Belum Jadi Cagar Budaya, Begini Nasib Makam Kuno di Purwasedar Sukabumi

Senin 20 Februari 2023, 14:02 WIB
Nisan makam kuno di sekitar TPU Dumuskadu di Kampung Tangkolo, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Nisan makam kuno di sekitar TPU Dumuskadu di Kampung Tangkolo, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Nasib makam kuno di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, hingga saat ini belum jelas. Padahal sebelumnya, Niskala Institute, sudah meneliti makam-makam ini dan memberikan sejumlah rekomendasi, salah satunya agar ditetapkan sebagai cagar budaya.

Niskala Institute adalah pusat studi dan dokumentasi kebudayaan, sejarah, dan peradaban nusantara yang berpusat di Bandung. Lembaga ini mempublikasikan hasil penelitiannya tersebut pada 18 Juli 2022 dengan judul "Potensi Tinggalan Arkeologis di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi".

Sekretaris Desa Purwasedar Awan Irnawan membenarkan soal adanya beberapa rekomendasi dari Niskala Institute terkait keberadaan kompleks makam kuno yang tepatnya berada di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dumuskadu di Kampung Tangkolo, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, itu.

"Hingga saat ini belum ada perkembangan. Bahkan dari Disbudpora (Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga) pernah ke lokasi langsung, tetapi belum ada tembusan lagi," kata Awan kepada sukabumiupdate.com pada Senin (20/2/2023).

Baca Juga: Sejarawan Ungkap Jasad Menak Islam Terkait Makam Kuno di Ciracap Sukabumi

Meski begitu, Awan mengatakan kompleks makam kuno tersebut selalu dibersihkan secara rutin oleh pengurus makam yang sebelum ada penelitian dari Niskala Institute pun sudah terbentuk. "Tetapi hal lainnya belum ada tindak lanjut dari pemda (pemerintah daerah), termasuk penetapan cagar budaya," ujarnya.

Niskala Institute mempublikasikan hasil penelitiannya tentang makam kuno itu melalui laporan setebal 54 halaman. Hasil penelitian ini merupakan tindak lanjut dari penemuan 11 makam kuno di sekitar TPU Dumuskadu yang sudah diidentifikasi Niskala Institute saat penelitian awal mereka pada Rabu, 6 Juli 2022.

Laporan penelitian ini disusun lima peneliti: Muhamad Alnoza (ketua tim), Bagus Dimas Bramantio, Garin Dwiyanto Pharmasetiawan, Isa Akbarulhuda, dan Nikolas Dalle Bimo Natawiria. Alnoza adalah mahasiswa S2 Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sementara empat peneliti lainnya merupakan lulusan Arkeologi Universitas Indonesia (UI).

Kesimpulan dalam laporan penelitian ini menyebutkan berbagai temuan yang dijumpai tim peneliti, pada dasarnya mengindikasikan Desa Purwasedar paling tidak telah menjadi lokasi kegiatan masyarakat masa kolonial. Rentang waktu yang dimaksud adalah sepanjang abad ke-19 hingga periode paruh awal abad ke-20 Masehi.

"Potensi tinggalan arkeologis yang masih dapat dijumpai tim peneliti di Desa Purwasedar adalah Situs Pemakaman Kuno Dumusgede," tulis laporan ini. Situs Dumusgede atau kompleks makam kuno ini ada pada ketinggian 64 meter di atas permukaan laut dan memiliki empat sisi batas: utara, timur, selatan, dan barat.

Baca Juga: Penelitian Niskala Institute: Makam Kuno di Ciracap Sukabumi Bernapaskan Islam

Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan melalui proses survei, dapat disimpulkan Situs Pemakaman Kuno Dumusgede merupakan pemakaman bernapaskan agama Islam dan mendapat pengaruh budaya Jawa-Mataraman. Indikasi ini muncul dari keberadaan penggunaan aksara cacarakan, sebagai bentuk pengadopsian aksara Jawa Baru ke dalam kebudayaan literasi Sunda.

Di luar dari simpulan yang disampaikan di atas, terdapat pula kesimpulan sementara yang diharapkan dapat memicu adanya diskusi dan penelitian lebih lanjut di ranah interdisipliner.

Kemudian berdasarkan temuan "Batu Kuda" di Situs Dumusgede, muncul gejala kemungkinan besar ada pengaruh budaya Sunda masa pra-Islam di Desa Purwasedar.

Hipotesis tersebut didukung latar belakang pemilihan lokasi situs yang tampak memiliki keterkaitan dengan konsep kosmologis masa pra-Islam. Namun, dugaan ini dikatakan sebagai hipotesis karena perlu melewati proses pengujian pada penelitian lainnya dan belum bisa dijadikan acuan bagi rekonstruksi sejarah kebudayaan, baik di Desa Purwasedar secara khusus, maupun Jampang secara umum.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Food & Travel25 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Daun Mahkota Dewa untuk Mengatur Gula Darah, Ini 7 Langkahnya!

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi rebusan atau ramuan herbal apa pun, termasuk rebusan daun mahkota dewa.
Cara Membuat Rebusan Daun Mahkota Dewa. Foto: Instagram/@kebuhbuahkita
Science25 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 April 2024, Pagi Cerah Berawan dan Siang Potensi Hujan

Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat.
Ilustrasi - Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat. (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi24 April 2024, 21:13 WIB

Pria Paruh Baya Tewas Tergantung di Bojonggenteng Sukabumi Tinggalkan Secarik Surat

Belum diketahui motif bunuh diri yang dilakukan pria paruh baya di Bojonggenteng Sukabumi tersebut.
(Foto Ilustrasi) Pria paruh baya ditemukan tewas tergantung di Bojonggenteng Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat24 April 2024, 21:00 WIB

Kaya Vitamin C, Inilah 10 Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan

Jeruk Bali mengandung vitamin C yang tinggi, yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan. Foto: Instagram/@uyah_oyok
Life24 April 2024, 20:40 WIB

Mengejutkan, Ini 10 Alasan Mengapa Anak Berperilaku Buruk dan Cara Menanganinya

Anak-anak umumnya akan menunjukkan perasaan dan keinginan mereka dalam bentuk perilaku yang belum mampu diutarakan dengan beberapa alasan yang mengejutkan.
Ilustrasi anak berperilaku buruk. (Sumber : Freepik)