Forkopimda Kota Sukabumi Kenalkan Batik Lokatmala Motif Pakwan di Ajang MTQ

Rabu 23 Oktober 2019, 12:49 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Forkopimda Kota Sukabumi kompak mengenakan pakaian Batik Lokatmala, bermotif Pakwan dalam perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-40 tingkat Kota Sukabumi.

Perajin batik sekaligus pemilik merk Lokatmala khas Sukabumi, Fonna Melania, mengapresiasi instansi-instansi pemerintah yang sudah menggunakan hasil produk lokal. Menurut dia, itu menjadi support terhadap produk lokal.

BACA JUGA: Hari Batik Nasional, Curhatan Orang Tua Siswa dan Pengrajin Batik di Sukabumi

"Makanya saya selalu campaign, Local Hero By Local Produk. Untuk menjadi lokal hero itu gampang, salah satunya dengan membeli produk lokal, itu juga akan meningkatkan Pendapan Asli Daerah (PAD), karena uangnya juga muter di Sukabumi," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (23/10/2019).

Dengan menggunakan batik lokal, kata Fonna berarti sudah menghargai karya lokal Sukabumi. "Semoga lebih banyak lagi lokal hero yang membeli lokal produk dan bukan hanya di batik saja tetapi produk-produk Sukabumi. Terima kasih pak Wali Kota, Wakil Wali Kota Sukabumi, dan pak Asda 2 Cecep Mansur sudah support local fashion. Semoga menjadi berkah berkelanjutan," tuturnya.

Fonna memaparkan, Batik Lokatmala Pakwan memiliki filosofi. Terinspirasi dari tanaman pakis yang banyak tumbuh di Sukabumi, sebagai penanda daerah kawasan rain forest.

Asda 2 Kota Sukabumi, Cecep Mansur|(Istimewa).

"Bentuk pohon pakis dan daunnya yang bergelung melingkar ke dalam memiliki estetika dinamis, yang melambangkan perjalanan proses hidup manusia," jelasnya. 

Lanjut Fonna, proses mengenal jati dirinya dulu sebelum kemudian berinteraksi secara seimbang dengan sesamanya, alamnya dan sang Pencipta. Yang senantiasa melingkar ke dalam terlebih dahulu, menginstropeksi dan mengkoreksi dirinya sendiri sebelum mengevaluasi dan memberi solusi pada orang lain.

BACA JUGA: Perkenalkan Batik Lokatmala, JDIH Pemkot Sukabumi Raih Juara Nasional

"Pohon Pakis yang bertumbuh terus ke atas tetapi daunnya makin merunduk, seperti seharusnya manusia yang tidak lupa asal dan manusia yang lainnya dalam mencapai tujuan," tandasnya.

Sementara itu, Asda 2 Kota Sukabumi, Cecep Mansur mengaku, sengaja menggunakan pakaian batik lokatmala untuk memperkenalkan batik khas dan karya warga Sukabumi. Apalagi menurut dia kualitasnya cukup bagus, dibuat atau didesain sendiri oleh lokatmala sendiri.

"Batik Lokatmala bukan cetakan, jadi hasilnya juga bagus. Warna gambar atau motifnya seperti apa, bisa dipilih sesuai dengan keinginan sendiri, tidak kalah dengan produk lainnya. Selain itu, bikinnya cepat," imbuhnya.

Lanjut Cecep, Batik Lokatmala merupakan Icon Sukabumi. Jadi harus bangga dengan buatan lokal. "Masa kita pakai batik lokal sementara Sukabumi juga punya icon sendiri. Intinya kami sangat mendukung prodak lokal dan menjadi kebanggaan," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa