Mahasiswa ITB Ciptakan Alat Pencari Korban Kecelakaan di Laut

Selasa 29 Mei 2018, 13:27 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menciptakan sebuah produk pencari korban kecelakaan bencana di laut yang diberi nama HDS (Human Detection System).

HDS yang merupakan gabungan teknologi Machine Learning dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) ini dirancang oleh tiga mahasiswa ITB, yakni Muhammad Arkaan Izhraqi, Nyoman Abiwinanda, dan Adinda Sekarwangi.

"Karya ini dibuat untuk membantu pencarian korban kecelakaan di laut, mengingat kecelakaan semacam ini kerap terjadi di Indonesia," kata Muhmmad Arkaan Izhraqi, di Bandung, Selasa, 29 Mei 2018.

<iframe id="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_tekno_inarticle_0" style="font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; font-stretch: inherit; font-size: inherit; line-height: inherit; font-family: inherit; vertical-align: bottom; border-width: 0px; padding: 0px; margin: 0px;" title="3rd party ad content" name="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_tekno_inarticle_0" width="1" height="1" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no"> </iframe> Arkaan menuturkan sejumlah kecelakaan kapal di lautan memang menimbulkan banyak korban hilang di laut seperti kasus hilangnya lima orang nelayan di perairan Supiori pada Januari 2015 lalu.

"Jadi awalnya terinspirasi dari Badan SAR Nasional yang menggunakan drone sebagai suatu sistem UAV dalam pencarian korban di laut, namun pencariannya masih bersifat manual tanpa adanya suatu sistem pendeteksi, sehingga akan membutuhkan waktu yang lama dalam pencariannya," ujar Arkaan.

Menurut dia, berbeda dengan UAV pada umumnya, HDS lebih unggul karena dapat bekerja secara otomatis tanpa harus melakukan pemantauan secara terus-menerus oleh operator di ground station.

Daerah pencarian yang cukup luas dan operator yang tidak memungkinkan untuk memantau pencarian selama 24 jam membuat HDS menjadi solusi yang efektif untuk memecahkan masalah ini.

Ia menuturkan karya ini dibuat dengan mengintegrasikan sistem autopilot UAV berupa Hexa Copter dengan perangkat lunak pendeteksian obyek, sehingga proses pencarian dapat diotomatisasi, dan proses pencarian memungkinkan dilakukan secara paralel.

Arkan menjelaskan alat ini menggunakan hexacopter yang dikendalikan secara autopilot dan pertama Hexa Copter akan terbang sesuai dengan waypoint yang ditetapkan oleh operator di ground station sebagai bentuk inisiasi awal.

"Lalu video akan ditransmisikan ke ground station kemudian di proses dengan software pendeteksi manusia. Di bagian antarmuka ground station, akan ditampilkan notifikasi berupa bonding box," katanya.

"Jadi kalau ada manusia yang terdeteksi maka kemudian akan diikuti bunyi alarm. Output akhir yang dihasilkan dari antarmuka adalah posisi korban dalam bentuk koordinat," lanjut dia.

Proses pendeteksian korban di HDS ini menggunakan algoritma khusus. Algoritma deteksi yang disebut You Only Look Once (YOLOv2) ditanam di komputer ground station, dan dioptimasi lebih lanjut dengan boosting tracker berkecepatan 18 FPS (Frames per Second). Objek yang dapat dideteksi menggunakan algoritma ini adalah manusia dan kapal.

"Sejauh ini, HDS baru mampu mendeteksi objek di dekat permukaan laut saja. Sehingga perlu dilakukan peningkatan pada pengambilan gambar seperti dengan digunakannya kamera inframerah," kata Arkaan.

Oleh karena itu dirinya berharap karyanya ini dapat diaplikasikan di kemudian hari, sehingga membantu evakuasi korban kecelakaan di laut lebih cepat.

Menurutnya, perancangan HDS ini dibawah bimbingan dosen Teknik Elektro ITB, yakni Arif Sasongko, S.T., M.T., Ph.d. dan Muhammad Iqbal Arsyad, S.T., M.T. HDS ini telah dipamerkan di salah satu stand EEDays 2018 yang berlangsung pada tanggal 22-24 Mei 2018, di Aula Timur ITB, sebagai salah satu syarat kelulusan.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life17 Mei 2024, 12:15 WIB

