Prediksi Banjir Bandang Bisa Lewat Google Earthm, Begini Caranya

Jumat 28 September 2018, 06:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bencana alam berupa banjir bandang sering kali melanda dan menyebabkan kerusakan yang cukup luas. Padahal, dengan penggunaan teknologi informasi, ancaman banjir bandang bisa diprediksi dan diantisipasi.

"Teknologi yang digunakan tersedia di internet," kata peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah Aliran Sungai (BPPDAS), Endang Savitri di Solo, Kamis 27 September 2018. Menurut dia, kajian untuk memprediksi kemungkinan terjadinya banjir bandang bisa dilakukan dengan Google Earth.

Dia menjelaskan bahwa banjir bandang biasanya terjadi akibat sebuah proses yang terjadi selama bertahun-tahun. "Jadi tidak terjadi secara tiba-tiba akibat hujan deras," katanya. Namun, selama ini hujan lebat yang mengguyur saat banjir bandang melanda selalui dituding sebagai biang keladi.

"Banjir bandang biasanya terjadi akibat penyumbatan di daerah aliran sungai," kata Endang. Sumbatan yang membentuk bendung alami itu menghalangi aliran sehingga air menumpuk di satu area. "Dalam titik tertentu bandung ini akhirnya jebol menjadi banjir bandang," katanya. Biasanya jebolnya bendung alami itu terjadi saat hujan deras mengguyur.

Tumpukan penyumbat itu bisa terbentuk melalui proses yang berlangsung secara bertahun-tahun. "Sangat mudah teridentifikasi melalui membandingkan gambar Google Earth di daerah aliran sungai secara berkala," katanya. Cara ini juga bisa dilakukan oleh pemerintahan di daerah.

Dia mencontohkan, banjir bandang di Banyuwangi pada Juni kemarin sangat mengagetkan masyarakat. "Banjir terjadi di Bulan Juni dimana curah hujan tidak tinggi," katanya. Ternyata, banjir itu terjadi akibat penyumbatan aliran sungai yang terjadi selama bertahun-tahun.

"Kami telah melakukan pengecekan melalui Google Earth," katanya. Melalui aplikasi itu, sumbatan di sungai telah terekam sejak 2014. Sumbatan yang membendung sungai itu akhirnya jebol pada Juni lalu lantaran tidak mampu lagi menahan air yang mengumpul selama bertahun-tahun.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi24 April 2024, 01:20 WIB

Disdik Sukabumi Pastikan Ujian Sekolah Tingkat SD dan SMP Berjalan Lancar

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha mengungkapkan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi ujian nasional, sebagai penggantinya ada penilaian sumatif akhir jenjang (PSAJ)
Suasana Ujian Sekolah jenjang SD di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat24 April 2024, 00:53 WIB

Empat Pejabat Eselon II Kabupaten Sukabumi Ikuti PKN 2024, Sekda Ade Jadi Mentor

Berikut daftar nama pejabat Eselon II Kabupaten Sukabumi yang ikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Angkatan VI Tahun 2024 di BPSDM Jabar.
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman bersama empat pejabat eselon II yang ikuti PKN 2024. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi24 April 2024, 00:06 WIB

17 Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto di Sukabumi Disita KPK

Belasan asetnya di Sukabumi disita KPK, berikut perjalanan kasus korupsi Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. Dari tersangka gratifikasi hingga TPPU.
Mantan Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta Eko Darmanto saat menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus gratifikasi, Jumat (8/12/2023). (Suara.com/Yaumal)
Entertainment23 April 2024, 22:28 WIB

Positif Konsumsi Ganja, Selebgram Chandrika Chika dan 5 Temannya Ditangkap Polisi

Selebgram Chandrika Chika ditangkap polisi bersama 5 temannya usai terbukti menyalahgunakan narkoba jenis ganja di salah satu hotel.
Sosok selebgram Chandrika Chika. (Sumber Foto: Instagram)
Sukabumi23 April 2024, 21:55 WIB

Rumah Tertimpa Tembok Bangunan Ambruk, Lansia di Nagrak Sukabumi Terpaksa Mengungsi

Dua rumah warga yang salah satu penghuninya merupakan lansia di Nagrak Sukabumi alami kerusakan usai terdampak longsor saat hujan deras.
Kondisi rumah lansia di Nagrak Sukabumi yang alami kerusakan usai tertimpa tembok bangunan rumah warga lainnya yang ambruk karena longsor. (Sumber : P2BK Nagrak)
Sehat23 April 2024, 21:00 WIB

Lawan Asam Urat dengan 8 Obat Alami Ini, Solusi Sehat Kurangi Frekuensi Serangannya

Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.
Ilustrasi Kunyit - 
Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi23 April 2024, 20:30 WIB

Banyak PJU Mati, Jalan Depan Komplek Perkantoran Palabuhanratu Gelap Saat Malam

Ruas Jalan Sudirman di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kondisinya gelap di malam hari, karena lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) banyak yang tidak menyala alias mati.
Kondisi lampu PJU di ruas jalan Sudirman, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, banyak yang tidak menyala | Foto : Ilyas Supendi
Gadget23 April 2024, 20:30 WIB

10 Rekomendasi HP Samsung Harga Rp 1 Jutaan yang Punya Spesifikasi Bagus

HP dari Samsung ini menawarkan solusi untuk memiliki smartphone dengan fitur yang cukup lengkap tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Ilustrasi Samsung A03- HP dari Samsung ini menawarkan solusi untuk memiliki smartphone dengan fitur yang cukup lengkap tanpa harus mengeluarkan biaya besar. (Sumber : samsung.com).
Sukabumi23 April 2024, 20:05 WIB

Viral Emak-emak Ngamuk Maksa Minta Sedekah di Sukabumi, Polisi Turun Tangan

Emak-emak pengemis viral yang ngamuk maksa minta sedekah terekam berulah di Cibeureum dan Baros Sukabumi.
Kolase foto tangkapan layar video viral emak-emak ngamuk maksa minta sedekah di Sukabumi. (Sumber : TikTok esapperdana)
Life23 April 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan Orang Sopan yang Membuatnya Dihormati dan Disegani

Kebiasaan-kebiasaan sopan membantu menciptakan lingkungan yang positif, menghormati, dan saling mendukung dalam interaksi sosial, sehingga membuat orang yang melakukannya dihormati dan disegani oleh orang lain.
Ilustrasi. Kebiasaan Orang Sopan yang Membuatnya Dihormati dan Disegani. (Sumber : Pexels/Mikhail Nilov.)