SUKABUMIUPDATE.com - Isi Ceramah Oki Setiana Dewi menuai kritik dari netizen, karena berisi tentang menutupi aib Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Kejadian tersebut bermula saat Oki menceritakan sebuah pertengkaran antara suami dan istri, dan sang suami emosi sampai memukul wajah istrinya.

Oki Setiana Dewi Saat Berceramah Mengenai Tutupi Aib Rumah Tangga - (TikTok @okiseptianadewi13)</span

"Istrinya menangis, tiba-tiba terdengar bel pintu rumah," kata Oki Setiana Dewi dalam ceramahnya yang viral di media sosial.

Saat sang istri membuka pintu dengan keadaan mata yang sembab, sosok yang datang adalah ibunya. Sang ibu bertanya apa yang membuat putrinya menangis.

"Suaminya dari kejauhan deg-degan. Ya Allah, istriku ini pasti ngadu sama mertua habis dipukul," Kata bintang film Ketika Cinta Bertasbih ini.

Oki melanjutkan, alih-alih mengadu soal kekerasan rumah tangga, perempuan itu mengatakan, "aku tuh menangis karena rindu sama ibu dan ayah."

"Padahal bisa saja mengadu, aku habis dipukul. Kan kalau perempuan itu kadang suka lebay tidak sesuai kenyataan," kata Oki Setiana Dewi lagi.

Potret Oki Setiana Dewi - (Instagram @okisetianadewi)</span

Menurut Oki Setiana Dewi, seseorang yang sedang marah bisa saja melebih-lebihkan cerita.

Berlanjut ke kisah Oki, saat sang suami melihat istrinya menutupi aib rumah tangga, ia pun kagum.

"Akhirnya makin sayang dan cinta suami tersebut," kata kakak Ria Ricis ini.

Untuk itu Oki Setiana Dewi menghimbau kepada para istri untuk tidak membuka aib rumah tangganya kepada orang lain.

Ceramah tersebut mendapat kecaman. Sebab bagi banyak orang KDRT bukan hal yang harus ditutupi.

"Kasih tahu sama si Ustadzah, KDRT itu harus lapor polisi," kicau @KhasanahGNH.

"Cerita-cerita begini justru membuat istri dipaksa menerima kelakuan suami brengsek atas nama jaga aib," imbuhnya.

Akun yang merupakan komunitas dari Santri Gus Nadirsyah Hosen itu menambahkan, "Istrimu itu bukan Samsak tinju woy!"

Netizen lain juga ikut bersuara. Ada yang mengatakan ceramah Oki Setiana Dewi membuat korban KDRT tak berani bersuara atas kekerasan yang dialami.

"Ini cerita merendahkan perempuan yang disampaikan perempuan. KDRT itu genting, tak bisa dinormalisasi," sahut @sloppypoppy.

source: suara.com