1. Dominasi Ideologi NASAKOM
Ideologi NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) ketika masa presiden Soekarno diberlakukan dengan seimbang sejak masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965).
Pemberlakuan ideologi ini justru menjadi langkah besar untuk membuka jalan seluas mungkin bagi PKI dalam upayanya mengganti ideologi Pancasila menjadi Komunis di Indonesia.
2. Pertentangan PKI dan TNI
Hubungan yang terjalin antara PKI dan TNI kurang baik yang diawali oleh pembentukan angkatan kelima atas inisiasi PKI.
Pembentukan tersebut ditentang oleh TNI angkatan darat sehingga membuat hubungan keduanya semakin tidak harmonis.
Hubungan kedua pihak ini semakin memanas setelah muncul banyak hasutan dan konfrontasi antara rakyat dengan TNI.
Dari sini, lahirlah perencanaan untuk melakukan G30S yang berujung pada terjadinya peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia.
3. Kondisi Ekonomi Indonesia
Pada 1965, keadaan ekonomi Indonesia berada dalam masa keterpurukan. Kenaikan inflasi sebesar 650 persen membuat rakyat menjadi ragu akan kepemimpinan presiden Soekarno.
Melansir dari laman bemu.umm.ac.id, lemahnya kondisi ekonomi Indonesia ketika itu sebenarnya juga terjadi karena keputusan Jenderal Soeharto dan Jenderal Nasution tentang pembantaian terhadap pedagang yang berasal dari negeri Tiongkok, Cina.
Akibatnya, kondisi ekonomi Indonesia semakin melemah sehingga banyak rakyat hidup dalam kelaparan dan kemiskinan, bahkan masyarakat sampai menyalahkan kepemimpinan yang dikendalikan oleh presiden Soekarno.
4. Keterlibatan Amerika Serikat
Meskipun Amerika Serikat merupakan negara anti-komunisme, tetapi kenyataannya telah ditemukan banyak dokumen dari FBI CIA yang mengungkapkan keterlibatan Amerika Serikat dalam peristiwa G30S.