yang bekerja, saya adalah psikolog, pakar, yang mendukung ibu bekerja. Mengapa? Namanya juga kebutuhan orang, kan lain - lain. Kalau ada yang kemudian mendapatkan kemewahan untuk bisa menjadi ibu rumah tangga, itu diapresiasi. Namun ada yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan beraktualisasi itu haknya juga sangat perlu dihargai," tutur Ratih Ibrahim.

Ditambahkan olehnya, bahwa intinya setiap ibu bekerja juga fokus membangun keluarga, menjaga anak - anak, namun sebagai warga masyarakat juga membagun bangsa. Maka perlu dipahami bahwa ini adalah bukan hanya hak, tapi juga bagian dari cara berkontribusi untuk masyarakat. Selain itu, untuk bekerja atau tidak bekerja, ada yang punya kesempatan untuk memilih, namun ada juga yang tidak lantaran kebutuhan mencari ekonomi harus dilakukan.

"Tidak ada yang harus disesali, ini lebih baik dari yang itu, karena semua sudah memiliki jalannya masing-masing," tegas Ratih Ibrahim. "Namun pada saat melakukannya, pastikan kita menjaga supaya anak kita di rumah itu juga selamat. Maka baik sekali jika pasangannya masih ada, ini didukung, diapresiasi, jadi bersama - sama dengan pasangan kita mengupayakannya maksimal supaya kontrol sistem, support sistem, itu bisa maksimal. Jadi tidak cuma sendirian, ibunya saja. Melainkan bersama - sama dengan pasangannya," tandasnya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)