Isu Dan Mitos Seputar Tambang Emas Ilegal di Ciemas Sukabumi

Sabtu 20 Mei 2023, 12:49 WIB
Lokasi tambang emas ilegal di Cibuluh Sukabumi | Foto : Ilyas

Lokasi tambang emas ilegal di Cibuluh Sukabumi | Foto : Ilyas

SUKABUMIUPDATE.com- Aktivitas penambang emas ilegal di kawasan Perhutani Blok Cibuluh yang belakangan diketahui merenggut dua orang korban akibat tertimbun longsoran tanah didalam lobang. Tentunya menjadi sorotan semua pihak, namun dibalik semua itu beredar isu dan mitos yang berkembang di kalangan warga Pajampangan.

Diketahui dalam kurun waktu seminggu sudah memakan korban, satu warga Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, dan satu lagi warga Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Isu dan mitos yang beredar bahwa lobang emas yang menelan korban, akan menjadikan emas di dalam lobang tersebut bertambah banyak, satu beban akan menghasilkan kilogram emas.

Baca Juga: Renggut 2 Nyawa, Polhut Bakar Peralatan Tambang Emas Ilegal di Ciemas Sukabumi

"Memang pada awal pembukaan tambang emas, satu beban menghasilkan ons emas, bisa mencapai Rp 10 juta, 15 juta, hingga 20 juta. Yang beredar di masyarakat satu beban menghasilkan kiloan emas, itu hoak," ucap YS (45 tahun) warga Kecamatan Ciemas kepada Sukabumiupdate.com, Sabtu (19/5/2023).

Yah, isu yang beredar satu beban kalau diolah menghasilkan kiloan emas, itu bohong, ujar YS, sehingga lokasi tersebut menjadi buruan para penambang. Ditambah dengan mitos, kalau lokasi tambang banyak yang meninggal atau korban, itu diyakini emasnya akan bertambah.

"Dan itu terjadi pada kasus lahan di Kampung Cibuluh, dalam rentan waktu sekitar satu minggu sudah dua orang yang tertimbun. Itu tidak menjamin dan bukan ukuran bahwa banyak korban, akan banyak emasnya, bahkan ada korban juga saat lobang tidak ada emasnya," jelasnya.

Baca Juga: Tersebar di Beberapa Kecamatan, Hasil Tambang Emas Pajampangan Dijual Kemana?

Kondisi sekarang sudah ditertibkan sama polisi, TNI, dan pihak Perhutani, tinggal rawan kecelakaan saja, lanjut YS, bisa disebut rawan karena lobang lobang tersebut selain jarak antar lobang tidak jauh hanya dua meter, kiri kanan, depan belakang, juga lobang tersebut tidak ada pasangan kayu atau bambu, karena menang lobang gaut atau rebutan.

"Memang kedalamannya tidak mencapai puluhan, paling maksimal tujuh meter, sudah dapat urat emasnya. Juga lobang tersebut rawan ambruk, karena dilokasi tersebut, urat emasnya ngampar di bawah, jadi kalau diambil dinding lobang diatas tidak ada tahanan sehingga rawan ambruk, apalagi di atasnya batu batu besar, batu jenis korong atau besi. Tidak seperti lobang lobang yang aktif digarap ditanah warga, selain ada pasangan, juga urat emasnya berdiri," terangnya.

YS katakan terkait satu hal lagi bahwa ada piring ajaib atau istimewa untuk mensurvei emas di lokasi Cibuluh. Sebenarnya itu bukan piring istimewa atau ajaib, itu piring biasa baik kecil atau pisin, atau piring besar dari bahan beling atau kaca, tembus pandang yang bias dimiliki ibu-ibu.

Baca Juga: Cerita Gurandil Ciemas Sukabumi, Bertaruh Nyawa Demi Rupiah di Tambang Emas

Para penambang yang mengolah menggunakan sistem gulundung, memang sering melakukan survei menggunakan piring, sebelum mengambil bahan emas, tidak seperti penambang sistem rendam, tidak menggunakan survei seperti itu.

"Yang disurvei berupa bebatuan atau butiran tanah seperti pasir yang diambil didasar lobang yang mau ditambang, paling juga sebesar telur, kalau batu ditumbuk dulu, lalu campur air masukan ke piring, lalu dikocok kocok, terus berulang kali, nanti akan kelihatan butiran butiran logam, ada yang warna kuning, kuning semu putih, itu menandakan kadar emas, ada juga tidak ditemukan butiran tersebut, berarti tidak jadi menambang disitu," terangnya.

"Gulundung itu proses pengolahan beban dengan menggunakan kuik atau air raksa, sedangkan rendam menggunakan sianida," ungkapnya.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat27 Juli 2024, 09:00 WIB

7 Cara Mengurangi Risiko Penyakit Jantung Mulai dari Sejak Usia Muda

Kesehatan jantung adalah harta yang tak ternilai. Dengan menjaga gaya hidup sehat, Anda dapat hidup lebih lama dan berkualitas.
Ilustrasi -  Kesehatan jantung adalah harta yang tak ternilai. Dengan menjaga gaya hidup sehat, Anda dapat hidup lebih lama dan berkualitas. (Sumber : pexels.com/Andrea Piacquadio)
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)