Dari PKI hingga Hajatan, Mengulas Sejarah Hansip yang Nyaris Terlupakan

Sabtu 16 Januari 2021, 12:50 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tepat pada Senin, 11 Oktober 1965, bus Mudjur jurusan Semarang itu melintasi Tegal. Tak lama setelah dua tentara menaiki bus tersebut, seorang pria dengan badan agak tambun melompat dari dalam bus. Pria itu merasa sedang ada razia, sehingga ia panik dan melompat. Sialnya, setelah melompat, ia menabrak tiang listrik di tepi jalan. Salah satu penumpang yang melihat kejadian tersebut dengan lantang berteriak: "Copet! Copet!". Sontak, petugas pertahanan sipil atau Hansip yang berada tak jauh dari lokasi itu bergegas mengejarnya. Pria yang dikejar itu ternyata Letnan Kolonel Untung, pemimpin Gerakan 30 September 1965 PKI. Dari sini sejarah itu akan dimulai.

Ulasan di atas ditulis Kangsen Gan dalam buku yang berjudul Teror Kudeta G.30.S. Dalam lanjutan ulasan tersebut, Letkol Untung kabur ke arah kampung. Teriakan copet membuatnya terus jadi buruan. Hingga akhirnya ia berhasil dibekuk Hansip dan diamankan ke kantor polisi. Peristiwa ini menjadi salah satu jasa besar pertahanan sipil dalam penumpasan G30S.

Usai peristiwa itu terjadi, Hansip atau pertahanan rakyat (Hanra) di Jawa Tengah, khususnya Tegal, menerima ucapan selamat dan penghargaan atas keberhasilannya menangkap Letkol Untung.

Letkol Untung yang menjadi pemimpin salah satu gerakan justru bernasib buntung usai naik bus Mudjur. Bukan pasukan khusus atau polisi militer terlatih, ia malah ditangkap oleh personel dari satuan rakyat sipil bernama Hansip.

Padahal semua mengetahui, Untung merupakan komandan pasukan militer yang cukup disegani dan pemegang Bintang Sakti.

Hansip atau Hanra sendiri dibentuk sebagai komponen pertahanan keamanan atau Hankam, komplemen Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan telah berdiri sejak tahun 1962 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia tertanggal 16 Februari 1962 Nomor 48 tahun 1962 tentang pembentukan Organisasi Pertahanan Sipil dalam upaya mempertinggi serta menggalang kewaspadaan nasional.

Sedangkan dalam catatan buku Analisa dan Evaluasi Hukum tentang Pembinaan Rakyat Terlatih dalam Rangka Bela Negara, Hansip berfungsi sebagai perlawanan rakyat atau Wanra dan perlindungan masyarakat atau Linmas.

Fungsi tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Wakil Menteri Pertama Urusan Hankam yang diterbitkan pada 19 April 1962. Tanggal dikeluarkannya surat keputusan ini akhirnya diperingati sebagai Hari Jadi Hansip.

Pada beberapa tahun berdarah dalam upaya pemberantasan anggota Partai Komunis Indonesia alias PKI sepanjang 1965-1966 , Hansip juga dilibatkan di Nusa Tenggara Timur.

Namun sebelum itu, Hansip sudah diikutsertakan dengan upaya pemerintah merebut Irian Barat. Kala itu, 19 Desember 1961, Soekarno mengumumkan adanya Tri Komando Rakyat untuk menggagalkan pembentukan negara Papua ciptaan Belanda, kibarkan bendera merah putih di Irian Barat, dan bersiap untuk mobilisasi umum. Pelaksanaan mobilisasi umum ini lalu ditetapkan pada tahun 1962.

Selain di periode transisi antara Soekarno dan Soeharto, di masa Orde Baru pun Hansip cukup berjasa besar. Di masa ini, satuan pertahanan sipil itu ditugaskan untuk melatih seluruh pegawai dan mengarahkan pemilih untuk memberi suara kepada Golongan Karya dalam pemilihan umum tahun 1971.

Namun setelah sebelumnya berada di bawah Departemen Pertahanan Keamanan atau Dephankam, Hansip lalu dialihkan ke Departemen Dalam Negeri atau Depdagri.

Peralihan ini berdasarkan kepada Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 1972 tentang Penyerahan Pembinaan Organisasi Hansip dari Dephankam ke Depdagri.

Perjalanan satuan yang memiliki ciri khas seragam hijau lumut nan melegenda ini mesti berakhir di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Satuan ini dibubarkan pada September 2014 melalui Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2014. Selanjutnya tugas dan fungsi yang berhubungan dengan ketertiban umum, ketentraman dan perlindungan masyarakat dilakukan satuan polisi pamong praja.

Kendati demikian, di sejumlah daerah sampai saat ini masih ada beberapa orang yang wara-wiri menggunakan seragam Hansip.

Mungkin karena seragam tersebut memiliki nilai kenangan tersendiri bagi si pemakai. Bahkan dalam sejumlah kesempatan, kita masih sering menemukan mereka di acara pesta pernikahan atau hajatan.

Sumber: tirto.id | Historia

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Inspirasi20 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 di Perusahaan Makanan Wilayah Bandung

Berikut Informasinya Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 di Perusahaan Makanan Wilayah Bandung. Jobseeker Ayo Daftar!
Ilustrasi. Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 di Perusahaan Makanan Wilayah Bandung. | Foto: Pixabay
Sukabumi Memilih20 April 2024, 14:41 WIB

Punya 10 Kursi! PKS-PAN Satu Fraksi di DPRD Sukabumi, Siap Seperahu untuk Pilkada 2024

Dalam pilkada serentak 2024, diperlukan persyaratan minimal 20 persen kursi parlemen untuk mencalonkan bupati/wakil bupati.
Pertemuan PKS dan PAN di Aula Kantor DPD PKS Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/4/2024). | Foto: Istimewa
Sehat20 April 2024, 14:00 WIB

Dampak Stres Bagi Kesehatan: 7 Penyakit yang Bisa Mengancam Tubuh

Dampak stres sangat buruk bagi kesehatan tubuh. Itulah mengapa waspada dengan gejala gangguan kejiwaan adalah hal yang penting.
Ilustrasi. Dampak stres bagi kesehatan tubuh. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi20 April 2024, 13:07 WIB

SPI Soroti Reforma Agraria Eks HGU PT Sugih Mukti Warungkiara Sukabumi

Reforma agraria mengatur dua poin yaitu terkait penataan aset dan penataan akses.
Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12