Serapan Gabah Masih Jauh dari Target, Legislator Asal Sukabumi Kritik Pemerintah

Sukabumiupdate.com
Sabtu 03 Mei 2025, 11:46 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet. | Foto: Fraksi.pks.id

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet. | Foto: Fraksi.pks.id

SUKABUMIUPDATE.com - Serapan gabah hasil panen raya petani dalam negeri menjadi sorotan tajam. Hingga akhir April 2025, capaian serapan hanya menembus kurang lebih 1,4 juta ton setara beras, jauh dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 3 juta ton.

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, drh Slamet, menyatakan kekecewaannya terhadap lambannya langkah negara. Legislator asal Sukabumi ini menilai, meski produksi meningkat dibandingkan tahun lalu, upaya penyerapan yang minim dapat memukul kesejahteraan petani.

“Produksi meningkat karena luas lahan bertambah, tapi serapan jauh dari target. Bagaimana nasib petani kalau hasil panen mereka tidak terserap?” tegas dia dalam diskusi pada 29 April 2025.

Harga Gabah Kering Panen (GKP) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram, menurut Slamet, seharusnya menjadi insentif kuat untuk menyerap lebih banyak hasil panen dari petani lokal. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan hal sebaliknya.

Baca Juga: Alarm Pertanian Gen Z! Drh Slamet Desak Langkah Konkret Selamatkan Regenerasi Petani

Ia juga mengingatkan faktor cuaca, khususnya musim hujan yang masih berlangsung, menjadi tantangan tersendiri. “Kita perlu melihat bagaimana kinerja serapan saat musim hujan berakhir. Kalau tetap rendah, jelas ada masalah serius di sistem distribusi dan kebijakan,” ujarnya.

"Untuk mengukur keberhasilan program yang dilaksanakan pemerintah dalam rangka menggenjot produktivitas seperti irigasi, pompa air, dan lain sebagainya, akan bisa kita lihat di musim panen depan saat bukan musim hujan," lanjut dia.

Slamet mendesak pemerintah segera bergerak cepat, memastikan hasil kerja keras petani tidak terbuang percuma. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini