Merugi Ratusan Juta, Kronologi DJ Cantik Sukabumi Tertipu Investasi Bisnis Pasutri

Minggu 26 Februari 2023, 12:03 WIB
Anggun Prima Lestari alias DJ Hellen (21 tahun) saat menunjukan berkas-berkas barang bukti yang akan dilaporkan ke Sat Reskrim Polres Sukabumi. | Foto: SU/Denis

Anggun Prima Lestari alias DJ Hellen (21 tahun) saat menunjukan berkas-berkas barang bukti yang akan dilaporkan ke Sat Reskrim Polres Sukabumi. | Foto: SU/Denis

SUKABUMIUPDATE.com - Anggun Prima Lestari alias DJ Hellen (21 tahun) membuat laporan polisi karena merasa tertipu dengan investasi bisnis tekstil atau jual beli baju online yang dilakukan oleh pasutri (pasangan suami istri) warga Kabupaten Sukabumi.

Bersama kakaknya dan para korban penipuan lainnya, mojang asal Kecamatan Cibadak ini mendatangi gedung Sat Reskrim Polres Sukabumi di Palabuhanratu, Sabtu 25 Februari 2023. Di sana, Anggun menyerahkan bukti tangkapan layar chat whatsapp, surat perjanjian investasi usaha hingga bukti transfer ke penyidik.

“Jadi kita semua datang ke Polres ingin melaporkan adanya dugaan kasus penipuan investasi bodong dan saya pribadi tertipu Rp 400 juta, bukti-bukti transfernya ada lengkap, dalam tiga hari berturut-turut saya transfer Rp 150 juta dua kali dan terakhir Rp 100 juta total Rp 400 juta," kata Anggun kepada sukabumiupdate.com.

Menurut Anggun, dalam kasus ini ada tiga orang terlapor atau terduga pelaku. Pasutri dan seorang lelaki yang mengaku sebagai owner. Ketiganya tercatat sebagai warga Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Korban Investasi Bisnis Pakaian Online Lapor Polisi, Tertipu Pasutri Warga Sukabumi

Anggun kemudian menceritakan kronologi dirinya bisa merugi hingga Rp400 juta usai menanam uang modal atau investasi kepada terlapor yang masih ada ikatan saudara dengannya itu.

“Jadi pada bulan april akhir tahun 2022, saudara DF dan saudari S mengajak kakak saya untuk join bisnis dengan dia di bidang tekstil, di mana pada saat itu dia bicara kepada kakak saya kekurangan modal, sehingga mengajak kakak saya untuk menanam modal atau investasi dengan menjanjikan akan diberikan untung 10 sampai 20 persen dari berapa uang yang kita investasikan,” ungkapnya.

“Mereka bilang usaha ini bergerak di bidang tekstil, di bidang jual beli baju online, mereka sebagai perantara dari konveksi memasok ke toko toko, lalu pembayarannya lewat toko online, cuman ordernya lewat WhatsApp,” tambahnya.

Anggun menuturkan, awal mula kakaknya tertarik mengikuti investasi ini karena tergiur dan percaya karena disodorkan sejumlah bukti oleh terlapor.

“Mereka memberikan bukti bukti kepada kakak saya supaya percaya dengan membuatkan kakak saya surat perjanjian investasi, memberikan kontrak usaha mereka dengan toko toko, memberikan bukti penghargaan, bukti pembayaran lewat toko online dan lain sebagainya sampai kakak saya percaya hingga akhirnya ikut join pada bulan April,” imbuhnya.

Baca Juga: Diduga Hendak Tawuran, Belasan Pelajar SMP di Sukabumi Diamankan Berikut Sajam

Menurut Anggun, pada tiga bulan awal pembayaran keuntungan tersebut lancar. Namun sejak Agustus 2022 lalu, pembayaran keuntungan mulai macet.

“Setelah diselidiki, usaha itu fiktip atau tidak ada, dan uangnya itu hanya dipakai untuk gali lobang tutup lobang,” ujarnya.

“Pada saat bulan Agustus ketika genting, sebelum genting itu saya ikut join, saya masuk dan keadaan sudah genting tetapi saya belum tahu bahwa keadaan itu sudah genting saya join Rp400 juta, dan itu saya bener bener real ketipu, sama sekali belum menerima keuntungan,” lanjutnya.

Anggun menyebut, terlapor saat itu berjanji akan membayar pada bulan Desember tahun 2022. “Makanya dari bulan Agustus sampai Desember kita diam saja karena kita pengen uang kita balik, tetapi ternyata sampai saat ini tidak ada pembayaran,” tuturnya.

Karena tidak ada itikad baik, Anggun dan korban penipuan akhirnya memutuskan untuk melapor ke Polres Sukabumi.

Baca Juga: Info Loker Jawa Barat Minimal Lulusan SMA Sederajat, Cek Syaratnya

“Saya ingin kasus ini di angkat pidana karena korban nya ini sangat banyak sekali, meliput banyak orang, banyak kota dan merugikan banyak sekali uang orang sampai total kerugian Rp17 miliar,” ujarnya.

“Jadi setelah kakak saya ikut join, kakak saya sering buat status di WA, akhirnya banyak saudara saudara yang lihat akhirnya mereka ikut join tanpa kakak saya ajak, jadi karena di iming imingi keuntungan besar, akhirnya banyak yang join masuk, jadi akhirnya bercabang, banyak yang join di bawah kakak saya, jadi akhirnya banyak korban sampai berpuluh puluh orang yang ikut join,” jelasnya.

Usai melapor, Anggun kemudian berharap kepada kepolisian agar kasus tersebut bisa segera ditangani. Ia ingin para terduga pelaku untuk segera ditangkap.

“Saya pengen ketiganya ditangkap, dipenjara, mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasihan banyak korban yang tertipu ada yang dikejar-kejar pinjol hingga sampai jual rumah,” tandasnya.

Saat dikonfirmasi, Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Dian Pornomo memastikan pihaknya sudah menerima laporan para korban dugaan penipuan investasi ini.

“Sudah kita terima, (laporan kasus) tipu gelap. Masih penyelidikan,” ujarnya singkat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer