Perangi Berita Palsu, Tim Jabar Saber Hoaks Pakai AI

Jumat 07 Desember 2018, 14:10 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tim Jabar Saber Hoaks yang baru dibentuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Ketua Tim Jabar Saber Hoaks, Enda Nasution, dan tim memanfaatkan software Hoax Analyzer berbasis kecerdasan butan untuk menganalisa informasi hoaks.

"Jadi makn banyak kita feed, nanti akan makin pintar," kata dia selepas pengukuhan timnya oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung, Jumat, 7 Desember 2018.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sengaja membentuk Tim Jabar Saber Hoaks untuk memerangi peredaran informasi yang diduduga hoaks. Enda, pegiat media sosial yang mendapat julukan Bapak Bloger Indonesia ditunjuk memimpin tim tersebut. "Banyak lembaga yang melakukan verifikasi, kita akan fokus dulu di Jawa Barat dulu, yang berhubungan dengan Jawa Barat," kata Enda.

Enda mengatakan, tim bekerja dengan membuka saluran pengaduan informasi yang diduga hoaks, termasuk lewat media sosial. Timnya juga memanfaatkan software social media analytic untuk memantau informasi mengenai Jawa Barat. “Software pemantauan media sosial dan online news ini dengan kata kunci hoaks, Jawa Barat, dan lain0lain. Ketika ada peningkatan spike (pembciaraan) ktia akan mendapat informasi duluan,” kata dia.

Materi dengan konten yang diduga hoaks tersebut, akan di analisa dengan Hoax Analyser. "Ada tahapan klarifikasi. Kita masukkan ke situ. Dia akan memberikan jawaban. Sementara masih manual dulu. Kita harapkan nanti akan jadi otomatis," kata Enda.

Dia mengatakan, Hoax Analyzer ini penyedianya Prosa.AI. Pemerintah Jawa Barat bekerjasama dnegna penyedia aplikasi itu, salah satunya untuk pemanfaatan analisa konten hoaks. "Karena namanya software, gak bisa sekali jadi. Harus terus dibangun. Mereka dapat kesempatan belajar dari kita juga. Kita masukkan data di sisi lain mereka dapat membangun software-nya," kata dia.

Menurut dia, laporan yang diterima Timnya akan diolah aplikasi tersebut. "Dia akan men-scrooling database hoaks yang sudah ada sebelumnya. Kemudian dia akan memberikan jawaban semacam estimasi 50 persen hoaks 50 persen betul, atau 70 persen hoaks 30 persen betul. Tetap harus dibantu tenaga manusia juga untuk penilaian akhir. Software ini makin banyak kita beri informasi, dia akan makin pintar," kata dia.

Soal akurasinya, Enda mengakui, belum bisa 100 persen tepat. "Tetap harus ada unsur manual, manusianya, untuk melakukan fact-checking," kata Enda.

Dalam jangka panjang, piranti ini diharapkan akan melakuan pencarian otomatis konten yang diduga hoaks. "Software ini akan banyak berguna ketika otomatisasi. Tanpa harus bertanya, contoh di Facebook, atau lihat di Whatsapp, sudah langsung kelihatan skornya. Nanti arahnya ke sana. Tapi sementara ini, jika masyarakat memang belum yakin, harus ada lembaga lain yang harus memberikan verifikasi supaya dipercaya," kata dia.

Tim Jabar Saber Hoaks berbeda dengan pegiat lain yang mayoritas Lembaga Swadaya Masyarakat. "LSM itu tidk bisa secara detil mendalam mencakup seluruh informasi yang beredar. Jabar Saber Hoaks ini bukan hanya memberikan verifiksi informasi, tapi juga keberadaannya menjadi semacam acuan," kata dia. Saat ini, tim Saber Hoaks beranggotakan 12 orang. Terdiri dari perwakilan sejumlah kelompok yang aktivitasnya melawan peredaran hoaks. Di antaranya Gerakan Bijak Bersosmed, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, jurnalis, komunitas, dan profesional.

Operasional timnya dibiayai pemerintah Jawa Barat. "Karena di akhir tahun anggaran, masih menggunakan angaran yang tersisa di Dinas Kominfo Jawa Barat. Tahun depan belum bisa bilang anggarannya berapa, karena masih dalam masa perencanaan," kata dia, Jumat, 7 Desember 2018.

Enda mengatakan, timnya bekerja saat ini dengan menerima laporan atau pengaduan masyarakat yang ingin memastikan kebenaran satu informasi. Timnya membuka sejumlah saluran pengaduan diantaranya nomor Whatsapp 08211-8670-700 serta lewat akun media sosial yakni Facebook.com/official.jabarsaberhoaks dan akun @jabarsaberhoaks di Instagram, Twitter, dan Line. "Saat ini kita ingin di bawah 1 jam sudah bisa memberikan verifikasi informasi," kata dia.

Timnya juga bekerjasama dengan penegak hukum. "Sementara kita bekerjasama dengan kepolisian, bentuknya koordinasi. Kita membuka jalur koordinasi dengan kepolisian. Nanti jika ada satu akun atau sumber informasi yang sifatnya terus-menerus dan meresahkan, kita laporkan ke pihak kepolisian," kata Enda.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjuk blogger, sekaligus pegiat media sosial, Enda Nasution memimpin Tim Jabar Saber (Sapu Bersih) Hoaks. "Tugasnya memverifikasi permohonan masyarakat, juga merilis secara rutin, tanpa diminta, berita-berita yang beredar di Jawa Barat yang diasumsikan hoaks," kata Ridwan Kamil di sela peluncuran tim tersebut di Gedung Sate, Bandung, Jumat, 7 Desember 2018.

Ridwan Kamil mengatakan, sudah banyak contoh beredarnya informasi hoaks yang merugikan banyak pihak. Dia mencontohkan kabar bohong pemukulan Ratna Sarumpaet. "Ibu-ibu mengaku diculik di (bandara) Husein Sastranegara. Se-Indonesia, dari receh sampai elit semua habis energinya membahas itu. Sebagai gubernur, mantan walikota, ngilu (ikut) panik. Di-bully saya. Danlanud juga dimarahin Mabes TNI AU, kenapa bisa kecolongan. Apek teh hoaks," kata dia.

Menurut Ridwan Kamil, informasi hoaks yang viral seperti itu sudah dalam tahap menggangu. Dia mengutip laporan kepolisian tahun lalu yang menerima pengaduan 5.700-an berita bohong. Pemerintah provinsi Jawa Barat sengaja membentuk tim khusus untuk melawan informasi meresahkan yang diduga datang dari rekayasa kebohongan.

"Hari ini kami memulai program serius yang namanya Jabar Saber Hoaks, singkatan Jabar Sapu Bersih Hoaks, dengan tim yang 90 persen adalah anak-anak milenial yang ahli di bidang IT," kata dia.

Tim bertugas untuk melakukan verifiksi dan pemeriksan informasi hoak di Jawa Barat. "Tim hanya bekerja untuk berita-berita yang beredar di Jawa Barat, atau dilakukan oleh orang Jawa Barat, atau korban-korbannya juga pihak rakyat Jawa Barat," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, tim tersebut juga berkoordinasi dengan aparat hukum. "Dengan kejaksaan dan kepolisian. Jika hoaks sudah sangat meresahkan, hoaksnya ranah kriminal, kira-kira begitu, kita harus memberikan tindakan hukum sebagai pembelajaran. Kalau hoaks sudah terlalu jauh, kita rugi waktu, kadang-kadang rugi nyawa," kata dia.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin