Pemilik Hajat Terkejut Acara Syukuran Jadi Keracunan Massal di Cibadak Sukabumi

Sabtu 08 Juni 2024, 17:08 WIB
Kondisi korban keracunan massal yang dirawat di RSUD Sekarwangi Cibadak Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

Kondisi korban keracunan massal yang dirawat di RSUD Sekarwangi Cibadak Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan warga di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi mengalami keracunan massal setelah menyantap hidangan dari acara syukuran jelang pernikahan yang digelar salah satu keluarga di Kampung Cikiwul pada Minggu 2 Juni 2024. Pemilik hajat dikabarkan memasak sendiri menu hidangan tersebut.

Ketua RW setempat, Deden membenarkan bahwa makanan tersebut dimasak sendiri atau tidak dipesan dari luar. Bahkan menurutnya tetangga keluarga tersebut ikut bantu memasak seperti acara syukuran pada umumnya.

"Bumbu-bumbu yang digunakan tidak dibeli di pasar melainkan diracik sendiri, dan lauk pauk seperti daging dicuci dengan bersih," ujar Deden kepada sukabumiupdate.com, Jumat, 7 Juni 2024.

Oleh karena itu, kata Deden, pihak orang tua mempelai yakni ibu N sangat terkejut mendengar kabar adanya ratusan orang keracunan massal usai menghadiri acara syukuran jelang pernikahan anaknya itu.

"Kasihan karena (ibu N) sudah lansia, sudah tidak punya suami dan punya penyakit jantung. Makanya saya tidak bilang langsung ke beliau saat itu (bahwa terjadi keracunan). Tapi langsung cari solusi untuk mendatangkan tim medis," jelasnya.

Baca Juga: 132 Orang Jadi Korban Keracunan Makanan di Cibadak, Dinkes Sukabumi Belum Tetapkan KLB

Menurut Deden, keluarga N atau pemilik hajat juga menyantap hidangan tersebut saat itu. Namun hanya sang mempelai laki-laki atau anak dari N yang terkena gejala keracunan. Ia mengatakan, yang diundang syukuran merupakan tetangga dekat dan kerabat tuan rumah yang tinggal di sekitar kampung Cikiwul Tonggoh.

Ia menjelaskan, acara syukuran selesai pada waktu Asar dan para tamu pulang seperti biasanya. Deden memperkirakan, beberapa tamu mungkin langsung mengonsumsi makanan yang dibawa pulang, sementara yang lain baru mengonsumsinya pada malam hari.

Diketahui, gejala keracunan ini mulai muncul satu hari setelah syukuran yaitu pada Senin 5 Juni 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.

"Anak saya saat itu pulang sekolah juga mual-mual. Siangnya saya bawa berobat ke dokter. Awalnya kami tidak menduga bahwa ini disebabkan oleh makanan, saya pikir anak saya hanya masuk angin," tuturnya.

Namun, pada Selasa pagi, 4 Juni 2024, ketika berkunjung ke rumah orang tuanya, Deden melihat bahwa pintu rumah orang tua yang berada di belakang rumahnya masih tertutup.

"Ternyata empat orang di dalam rumah itu terjangkit semua: ibu, bapak, adik, dan kakak saya, dengan keluhan yang sama yaitu mual, pusing, panas dingin, dan muntah-muntah. Pagi itu juga mereka didaftarkan ke klinik," jelas Deden.

Baca Juga: Cerita Korban Keracunan Massal di Cibadak Sukabumi, Alami Mual hingga Diare

Tak berselang lama, gejala serupa kemudian banyak dialami oleh warga lainnya yang hadir di acara syukuran tersebut. Sontak, Deden merasa heran dengan gejala yang muncul satu hingga dua hari setelah mengonsumsi makanan.

"Biasanya kalau keracunan langsung berdampak dalam satu sampai dua jam," ungkapnya.

Deden mengungkapkan, pada saat mulai banyak yang terjangkit, dokter di klinik perumahan kemudian melaporkan kasus ini karena mencurigai banyaknya pasien dengan gejala yang sama.

"Bersyukur tapi jadi cepat tertangani tim medis, mungkin kalau keterlambatan bisa jadi ada yang korban jiwa," ujar Deden.

Ia juga menyampaikan, bahwa makanan yang disajikan seperti hajatan pada umumnya, yaitu bihun, kentang, nasi, dan daging ayam.

"Saya makan nasi dan dagingnya saja dengan anak saya. Anak saya sakit sedangkan saya tidak. Bahkan istri saya yang makan kentang dan bihun juga tidak mengalami gejala keracunan. Namun, tetangga sebelah hanya mencicipi sedikit bihun malah terjangkit," paparnya.

"Saya juga heran, mungkin setiap orang memiliki daya tahan tubuh yang berbeda-beda, sehingga reaksi terhadap makanan juga bervariasi," pungkasnya menambahkan.

Sementara itu, Kades Sekarwangi Abeng Baenuri mengungkapkan, jumlah korban keracunan tersebut mencapai 132 orang.

Abeng menyebut korban yang sempat dirawat di rumah sakit, kemungkinan semuanya telah pulang. Korban yang ditangani di posko darurat pun sudah tidak ada.

"Sudah pada pulang waktu hari Kamis, 6 Juni 2024 malam. Waktu itu tinggal 3 orang yang masih dirawat, ada kemungkinan sekarang sudah pulang semua," katanya.

Terpisah, Humas RSUD Sekarwangi, Muhammad Rizal Perdana, membenarkan bahwa seluruh pasien hari ini telah pulang. "Kemarin, Jumat, 7 Juni 2024, tersisa 2 orang yang masih dirawat. Adapun hari ini sudah pulang semuanya," ujarnya.

Ketua Tim Kerja Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Tatang Sutarman menambahkan bahwa sampel makanan dari acara tersebut sudah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat untuk pemeriksaan mikrobiologi.

"Yang diperiksa Mikrobiologi dan Kimia, dikirim 5 jenis sisa sampel makanan. Hasilnya biasanya sekitar 2-3 minggu kedepan," kata Tatang singkat.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Opini26 Juli 2024, 20:07 WIB

Menengok Pilkada Sukabumi yang Kering Gagasan

Kurang lebih empat bulan lagi, tepatnya pada tanggal 27 November 2024, masyarakat Kabupaten Sukabumi akan memilih Bupati dan Wakil Bupati yang baru
Ilustrasi kepala daerah menyampaikan gagasan membangun Sukabumi | Foto : Pixabay