Rencana PHK 123 Pekerja di PT Semen Jawa Sukabumi Diprotes, Data Kinerja Dipertanyakan

Kamis 15 Agustus 2019, 14:57 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPC Federasi Kehutanan Industri Umum Perkayuan Pertanian dan Perkebunan, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (F Hukatan KSBSI) Kabupaten Sukabumi, kembali melakukan pertemuan dengan perwakilan dari PT Semen Jawa (SCG-red), di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Kamis (15/8/2019).

BACA JUGA: 10.000 Pekerja Kena PHK, SPSI Sukabumi: Upah Buruh Bukan Penyebab!

Pertemuan ini membahas rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang akan dilakukan perusahaan rekanan PT Semen Jawa kepada 123 pekerja. Rencana ini diprotes oleh DPC F Hukatan KSBSI Kabupaten Sukabumi, karena dianggap melabrak aturan. 

“Yang kita persoalkan adalah oknum HRD PT Semen Jawa (SCG Sukabumi) memunculkan nama untuk di PHK. Kalau berpegang terhadap aturan itu karyawan orang lain tetapi kenapa pihak pengguna jasa yang menentukan atau menunjuk siapa saja karyawan yang harus di-PHK,” kata Ketua DPC F Hukatan KSBSI Kabupaten Sukabumi, Nendar Supriatna kepada wartawan. 

BACA JUGA: Nasib Apes Buruh Outsourcing Rekanan PT SCG Sukabumi: Kemarin Di-PHK, Sekarang Kena PHP

Idealnya perusahaan outsourcing itu, kata Nendar, punya sistem manajemen sendiri, termasuk penilaian layak atau tidak PHK dan pengguna jasa harus berpegang terhadap jumlah kuotanya saja. “Jadi tidak bisa pengguna jasa seenaknya menunjuk siapa saja karyawan yang harus di PHK. Ada 74 anggota kami yang terancam di-PHK atas rencana ini,” sambungnya. 

Hukatan menilai efisiensi sebagai alasan PHK terkesan dibuat-buat karena serikat pekerja ini mendapat informasi motif PHK lebih pada unsur penilaian subjektif manajemen PT Semen Jawa, dengan bahasa kinerja tidak baik dan harus dikeluarkan.

BACA JUGA: Tuntutan Dipenuhi, Buruh PT SCG Sukabumi yang Kena PHK Dipekerjakan Kembali

“Disini masalahnya muncul dan akan kami laporkan. Setelah kita kroscek, mulai data fingerprint, absensi dan slip gaji ternyata data yang disampaikan sebagai alasan PHK itu fitnah. Karyawan yang dianggap kerjanya tidak baik (sering bolos) ternyata setelah dicek semuanya full, dari mulai slip gaji dan absensi,” bebernya.

Masih kata Nendar, hasil dari pertemuan pihaknya dengan perwakilan PT Semen Jawa yang ditengahi oleh Disnakertrans itu, mereka menarik atau meralat nama-nama karyawan yang akan kena PHK. “PT Semen Jawa akan melakukan penilaian PHK disertai data yang real,” tandasnya.

BACA JUGA: Kesal Tuntutan Tak Dipenuhi, Buruh Blokir Pintu Masuk PT SCG Sukabumi

Sementara itu diruangan terpisah, Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Dadang Budiman, melalui Kepala Bidang Hubungan Industrial (Kabid HI) Muladi membenarkan adanya penundaan rencana PHK di di SCG Sukabumi. “Belum ada keputusan final. Artinya masih harus ada komunikasi antara F Hukatan dan pihak perusahaan," pungkasnya.

Sayangnya perwakilan PT Semen Jawa Sukabumi dan sejumlah perusahaan rekanan penyuplai tenaga kerja belum bersedia memberikan komentar terkait permasalahan ini. Bahkan hingga berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi dari PT SCG. "Besok saya jawabnya yaa karena harus konfirmasi dulu nanti saya kirim email," kata Nikey, officer PT Semen Jawa melalui pesan whatsappnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life30 April 2024, 07:00 WIB

5 Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya, Kamu Sering Melakukannya?

Ketahui Beberapa Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya, Coba Cek Apa Kamu Sering Melakukannya?
Ilustrasi. Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Food & Travel30 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Suji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 6 Langkahnya

Beberapa penelitian menunjukkan daun suji memiliki efek positif pada pengelolaan kadar gula darah, sehingga dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes.
Ilustrasi - Cara Membuat Air Rebusan Daun Suji untuk Gula Darah. (Sumber : Instagram/@jeanettejuwono)
Science30 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 30 April 2024, Siang Hari Hingga Malam Potensi Diguyur Hujan

Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024.
Ilustrasi Hujan. Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024. (Sumber : Pixabay)
Internasional30 April 2024, 01:55 WIB

Novel A Mask, the Color of the Sky Karya Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Basim Khandaqji yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel,  lahir di kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 1983, dan menulis cerita pendek hingga penangkapannya pada 2004 ketika berusia 21 tahun.
Penulis Palestina, Basim Khandaqji | Foto : Ist
Sukabumi30 April 2024, 01:01 WIB

Nobar di Cibadak, Begini Komentar Wabup Iyos Soal Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 rebut posisi ketiga Piala Asia U-23 agar bisa lolos ke olimpiade Paris 2024.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri Nobar di Mal Ramayana Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola29 April 2024, 23:59 WIB

Kalah dari Uzbekistan 0-2, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23

Meski gagal ke final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia masih berpeluang raih jatah tiket olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia U-23 gagal ke Final Piala Asia U-23 usai kalah dari Uzbekistan. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Life29 April 2024, 23:31 WIB

Bisa Bunda Coba di Rumah, 6 Tips yang Bisa Diterapkan Agar Anak Tidur Nyenyak

Waktu tidur tidak harus menjadi mimpi buruk. Para ahli menawarkan tips bagaimana membuat waktu tidur menjadi mudah, sehingga Anda semua bisa beristirahat.
Ilustrasi anak tidur nyenyak / Sumber : pexels.com/@Giianni Orefice
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau