6.400 Hektare Lahan Pertanian Terdampak Kekeringan, Ini Upaya Distan Sukabumi

Jumat 29 September 2023, 17:16 WIB
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap. (Sumber : Istimewa)

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pertanian atau Distan Kabupaten Sukabumi mencatat ada seluas 6.400 hektare lahan pertanian yang terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino.

Kepala Distan Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap menjelaskan, El Nino yang menyebabkan kemarau panjang jelas berdampak pada lahan pertanian terutama pesawahan yang membuat padi sulit ditanam karena lahan kekeringan.

“Kami menerima laporan bahwa lebih dari 6.400 hektare lahan pertanian terdampak oleh kekeringan, kita sudah usulkan ada penanganan pasca pertanaman itu. Sisanya sebetulnya ada yang memang disebut berdampak, ada yang beresiko berdampak, ada yang sudah memang terkena kekeringan, kalau puso belum ada, ada beberapa mungkin bukan tanaman pangan catatan kita 10 hektare kalau gak salah kacang hijau," kata Tuty--panggilan akrab Sri Hastuty kepada awak media belum lama ini.

Baca Juga: Distan Sukabumi Bahas Strategi Hadapi Kekeringan dalam Rapat Evaluasi Kegiatan 2023

Menurut Tuty, wilayah pertanian yang terdampak kekeringan di Kabupaten Sukabumi didominasi wilayah Selatan. Ia mengaku sudah mensosialisasikan kepada kelompok petani untuk tidak menanam jika persediaan air tidak mencukupi. Pihaknya juga menganjurkan pembuatan sumur irigasi dangkal dan penanaman varietas tanaman yang tahan kekeringan.

Namun, tantangan lain muncul, seperti serangan hama yang meningkat karena kondisi kering. "Kami juga memberikan saran untuk antisipasi terhadap hama ini," tuturnya.

Dan yang paling penting, Tuty meminta para petani sangat tidak disarankan saat membuka lahan dengan cara membakar, terutama pada lahan huma yang saat ini kondisinya kering, pasalnya masih di temukan para petani membuka lahan dengan membakar.

“Ini yang sangat terjadi banyak, pembukaan kebon lahan kering dengan cara di bakar dengan biasa konvensional dilakukan, maka kebakaran dimana mana, nah ini yang kita tidak sarankan,” bebernya.

“Kita berharap ini karena memang dari BMKG itu kan Agustus September maksimal nya tapi sampai dengan hari ini pun hujan paling seminggu kemarin di utara, di Selabintana, di Kadudampit sudah walau pun tidak banyak, Kita berharap tidak lama sekitar Oktober sampai kesana, walau pun dari BMKG ada beritanya akan lebih panjang,” sambungnya.

Baca Juga: Pertanian Mengering, Warga Cibitung Sukabumi Gelar Salat Istisqa

Tuty menjelaskan, dalam menghadapi musim kemarau ini, petani di Kabupaten Sukabumi juga disarankan untuk berpindah ke tanaman lain yang membutuhkan lebih sedikit air agar pertanian mereka dapat tetap berlanjut.

"Saat ini, kami tidak melihat alih fungsi lahan sepenuhnya, tetapi lebih kepada penyesuaian varietas dan jenis tanaman sesuai dengan kondisi saat ini," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life27 April 2024, 17:30 WIB

Perhatikan Bahasa Tubuhnya! 6 Cara Mengetahui Gerak-Gerik Orang Berbohong saat Berbicara

Orang yang sedang berbohong akan nampak dari gerak-gerik tubuhnya dan isyarat tertentu sebagai bukti sedang menutupi fakta dari lawan bicaranya.
Ilustrasi - Orang yang sedang berbohong akan nampak dari gerak-gerik tubuhnya dan isyarat tertentu sebagai bukti sedang menutupi fakta dari lawan bicaranya. (Sumber : Pexels/Alena Darmel).
Sukabumi27 April 2024, 17:02 WIB

