Pusaran Air: Penyebab Terbentuknya Hingga Cara Menghindarinya

Senin 30 Mei 2022, 15:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Terdapat pusaran air di sungai Cipelang Sukabumi yang menjadi lokasi tenggelamnya tiga orang remaja pada Minggu, 29/5/2022.

Hal tersebut dikatakan Kepala BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani, Ini dikatakan Imran berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga sekitar. "Korban ditemukan di dasar sungai dekat tebing dan jembatan. Menurut informasi warga, ada pusaran air di titik tersebut," kata Imran

Lalu, apa sebenarnya pusaran air itu dan bagaimana fenomena tersebut bisa terjadi?

Baca Juga :

Ada Pusaran Air, Korban Tenggelam Ditemukan di Dasar Sungai Cipelang Sukabumi

Menurut laman phenomena.org, pusaran air adalah badan air yang berputar-putar dan memiliki aliran ke bawah, jika arus ini cukup kuat maka mampu menyedot apa saja yang ada di permukaan air ke dalam pusaran tersebut.

Pusaran air ini bisa terbentuk dimana saja mulai dari anak sungai, sungai besar, danau, hingga laut.

Penyebab terbentuknya pusaran air

photo(Ilustrasi) Pusaran air bisa terjadi di bawah permukaan air, bahkan pada permukaan air tenang sekalipun  - (Instagram/@curug_cikaso)</span

Dilansir dari Allthingsnature, pusaran air umumnya disebabkan ketika dua arus yang berlawanan bertemu, jika kedua arus tersebut cukup kuat maka akan saling melilit dan menyebabkan pusaran.

Selain itu, pusaran air juga dapat disebabkan oleh angin, yang menyebabkan arus permukaan berubah arah serta terkadang disebabkan oleh fitur geografis yang menentukan aliran arus air di suatu wilayah, biasanya pusaran air akibat geografis ini berlangsung konsisten seperti daerah belokan sungai, pertemuan dua sungai berbeda dan di bawah air terjun.

Pusaran air bisa terbentuk mulai dari ukuran beberapa sentimeter hingga puluhan meter tergantung seberapa kuat arus air yang bergerak.

Cara mengetahui adanya pusaran air di sungai

photo(Ilustrasi) Berenang menggunakan pelampung - (Pixabay)</span

Tidak ada cara spesifik untuk mengetahui adanya pusaran air karena terkadang pusaran ini bisa terbentuk di bawah permukaan air yang tenang sekalipun.

Namun, beberapa bisa terlihat di permukaan dengan bentuk air berputar menyerupai spiral, bahkan pada beberapa kasus, pusaran bisa terbentuk secara tiba-tiba di daerah yang tidak diduga sebelumnya.

Menurut laman goneoutdoors.com, untuk menghindari pusaran air, sebaiknya menghindari daerah-daerah yang berpotensi terciptanya pusaran seperti pertemuan arus sungai, belokan sungai dan dibawah air terjun.

Kemudian, selalu gunakan pelampung saat beraktivitas di air seperti berenang atau berada di atas perahu sekalipun.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa