Viral Siswa SD di Sukabumi Diduga Di-Bully hingga Patah Tulang, Begini Kondisinya

Senin 25 September 2023, 15:13 WIB
(Foto Ilustras) Siswa kelas III SD di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, diduga menjadi korban bullying hingga mengalami patah tulang. | Foto: Pixabay

(Foto Ilustras) Siswa kelas III SD di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, diduga menjadi korban bullying hingga mengalami patah tulang. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus bullying diduga dialami siswa berusia 10 tahun yang duduk di bangku kelas III sekolah dasar (SD) swasta di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Kejadian perundungan yang mengakibatkan korban mengalami patah tulang ini diceritakan ayahnya berinisial DS (43 tahun) di Instagram.

DS mengatakan dugaan perundungan yang dilakukan dua teman sekelas anaknya ini terjadi pada 7 Februari 2023. Ketika itu korban sedang berjalan menuju kelas dari arah toilet. Di saat bersamaan, terduga pelaku pertama berdiri di depan pintu kelas, sedangkan terduga pelaku kedua berdiri di dalam kelas, tak jauh dari pintu.

"Pelaku kedua berdiri di dalam kelas, tidak jauh dari pintu, menanti anak saya mendekat. Nah ketika anak saya di depan pelaku kedua, tiba-tiba pelaku kedua jongkok dengan posisi aba-aba akan lari sprint dengan bentuk punggung datar. Saat itu juga pelaku mendorong punggung bagian bawah anak saya dengan sangat kuat. Anak saya tersandung dan terpental dengan cepat dan keras. Refleks tangan kanan menahan berat badan yang jatuh ke lantai keras diiringi kecepatan jatuhnya badan karena dorongan yang kuat dan sandungan," kata DS kepada sukabumiupdate.com pada Senin (25/9/2023).

Baca Juga: Fahmi Larang Segala Bentuk Bullying dalam MPLS di Kota Sukabumi

DS mengungkapkan akibat kejadian itu tulang lengan atas anaknya patah dan copot dari posisinya dan terdorong oleh lengan bawah sehingga terbalik dan pindah posisi menjadi berada di atas tulang inti. Kondisi ini terjadi di dalam kulit sehingga mengoyak daging lengan atas. "Anak saya kaget dan teriak kesakitan sambil menangis. Setelah beberapa saat menunggu di lantai, anak saya dibawa ke UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) oleh salah satu guru," ujarnya.

Ketika berada di UKS, sambung DS, dua terduga pelaku mendatangi anaknya dan mengancam akan mengeroyok korban apabila mengatakan kejadian sebenarnya. Kedua terduga pelaku kemudian menyampaikan skenario yang mereka buat soal kejadian ini bahwa korban mengalami patah tulang karena bermain berlarian dan bertarik-tarikan bersama dua terduga pelaku sehingga korban terjatuh karena tidak sengaja tersandung. Dengan rasa takut, korban terpaksa menyetujui cerita karangan tersebut.

"Akhir-akhir ini pihak sekolah mengakui bahwa selama ini sekolah mengetahui anak saya lengannya patah bukan karena kecelakaan seperti skenario. Pada sore di hari kejadian tulang anak saya patah, para guru, kepala sekolah, dan pelaku serta orang tuanya datang menjenguk anak saya di rumah sakit. Mereka ramai-ramai menanyakan kepada anak saya apa yang terjadi. Lalu keluarlah jawaban dari anak saya yang merupakan skenario pelaku. Para penjenguk ini mengamini keterangan anak saya yang hasil rakayasa. Padahal mereka mengetahui kejadian sebenarnya," kata DS.

DS mengatakan setelah menjalani operasi dan istirahat, anaknya kembali ke sekolah dengan pengawasan ketat pada lengannya. Korban bersekolah menggunakan penyangga tangan. DS menyebut terduga pelaku kembali mengancam anaknya agar tidak buka suara soal kejadian bullying yang dialami beberapa hari sebelumnya. "Selama ini anak saya bersekolah dan hidup penuh tekanan. Tidak memiliki keceriaan setiap hari. Latar belakang terbentuknya ini diketahui oleh sekolah dan orang tua pelaku," ujar dia.

DS menyebut kini kondisi fisik anaknya sudah membaik karena kejadian dugaan bullying ini enam bulan lalu. Meski begitu, korban belum pulih seratus persen dan telah sepekan tak diizinkan sekolah oleh DS lantaran kasus perundungan ini baru dia ceritakan ke publik. Korban adalah anak pertama dari empat bersaudara, warga Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole.

