Nelayan Belum Siap, DPR Minta Kebijakan Cantrang Dievaluasi Lagi

Sabtu 13 Mei 2017, 07:54 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dewan Perwakilan Rakyat ikut angkat suara soal kisruh kebijakan moratorium cantrang yang digalakkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Anggota Komisi IV dari Fraksi Golkar, Ichsan Firdaus, misalnya meminta kebijakan itu dikaji kembali.

"Kalau membuat kebijakan itu perhatikan dampaknya," ujar Ichsan dalam diskusi kebijakan cantrang di Jakarta, Sabtu (13/5).

Sebagaimana diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengeluarkan kebijakan moratorium penggunaan cantrang pada tahun ini. Sebabnya, menurut KKP, penggunaan cantrang merusak lingkungan dan berpotensi menangkap ikan ikan kecil juga.

Sebagai gantinya, nelayan diminta menggunakan alat yang bernama Gillnet. Gillnet adalah jaring yang dibentangkan secara vertikal dan dianggap KKP lebih aman dibandingkan cantrang. Gillnet sendiri sudah mulai dibagikan pemerintah untuk nelayan dengan ukuran kapal 10 GT (Gross Tonage).

Sayangnya, penggantian cantrang itu tak berlangsung lancar. Di sejumlah daerah, banyak nelayan kapal 10 GT yang belum mendapat Gillnet. Ketika mereka melaut dengan cantrang, mereka malah dipermasalahkan karena aturan yang berlaku.

Ichsan melanjutkan bahwa evaluasi kebijakan moratorium cantrang bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Misalnya, dengan berdialog dengan nelayan di daerah, membuat database jelas perihal penggantian cantrang sejauh ini, prosesnya, dan reaksi masyarakat di lokasi penggantian.

Evaluasi tersebut, kata Ichsan, bisa memberi gambaran implikasi kebijakan moratorium cantrang ke depannya. Jika tidak dievaluasi dengan baik, Ichsan menganggap niat baik Susi melindungi lingkungan dengan pelarangan cantrang bakal percuma.

"Kebijakan apapun yang niatnya baik tapi berdampak buruk itu dzalim. Saya agak pesimis (akan ada perubahan) kalau Ibu Susi tak berdialog dengan stakeholder (ke depannya), " ujar Ichsan.

Hal senada disampaikan oleh anggota Komisi V DPR dari Fraksi Hanura, Fauzi Amro. Amro berkata bahwa kebijakan Susi hanya perlu dikaji, bukan dicabut. Terutama, mencoba menyesuaikan kebijakan moratorium cantrang dengan kondisi di daerah.

Secara terpisah, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyampaikan bahwa evaluasi terhadap kebijakan cantrang telah berjalan, baik dari KSP maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hal itu untuk menentukan langkah apa yang perlu diambil usai Presiden Joko Widodo memperbolehkan penggunaan cantrang hingga akhir 2017.

"Nelayan belum siap (akan moratorium cantrang) dan bisa menimbulkan masalah sosial kalau tidak ada fleksibilitas kebijakan. Presiden Joko Widodo juga sudah lama mendenger keluhan para nelayan ini, termasuk laporan langsung dari para Kepala Daerah, " pungkasnya.

 

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin