Salah Paham Jadwal Tanding, Kronologi Ricuh Penonton Final Bola Voli di Tegalbuleud Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Jumat 04 Jul 2025, 20:04 WIB
Salah Paham Jadwal Tanding, Kronologi Ricuh Penonton Final Bola Voli di Tegalbuleud Sukabumi

Penonton kecewa membakar fasilitas dan barang-barang di lapangan voli di Tegalbulued Sukabumi | Foto : Dok. Warganet

SUKABUMIUPDATE.com - Grand final Open Turnamen Volleyball Putra Tahu Bulat Cup di Kampung Pasir Salam, Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis malam (3/7/2025), berakhir ricuh. Pertandingan yang dinanti-nantikan antara tuan rumah TB Makmur Jaya dan Ancemon B gagal digelar karena miskomunikasi soal jadwal, yang memicu kekecewaan massal hingga berujung aksi anarkis dari penonton.

Dari informasi yang dihimpun, laga final tersebut semula dijadwalkan mulai pukul 18.30 WIB. Namun, hingga pukul 19.20 WIB, hanya tim Ancemon B yang disebut-sebut mendatangkan pemain berasal dari Bekasi, yang sudah berada di lapangan dan sempat melakukan pemanasan. Ketegangan mulai meningkat ketika tim Ancemon B memutuskan meninggalkan arena karena lawan tak kunjung datang.

Massa penonton yang sudah memadati area lapangan sejak sore hari mulai tidak sabar dan merasa dirugikan. Mereka meluapkan kekesalan dengan meneriakkan protes ke arah panitia, menuntut kejelasan atas pertandingan yang batal digelar. Puncaknya, sejumlah penonton membakar meja, kursi, spanduk, dan terpal di tengah lapangan voli sebagai bentuk kekecewaan.

Baca Juga: Penonton Ricuh, Gagal Nonton Final Bola Voli Tahu Bulat Cup di Tegalbulued Sukabumi

Pihak panitia sempat menghubungi tim yang belum datang, dan mencoba menenangkan massa melalui pengeras suara, dengan menyebut keterlambatan salah satu tim disebabkan oleh "kendala teknis". Namun, penjelasan tersebut tak cukup meredam emosi penonton.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Kasi Trantibum) Kecamatan Tegalbuleud, Sumarna, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa insiden tersebut dipicu oleh miskomunikasi antara panitia dan kedua tim finalis mengenai waktu pelaksanaan pertandingan.

"Informasi dari lapangan yang kami terima, terjadi simpang siur komunikasi antara panitia dan official masing-masing tim. Panitia menyampaikan ke tim Ancemon B bahwa pertandingan akan dimulai setelah Magrib, sedangkan tim tuan rumah TB Makmur Jaya menerima informasi bahwa pertandingan digelar setelah Isya, karena pertimbangan pengajian malam Jumat di masjid terdekat," terang Sumarna kepada sukabumiupdate.com, Jumat (4/7/2025).

Menurutnya, tim Ancemon B datang lebih awal dan menunggu hingga lewat waktu yang dijanjikan. Setelah merasa tidak ada kejelasan, mereka memilih meninggalkan lapangan. Namun, tak lama berselang, tim TB Makmur Jaya justru datang. Sayangnya, karena tim Ancemon B sudah meninggalkan lapangan, dan situasi sudah panas, sehingga pertandingan tidak dapat dilanjutkan.

"Jadi intinya, ini murni kesalahan komunikasi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya kerusakan fasilitas akibat aksi spontan penonton yang kecewa," tambahnya.

Baca Juga: Disnakertrans Tanggapi Demo Ricuh di PT GSI Sukabumi: Perusahaan Sudah Bersikap Kooperatif

Sumarna juga menjelaskan bahwa turnamen tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara hajatan pemilik TB Makmur Jaya dan usaha tahu bulat, yang telah berlangsung sejak dua hari sebelumnya. Adapun pertandingan bola voli di mulai pada Kamis pagi, pada sore hari dilakukan pertandingan semifinal dan perebutan tempat ketiga berjalan lancar tanpa kendala. Namun, untuk final malam harinya, jadwal tidak tersampaikan dengan seragam kepada kedua tim.

Panitia, lanjut Sumarna, juga sempat diberi imbauan oleh Forkopimcam agar tidak menarik tiket masuk, meskipun pada akhirnya mereka tetap memberlakukan tiket dengan undian doorprize.

“Panitia sudah sempat diberi masukan agar tidak pakai tiket masuk. Tapi karena sudah jadi kesepakatan internal, akhirnya tetap diberlakukan tiket, disertai kupon doorprize yang sempat diundi sore harinya. Tiket sudah tidak dijual sejak pukul 16.00 WIB,” ujarnya.

Pihak Forkopimcam mengimbau agar kejadian serupa tidak terulang dan meminta panitia kegiatan masyarakat ke depan untuk lebih terbuka dalam koordinasi dan menyampaikan informasi secara menyeluruh kepada semua pihak.

Sebelumnya diberitakan, salah satu penonton, Hamdan (37 tahun), warga Ciemas, mengaku sangat kecewa dengan situasi tersebut. “Saya udah bela-belain datang jauh-jauh, bayar tiket Rp20 ribu, parkir motor Rp10 ribu. Timnya nggak datang-datang, malah bikin emosi,” ujarnya saat di konfirmasi sukabumiupdate.com.

Baca Juga: Puskesmas di Kota Sukabumi akan Fasilitasi Warga yang Butuh Kacamata

Laga yang dinanti-nantikan antara TB Makmur Jaya Pasir Salam Desa Nangela dan Ancemon B dijadwalkan dimulai pukul 18.30 WIB. Namun hingga pukul 19.20 WIB, tim lawan yang diketahui diperkuat Kaik Sadi Dastin dan kawan-kawan belum juga muncul di arena pertandingan. Sementara itu, tim Ancemon B sudah berada di lapangan dan sempat melakukan pemanasan.

Kata Hamdan, suasana mulai memanas ketika sejumlah penonton yang merasa dirugikan mulai meneriakkan protes ke arah panitia, menuntut kejelasan. Ketegangan mencapai puncaknya saat sebagian penonton meninggalkan lokasi, sementara yang lain melampiaskan kekecewaan dengan membakar meja, kursi, dan terpal di tengah lapangan voli.

“Saya datang sama keluarga, udah bayar semua. Nggak ada pengumuman jelas dari panitia, cuma bilang katanya ada kendala teknis. Tapi kita nunggu sampai setengah jam lebih, tetap nggak ada pertandingan. Akhirnya banyak yang emosi,” kata Kus (40 tahun), warga Cibitung yang juga menyaksikan kejadian tersebut.

Reporter sukabumiupdate.com sudah berupaya berkomunikasi dengan panitia melalui sambungan telepon, numun hingga berita ini ditayangkan belum ada balasan.

Berita Terkait
Berita Terkini