Daya Beli di Pasar Menurun, Bupati Sukabumi Minta Pedagang Tetap Bersemangat

Sukabumiupdate.com
Senin 13 Okt 2025, 16:25 WIB
Daya Beli di Pasar Menurun, Bupati Sukabumi Minta Pedagang Tetap Bersemangat

Bupati Sukabumi, Asep Japar (tengah), Kepala UPTD PSM Cicurug (kiri) dan Kepala Disdagin Kabupaten Sukabumi (kanan). (Sumber : SU/Ibnu Sanubari).

SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengakui bahwa saat ini daya beli masyarakat di sejumlah pasar tradisional, termasuk Pasar Semi Modern Cicurug, Kecamatan Cicurug tengah mengalami penurunan. Kondisi tersebut, menurutnya, menjadi perhatian pemerintah daerah.

“Memang akhir-akhir ini perkembangan daya beli masyarakat sedang menurun. Namun kita harus tetap bersemangat bagaimana masyarakat, terutama warga Pasar Cicurug, bisa terus beraktivitas,” kata Asep Japar, usai menghadiri Pelantikan Pengurus Ranting Istimewa Nahdlatul Ulama Pasar Cicurug, Minggu, 12 Oktober 2025.

Ia menegaskan, pemerintah daerah akan terus berupaya menciptakan langkah-langkah strategis agar aktivitas perdagangan di pasar tetap berjalan baik. Tujuannya, para pedagang tetap dapat berjualan sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Aksi Brutal di Siang Bolong, Pemuda di Sukalarang Sukabumi Dibacok OTK di Jalan

“Mudah-mudahan kita tetap mencari cara supaya para pedagang, di Pasar Cicurug dan semua pasar di Sukabumi, bisa berjualan dengan baik sesuai harapan warga pasar,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, di tengah maraknya perkembangan usaha masyarakat dan kemudahan akses belanja digital, eksistensi Pasar Semi Modern Cicurug, yang dikelola Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi, terus dipertahankan sebagai pusat ekonomi masyarakat lokal.

Kepala UPTD Pasar Semi Modern Cicurug, Eman Sulaeman, menilai bahwa kondisi saat ini memang penuh tantangan, namun pasar tetap memiliki peran vital sebagai pusat transaksi langsung.

Baca Juga: Lutung Jawa Datangi Pemukiman Warga di Kadudampit Sukabumi, Warga: Mungkin Lapar

"Kita tetap bersyukur masih ada pembelanjaan ke pasar. Memang saat ini perkembangan usaha masyarakat ada di mana-mana. Banyak pertokoan, lapak, bahkan warung kecil di pelosok kampung yang menjual dengan harga bersaing," ujarnya kepada Sukabumiupdate.com, Selasa, 17 Juni 2025.

Menurut Eman, kondisi perekonomian yang dinamis membuat masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dalam berusaha. Konsep pasar pun kini tak lagi terpusat pada satu titik lokasi.

"Kalau dulu pasar itu pusat keramaian dan tempat utama belanja, sekarang aktivitas jual beli bisa terjadi di mana saja," katanya.

Baca Juga: Alasan Polisi Tangkap 5 Pemburu Liar di Sukabumi: Pakai Senpi Rakitan untuk Buru Babi

Ia juga mencermati terjadinya pergeseran jam operasional pasar. Jika sebelumnya puncak keramaian berlangsung antara pukul 06.00 hingga 14.00 WIB, kini suasana mulai sepi setelah pukul 09.00 WIB.

“Ada banyak faktor, termasuk karena masyarakat kini juga terbiasa belanja secara online,” jelas Eman.

Tak dapat dipungkiri, keluhan pun muncul dari para pedagang terkait menurunnya tingkat kunjungan ke pasar.

“Banyak keluhan. Di wilayah Cicurug ini, pasar-pasar baru bermunculan di depan pabrik-pabrik, ada pasar mingguan, juga kegiatan pengajian yang berkembang jadi momen jual beli seperti di Kaum setiap hari Kamis. Bahkan UMKM pun berdiri di depan masjid, tidak lagi ke pasar,” paparnya.

Kendati demikian, Eman menilai bahwa perkembangan zaman harus disikapi dengan bijak. Salah satu upaya adaptasi yang mulai diterapkan adalah mendorong penggunaan sistem pembayaran digital melalui QRIS.

“Sudah ada beberapa pedagang, seperti penjual pakaian dan sayuran, yang menggunakan QRIS. Tinggal kemauan dari pedagangnya saja untuk mengikuti arus ini,” jelasnya.

Meski begitu, ia memahami bahwa tidak semua pedagang dapat langsung beralih ke transaksi digital.

"Pasar semi modern tetap memiliki nuansa tradisional. Proses adaptasi digital butuh waktu dan sosialisasi terus-menerus,” katanya.

Eman juga mengakui bahwa daya beli masyarakat menurun sejak awal 2024, akibat berbagai faktor seperti ketatnya persaingan usaha dan meningkatnya layanan belanja daring. Meski demikian, ia tetap optimistis terhadap masa depan pasar.

“Harapan saya, mudah-mudahan pasar tetap hidup. Transaksi langsung di pasar itu masih penting. Kita ikuti saja perkembangan zaman, termasuk digitalisasi,” jelasnya.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat dan stakeholder untuk bersama-sama menjaga eksistensi pasar sebagai ruang publik yang aman, bersih, dan nyaman.

“Dengan suasana pasar yang baik, mudah-mudahan pengunjung pun akan kembali antusias belanja secara manual ataupun digital,” tandasnya. (adv)

 

Berita Terkait
Berita Terkini