Cisolok, Simpenan, dan Cisaat Jadi Fokus, Kolaborasi Sukabumi-Jepang untuk Sekolah Tangguh Bencana

Sukabumiupdate.com
Senin 05 Mei 2025, 14:14 WIB
Cisolok, Simpenan, dan Cisaat Jadi Fokus, Kolaborasi Sukabumi-Jepang untuk Sekolah Tangguh Bencana

Ilustrasi peta | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi menetapkan tiga wilayah prioritas, yakni Cisolok, Simpenan, dan Cisaat, dalam pelaksanaan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis membangun sekolah tangguh bencana. Program tersebut diinisiasi melalui kolaborasi antara Palang Merah Indonesia (PMI) dengan Palang Merah Jepang (The Japanese Red Cross Society/RCJS) dan didukung penuh oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Peran BPBD sangat sentral dalam mengoordinasikan berbagai pihak untuk menyukseskan program itu. "Dukungan kami tidak sebatas seremonial. Koordinasi dengan satuan pendidikan, Dinas Pendidikan, hingga Kantor Cabang Dinas (KCD) akan segera kami lakukan demi kelancaran program ini," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Agung Koswara Adiwiguna kepada sukabumiupdate.com pada Senin (5/5/2025).

Sosialisasi program SPAB digelar di kantor PMI Kabupaten Sukabumi pada Jumat (2/5/2025), yang melibatkan lembaga masyarakat dan lembaga pendidikan. Fokus utama dari program ini adalah memperkuat kapasitas sekolah dan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana, mencakup aspek infrastruktur hingga membangun budaya sadar risiko.

Pertemuan BPBD Kabupaten Sukabumi bersama PMI dan Palang Merah Jepang. | Foto: Istimewa

Baca Juga: Sukabumi Siap Hadapi Bencana, BPBD Gandeng PMI dan Jepang Wujudkan Sekolah Tangguh

Agung menjelaskan program ini akan berlangsung selama tiga tahun dengan pendanaan dari RCJS. Ia menilai kolaborasi internasional ini sangat strategis, mengingat Jepang memiliki pengalaman panjang dan teknologi canggih dalam penanggulangan bencana. “Kami yakin, dukungan RCJS akan memberikan dampak signifikan, tidak hanya untuk sektor pendidikan, tapi juga dalam membangun budaya sadar bencana di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Selain mendukung program SPAB, BPBD Kabupaten Sukabumi telah menjalankan berbagai program ketangguhan seperti Desa Tangguh Bencana di Citepus dan simulasi bencana di sekolah-sekolah. “Target utama kami jelas yakni meminimalisir korban jiwa saat bencana terjadi. Dengan sinergi lintas lembaga dan dukungan internasional, kami optimistis Sukabumi bisa lebih siap, lebih sigap, dan lebih tangguh,” tegas Agung.

Dengan fokus pada wilayah Cisolok, Simpenan, dan Cisaat sebagai prioritas, BPBD berharap upaya ini menjadi langkah besar dalam menciptakan Sukabumi yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini