SUKABUMIUPDATE.com - Perkebunan jati itu diperkirakan sepanjang dua kilometer. Memasuki perkebunan tersebut ulat pohon jati bergelantungan, bahkan berjatuhan ke aspal, ujar seorang warga Kampung Cikuda, Desa Tegalbuleud, Rasiman (48 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Selasa (24/12/2019).
Menurut dia, ini kejadian yang pertama kalinya dan biasanya dari perubahan daun jati. Asalnya kering karena musim kemarau, sekarang tumbuh daun muda, dan mengakibatkan banyak ulat.
Dulu juga memang sering muncul ulat saat pergantian daun muda, namun tidak sampai merambat ke jalan raya dan bergelantungan seperti ini, tandasnya.