Lomba Cerdas Cermat hingga MHQ, Daftar Juara Pentas PAI di Cidolog Sukabumi

Ada beberapa perlombaan dalam Pentas PAI di Kecamatan Cidolog.
(Foto Ilustrasi) Ratusan SD mengikuti Pentas PAI se-Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Pixabay
Keuangan27 April 2024, 17:00 WIB

Selain Pandai Menabung, Ini 6 Ciri Orang yang Bijak dalam Mengelola Uang

Orang yang bijak dalam mengelola uang akan nampak dari cara mengaturnya dengan baik dn benar serta diperuntukkan demi masa depan cerahnya.
Ilustrasi - Orang yang bijak dalam mengelola uang akan nampak dari cara mengaturnya dengan baik dn benar serta diperuntukkan demi masa depan cerahnya. (Sumber : Pexels/ Karolina Grabowska).
Sukabumi27 April 2024, 16:43 WIB

Bikin Resah Tengah Malam, Jalan Lingkar Selatan Sukabumi Jadi Arena Balap Liar

Arena atau trek balap liar di jalan raya lingkar selatan ini biasanya berlangsung di sekitar babakan mangkalaya, Gunungguruh Kabupaten Sukabumi.
Balap liar tengah malam di jalan raya lingkar selatan mangkalaya Sukabumi (Sumber: istimewa)
Life27 April 2024, 16:30 WIB

7 Ciri-ciri Orang Baperan di Sekitar Kita, Jangan-jangan Kamu Termasuk?

Orang baperan memang sering ditemui di lingkungan sosial kita. Keberadaannya selalu hadir dengan segala macam persoalan kejiwaannya.
Ilustrasi - Orang baperan memang sering ditemui di lingkungan sosial kita. Keberadaannya selalu hadir dengan segala macam persoalan kejiwaannya. (Sumber : Pexels/Liza Summer).
Nasional27 April 2024, 16:22 WIB

Getaran Hingga Jakarta dan Sukabumi, Gempa M4,8 di Sumur Banten

Koordinator mitigasi gempa bumi dan tsunami BMKG Dr Daryono menyebut episenter gempa ini berada di koordinat 7.14 LS dan 105.35 BT, berlokasi di laut 58 km Barat Daya Sumur, Provinsi Banten.
Parameter gempa sumur banten, Sabtu (27/4/2024) (Sumber: BMKG)
Life27 April 2024, 16:00 WIB

Ketahui Kuncinya! 6 Etika Ngobrol yang Harus Diterapkan Jika Ingin Disegani Orang

Etika dalam berbicara atau ngobrol dengan orang lain harus diterapkan agar supaya memunculkan keseganan dari pendengar atau lawan bicara.
Ilustrasi - Etika dalam berbicara atau ngobrol dengan orang lain harus diterapkan agar supaya memunculkan keseganan dari pendengar atau lawan bicara. (Sumber : Pexels/fauxels).
Produk27 April 2024, 15:54 WIB

Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia Ditarik Gegara Kandungan Plastik, Ini Kata BPOM

Noorman memastikan tidak ada produk Magnum Almond yang masuk ke Indonesia.
(Foto Ilustrasi) Unilever Plc menarik produk es krim Magnum di Inggris dan Irlandia. | Foto: Pexels
Life27 April 2024, 15:30 WIB

6 Ciri Orang Rakus yang Harus Dihindari di Lingkungan Kita, Yuk Waspada!

Orang rakus memang kerap merugikan, sehingga sudah semenstinya untuk tidak terlalu akrab dengannya. Tentu demi kesehatan mental itu sendiri
Ilustrasi - Orang rakus memang kerap merugikan, sehingga sudah semenstinya untuk tidak terlalu akrab dengannya. Tentu demi kesehatan mental itu sendiri. (Sumber : Pexels/MART PRODUCTION).
Nasional27 April 2024, 15:08 WIB

Posisi Terakhir Masih di Sukabumi, Mensos Kejar Emak-emak Suka Ngamuk Minta Sedekah

Sempat dibawa pihak kepolisian untuk dititipkan ke angkutan umum arah Bandung Barat lalu ke Bogor, perempuan tersebut dilaporkan warga, pada Sabtu (27/4/2024) masih berada di Kota Sukabumi.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini (Sumber: akun kemensos RI)