Wereng Hijau Ancam Produksi Padi di Kota Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Kamis 16 Mar 2017, 09:12 WIB
Wereng Hijau Ancam Produksi Padi di Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Setelah serangan blas yang sempat memukul produksi padi di Kota Sukabumi pada tahun lalu, kali ini lahan pertanian warga diserang wereng hijau. Hama penyebar virus tungro ini setidaknya sudah merusak lebih dari delapan hektar sawah, dan mengancam produksi padi lokal pada musim panen berikutnya.

Salah satu kawasan yang saat ini mengalami serbuan wereng hijau berada di Kampung Sukamanah RT 03/07, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibereum, Kota Sukabumi. Hamparan batang dan daun padi saat ini terus menguning akibat serangan virus tungro yang disebarkan oleh wereng hijau.

Salah seorang pemilik lahan pertanian, Oim Abdurohim (65) mengatakan, gejala awal mulai terdeteksi sejak beberapa pekan silam. “Ini sudah kami tanam yang kedua. Waktu itu baru umur 9 hari tapi sudah diserang tungro, kami ganti ternyata yang baru juga diserang,” tuturnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (16/3).

Oim sudah rugi hingga Rp3 juta akibat serang tungro ini. “Kalau sudah diserang wereng hijau parah pak. Sawah harus dihancurkan karena kita khawatir menyebar ke bagian lainnya,” lanjutnya.

BACA JUGA:

Dilaporkan ke Kejari, Mantan Kadis Pertanian Kabupaten Sukabumi Tantang Somasi Cek Lapangan

Somasi Laporkan Dugaan Tipikor Dinas Pertanian dan Peternakan ke Kejari Kabupaten Sukabumi

Marwan: Lahan HGU Terlantar di Kabupaten Sukabumi untuk Pertanian

Serang wereng hijau ini dibenarkan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi. Sedikitnya delapan hektar sawah di Kota Sukabumi sudah terdeteksi terserang tungro dan wereng hijau.

“Kami sarankan untuk dimusnahkan, karena kita khawatir menyebar,” jelas Kepala DKP3, Kardina Karsoedi.

Selain radikalisasi atau pemusnahan tanaman padi yang sudah terserang, DKP3 juga sedang mengupayakan penyemprotan menggunakan insektisida di area yang belum terserang. “Kita ingin menyelamatkan sawah lainnya. Bisa-bisa panen anjlok karena wereng hijau ini bergerak cepat,” lanjutnya.

Berita Terkini