Gawat! Ilmuwan Prediksi Habitat Terumbu Karang Akan Punah pada 2100

Senin 24 Februari 2020, 13:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Suhu di Bumi semakin meningkat, membuat ribuan spesies berjuang untuk beradaptasi. Dilansir dari suara,com, Salah satu kelompok spesies yang sudah merasakan hawa panas dan diprediksi habitatnya akan semakin menurun tajam di tahun-tahun mendatang adalah terumbu karang.

Sebuah penelitian baru yang dipresentasikan pada Pertemuan Ilmu Kelautan 2020 memperkirakan bahwa habitat terumbu karang mungkin akan punah pada 2100.

Penyebab utamanya adalah meningkatnya suhu air laut dan pengasaman laut. Keduanya merupakan hasil dari perubahan iklim yang disebabkan manusia. Tim ahli percaya bahwa dalam dua dekade mendatang, sebanyak 70 hingga 80 persen terumbu karang di dunia akan menghilang.

Terumbu karang merupakan makhluk laut yang termasuk dalam filum serupa dengan anemon dan ubur-ubur. Beberapa karang menghasilkan kalsium karbonat, membentuk kerangka luar yang keras dan protektif untuk hidup.

Sejumlah besar polip karang identik dapat ditemukan bersama dan sebagian besar spesies membentuk hubungan simbiosis dengan ganggang yang memberi mereka nutrisi penting.

Terumbu karang menyediakan makanan dan rumah bagi beragam kehidupan. Tanpanya, akan banyak spesies penghuni karang juga bisa menghilang.

Tim ilmuwan di balik penelitian baru ini ingin menentukan di mana proyek restorasi atau pemulihan terumbu karang dapat dengan tingkat keberhasilan paling tinggi.

Restorasi akan dilakukan dengan menumbuhkan karang di laboratorium dan kemudian memindahkannya ke laut di mana karang tersebut dapat tumbuh dan berkembang.

Ilmuwan mengatakan bahwa menambahkan karang muda baru ke terumbu yang sedang berjuang untuk hidup dapat membantunya pulih ke keadaan semula.

Sayangnya, ketika para ilmuwan mencoba memetakan tempat terbaik untuk melakukan upaya ini, tim ahli justru mendapatkan kesimpulan baru yang menyedihkan.

Pada akhir abad ini, hampir nol habitat terumbu karang yang cocok akan ditinggalkan untuk dipulihkan oleh para konservasionis.

"Pada 2100, ini akan terlihat sangat suram. Berusaha membersihkan pantai dan memerangi polusi adalah hal yang sangat bagus. Kita perlu melanjutkan upaya itu. Tetapi pada akhirnya, memerangi perubahan iklim adalah hal yang perlu kita dukung untuk melindungi karang dan menghindari stres yang berlipat ganda," ucap Renee Setter, seorang biogeografer di Universitas Hawaii Manoa, seperti dikutip laman IFL Science.

Setter dan timnya memprediksi bahwa pada 2045, sebagian besar lautan tidak akan cocok untuk melakukan restorasi terumbu karang. Lalu pada 2100, hanya segelintir lokasi yang akan menjadi opsi yang layak, termasuk Baja California dan Laut Merah.

Ketika air di sekitar terumbu karang memanas, karang menjadi stres dan mengeluarkan ganggang simbiotik yang akan menghilangkan warna dan membuat karang jauh lebih rentan terhadap kematian.

Proses ini dikenal sebagai pemutihan dan dapat mengubah seluruh komunitas karang merah muda dan oranye menjadi putih pekat.

Sementara itu, banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan karang. Para ilmuwan percaya bahwa peningkatan keasaman dan suhu adalah penyebab terbesar kepunahannya.

Para ahli mencatat bahwa polusi telah berdampak pada sebagian besar terumbu di seluruh dunia, sehingga tidak akan memiliki dampak signifikan di masa depan, jika dibandingkan dengan efek pemanasan global yang ada.

Untuk mengurangi perubahan iklim, manusia harus secara drastis mengurangi jumlah gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang dipompa ke atmosfer. Jika tidak, aspek ikonik dari dunia alami, seperti terumbu karang dan penghuninya akan hilang selamanya.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 08:26 WIB

Saber Pungli Selidiki Dugaan Pungutan Liar Tenaga Kerja di Pabrik Sukabumi

Tim Saber Pungli tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi dugaan pungutan liar terhadap para pencari kerja di salah satu pabrik di Kabupaten Sukabumi.
Ketua Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi Kompol Rizka Fadhila. (Sumber : SU/Ilyas)
Life04 Mei 2024, 08:00 WIB

7 Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua, Sikapnya Tak Biasa

Ciri-Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua Dapat Dilihat Dari Sikapnya yang Tak Biasa. Ayah Bunda Jangan Abai!
Ilustrasi. Sikap anak yang tidak biasa mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami stres hingga tekanan emosional dan psikologis yang berat. (Sumber : Pixabay/GabrielMiguelBero)
Food & Travel04 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Langkah Mudah, Ini Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil

Berikut Sembilan Langkah Mudah untuk Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil. Yuk, Coba!
Jeruk peras memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisi yang kaya, terutama vitamin C. (Sumber : Pexels/pixabay)
Sukabumi04 Mei 2024, 06:28 WIB

KAI akan Tutup Perlintasan Liar TKP Pasutri Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi

Lokasi kejadian pasutri tertabrak KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi merupakan perlintasan sebidang liar.
Lokasi kejadian pasutri tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Science04 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 4 Mei 2024, Cek Dulu Langit Sebelum Berakhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)