Kenapa Durasi Gerhana Bulan 28 Juli Bisa Lama? Ini Penjelasannya

Sabtu 21 Juli 2018, 06:08 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gerhana bulan total pada 28 Juli 2018 bakal jadi yang terlama pada abad ke-21 ini. Durasi total gerhana akan mencapai 103 menit atau lebih dari 1,5 jam.

Hal itu terjadi karena bulan sedang dalam posisi terjauhnya dengan bumi (apogee). "Jarak terjauh menyebabkan bulan akan bergerak lebih lambat melintasi bayangan inti (umbra) bumi," kata Avivah Yamani, penggiat astronomi di Bandung, Sabtu, 21 Juli 2018.

Selain itu, posisi bumi yang sedang berada di titik terjauh dari matahari (aphelion) menyebabkan umbra bumi mencapai panjang dan lebar maksimum. "Karena itu, butuh waktu lebih lama bagi bulan untuk ke luar dari bayang-bayang inti bumi," ujar lulusan Astronomi ITB itu yang ikut membentuk komunitas Langit Selatan Bandung.

Mengutip laman langitselatan.com, bulan mencapai titik terjauhnya (apogee) pada 27 Juli 2018 pukul 12:44 WIB. Sekitar 14 jam 38 menit setelahnya, Gerhana Bulan Total 28 Juli terjadi. Berdasarkan perhitungan, durasi total gerhananya akan berlangsung selama 1 jam 42 menit 57 detik (103 menit).

Adapun saat Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018, bulan sedang pada posisi terdekat dengan bumi (perigee). Durasi gerhana totalnya lebih pendek, 1 jam 16 menit 4 detik (76 menit). Berdasarkan Hukum ke-3 Kepler, dalam lintasan elips, sebuah benda bergerak lebih cepat saat berada dekat pusat massa dan lebih lambat saat jauh dari pusat massa.

Gerhana Bulan Total paling lama sebelum 21 Juli 2018 yaitu pada 16 Juli 2000 selama 1 jam 46 menit 24 detik (106 menit). Gerhana Bulan Total itu tercatat sebagai rekor terlama di abad ke- 20. Durasi total terpanjang selanjutnya pada Gerhana Bulan Total 9 Juni 2123. Berdurasi 1 jam 46 menit 6 detik (106 menit), gerhana itu bakal jadi yang terlama di abad ke-22.

Kemiripannya, kata Avivah, ketiga Gerhana Bulan Total terlama itu terjadi saat bulan melintasi bayangan inti (umbra) bumi pada Juni – Juli. Saat itu bumi sedang berada di posisi terjauhnya dari matahari, pun dengan bulan. Gerhana bulan terjadi ketika sinar matahari ke bulan terhalangi bumi dan bayangannya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi30 April 2024, 01:01 WIB

Nobar di Cibadak, Begini Komentar Wabup Iyos Soal Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 rebut posisi ketiga Piala Asia U-23 agar bisa lolos ke olimpiade Paris 2024.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri Nobar di Mal Ramayana Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola29 April 2024, 23:59 WIB

Kalah dari Uzbekistan 0-2, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23

Meski gagal ke final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia masih berpeluang raih jatah tiket olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia U-23 gagal ke Final Piala Asia U-23 usai kalah dari Uzbekistan. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Life29 April 2024, 23:31 WIB

Bisa Bunda Coba di Rumah, 6 Tips yang Bisa Diterapkan Agar Anak Tidur Nyenyak

Waktu tidur tidak harus menjadi mimpi buruk. Para ahli menawarkan tips bagaimana membuat waktu tidur menjadi mudah, sehingga Anda semua bisa beristirahat.
Ilustrasi anak tidur nyenyak / Sumber : pexels.com/@Giianni Orefice
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau
Sukabumi Memilih29 April 2024, 22:17 WIB

Omesh Masuk Wacana Usungan Gerindra di Pilkada Sukabumi, Bagaimana dengan Yudha?

Aktor dan komedian Indonesia kelahiran Sukabumi, Ananda Omesh diakui masuk dalam wacana bursa Pilkada Sukabumi dari Partai Gerindra.
Ananda Omesh dan Yudha Sukmagara | Foto : Sukabumi update
Keuangan29 April 2024, 21:32 WIB

6 Cara Melatih Anak Pandai Mengelola Uang Sejak Dini, Ikuti Langkah Ini

Mengajarkan anak pandai mengelola uang sangat berguna untuk masa depannya. Hal ini membantunya dewasa dalam memili uang.
Ilustrasi. Cara mengajari anak mengelola uang. | Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sehat29 April 2024, 21:00 WIB

Hidup Sehat Bebas Asam Urat: Rekomendasi Makanan Sehat dan Pantangan yang Perlu Diketahui

Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan.
Ilustrasi daging merah - Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan. (Sumber : pexels.com/@Eduardo Krajan)
Life29 April 2024, 20:53 WIB

Bisa Berasal Dari Kemarahan, Ini 3 Penyebab Agresi Pada Balita

Ingin tahu mengapa balita Anda begitu marah dan agresif? Pelajari lebih lanjut tentang agresi balita, dan kapan harus khawatir.
Ilustrasi agresi pada balita / Sumber Foto: Freepik/@stocking