6 Dampak Buruk Sering Menuruti Kemauan Anak, Orang Tua Jangan Menyesal!

Selalu menuruti kemauan anak rupanya memiliki dampak buruk yang mesti diperhatikan oleh orang tua ketika mendidiknya. Semua ini perlu diperhatikan demi kebaikan anak ketika dewasa
Ilustrasi dampak buruk selalu menuruti kemauan anak (Sumber : Pexels.com/@RDNEStockproject)
Bola17 Mei 2024, 12:00 WIB

Bojan Sebut Motivasi Pemain Persib Berlipat Jelang Leg 2 Semifinal Championship Series

Pemain Persib motivasinya kian berlipat jelan menghadapi Bali United di Leg 2 Semifinal Championship Series.
Pemain Persib motivasinya kian berlipat jelan menghadapi Bali United di Leg 2 Semifinal Championship Series. (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi17 Mei 2024, 11:58 WIB

Merinding! Ulat Bulu Warna-warni Serbu di Alun-alun Masjid Agung Kota Sukabumi

Binatang yang bisa bikin gatal ini turun dari sejumlah pohon ketapang kencana dan tanaman pelindung di kawasan tersebut.
Pohon pelindung ketapang kencang di alun-alun masjid agung Kota Sukabumi dipenuhi ulat bulu (Sumber: warganet/akun medsos @abcdadan)
Life17 Mei 2024, 11:45 WIB

Patut Ditiru! 6 Ajaran Hidup Para Perantau Agar Bisa Sukses di Tanah Orang

Kaum perantau tentu bukan tanpa prinsip dan ajaran hidup di tanah rantauan. Mereka tentu membawa modal ajaran hidup yang dipegangnya erat demi bisa meraih sukses di sana
Ilustrasi Ajaran hidup perantau agar cepat sukses di tanah rantau (Sumber : Pexels.com/@cottonbrostudio)
Sehat17 Mei 2024, 11:30 WIB

6 Golongan Obat-obatan untuk Meredakan Nyeri Asam Urat dan Efek Sampingnya

Meredakan nyeri akibat asam urat (gout) sering memerlukan kombinasi obat-obatan untuk mengurangi peradangan, nyeri, dan kadar asam urat dalam tubuh.
Ilustrasi. Meredakan nyeri akibat asam urat (gout) sering memerlukan kombinasi obat-obatan untuk mengurangi peradangan, nyeri, dan kadar asam urat dalam tubuh. (Sumber : Freepik/fabrikasimf)
Jawa Barat17 Mei 2024, 11:21 WIB

Audiensi LW Doa Bangsa-BJB Syariah, Kolaborasi Majukan Perwakafan di Daerah

Lembaga Wakaf (LW) Doa Bangsa melakukan audiensi di kantor BJB Syariah Pusat, di Bandung, Kamis, (16/5/2024).
Audiensi Lembaga Wakaf Doa Bangsa dan BJB Syariah di Bandung | Foto : Dok. LW Doa Bangsa
Life17 Mei 2024, 11:15 WIB

6 Kebiasaan Buruk yang Dapat Menghancurkan Kreatifitas Hidup, Hindari Yuk!

kebiasaan buruk yang sering dilakukan akan membunuh kreatifitas hidup. Setiap orang harus menghindarinya agar tidak merusak masa depan dan kehidupannya
Beberapa kebiasaan buruk yang membuat kreatifitas menghilang (Sumber : Pexels.com/@Andreapiacquadio)
Sehat17 Mei 2024, 11:00 WIB

8 Minuman Sehat untuk Meredakan Nyeri Asam Urat, Enak dan Segar!

Inilah Sederet Minuman Sehat untuk Meredakan Nyeri Asam Urat, Enak dan Segar!
Ilustrasi. Minuman Segar dan Sehat untuk Meredakan Nyeri Asam Urat (Sumber : Pexels/EnginAkyurt)
Sukabumi17 Mei 2024, 10:51 WIB

Sudah Dihapus, Ini Postingan Soal Studi Tour yang Bikin PGRI Sukabumi Lapor polisi

Seluruh postingan akun facebook Atep Romli sudah menghilang sebelum pelaporan PGRI Kabupaten Sukabumi ke pihak kepolisian.
Ilustrasi dihapus. (Sumber: freepik)
Life17 Mei 2024, 10:30 WIB

6 Adab Kesopanan yang Wajib Diajarkan Orang Tua Kepada Anak Sejak Kecil

Adab kesopanan juga harus diajarkan kepada anak sejak kecil oleh orang tua. Ini sangat penting mengingat semuanya bergantung didikan dari masa mereka kanak-kanak dan menjadi pribadi baik saat dewasa.
Ilustrasi ketika orang mengajarkan adab kesopanan kepada anak (Sumber : Pexels.com/@Kampusproduction)