DS mengungkapkan perlu waktu lama untuk bisa membagikan cerita kejadian ini karena harus menenangkan diri dan membayangkan penderitaan anaknya. Fakta ini juga baru terungkap beberapa hari lalu atas dasar informasi orang tua murid lain dan perubahan mental korban. DS melakukan pendekatan yang panjang dan alot kepada anaknya supaya berani bercerita.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Science01 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 1 Mei 2024, Berawan Pagi Hari dan Siang Potensi Hujan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 1 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 1 Mei 2024. (Sumber : Freepik/wirestock)
Sukabumi Memilih30 April 2024, 23:51 WIB

Gerindra Pastikan Soal Dukungan di Pilkada Sukabumi Ikuti Arahan DPP

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara menegaskan soal dukungan terhadap bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi tidak akan mendahului arahan dari DPD Gerindra Jawa Barat dan DPP Gerindra.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara | Foto : ist
Sukabumi30 April 2024, 23:45 WIB

Gadis 16 Tahun Asal Kalibunder Sukabumi yang Hilang Akhirnya Ditemukan

Polisi akhirnya menemukan gadis 16 tahun asal Kalibunder Sukabumi yang hilang usai dijemput dua pria tak dikenal.
Gadis asal Kalibunder Sukabumi yang hilang usai dijemput 2 pria tak dikenal akhirnya ditemukan. (Sumber : Istimewa)
Life30 April 2024, 23:20 WIB

Segera Tangani, Ini 4 Alasan dan Cara Mengatasi Anak yang Berbohong

Anak-anak sering kali mulai berbohong untuk menutupi tindakan yang mereka tahu salah.
Ilustrasi mengatasi anak berbohong. / Sumber : pexels.com/@wutthichai charoenburi
Arena30 April 2024, 23:16 WIB

Pevoli Wanita Asal Kota Sukabumi Aulia Suci Ikut Seleksi Liga Voli Korea 2024

Pemain Voli asal kelahiran Subangjaya, Kota Sukabumi, Aulia Suci Nurfadila mengikuti try out atau tes untuk bisa masuk kuota pemain Asia di Liga Voli Korea 2024.
Aulia Suci Nurfadila, Pemain Voli kelahiran Subangjaya Kota Sukabumi | Foto : Instagram @auliasuciii21
Life30 April 2024, 23:05 WIB

Patut Dicoba, Berikut 8 Cara Mendorong Anak Agar Senang Berbagi

Berbagi adalah suatu hal yang sangat mulia. Dan Anda bisa mengajarkannya kepada anak Anda agar mereka bermurah hati.
Ilustrasi mendorong anak senang berbagi / Sumber : pexels.com/@cottonbro studio
Life30 April 2024, 22:55 WIB

Sensitif Terhadap Lingkungannya, Simak 8 Alasan Mengapa Bayi Sulit Tidur Di Malam Hari

Ingin menyempurnakan kebiasaan tidur bayi Anda? Kami punya solusi untuk menghentikan bayi Anda yang kesulitan tidur.
Ilustrasi bayi sulit tidur | Foto : pexels.com/@Tatiana Syrikova
Opini30 April 2024, 22:44 WIB

May Day dan Permasalahan Strategy Marketing

May Day, atau yang dikenal juga sebagai Hari Buruh Internasional, adalah momen penting yang diperingati di seluruh dunia untuk menghormati dan merayakan perjuangan buruh serta menegaskan pentingnya hak-hak pekerja·
Hari Buruh Internasional 1 mei 2024 dan Permasalahan Strategy Marketing | Foto : Pixabay
Life30 April 2024, 22:33 WIB

Tetapkan Aturan, Terapkan 5 Teknik Pengendalian Impuls yang Berhasil untuk Anak-anak

Adalah normal bagi anak kecil untuk bersikap impulsif secara fisik. Memukul, melompat dari furnitur, atau berlarian di toko kelontong adalah masalah pengendalian impuls yang umum.
Ilustrasi pengendalian impuls pada anak | Foto : pexels.com/@Eren Li
Life30 April 2024, 22:27 WIB

Ajarkan Strategi Mengatasinya, Ini 5 Cara Mengajari Anak Tentang Perasaannya

Ketika anak melakukan kesalahan dengan melampiaskan sesuatu karena marah mereka frustasi, anggaplah ini sebagai kesempatan untuk mengajari mereka cara berbuat lebih baik di lain waktu.
Ilustrasi mengajari anak tentang perasaanya | Foto : Pexels.com/@Tran Lang