20 Ribu Buruh Sukabumi Dirumahkan, PHK Masal Masih Menghantui di Tahun 2023

Jumat 17 Februari 2023, 19:51 WIB
Apindo mencatat 20 ribu PHK terjadi pada desember 2022, update PHK berikutnya akan dirilis bulan april | Foto : Pixabay

Apindo mencatat 20 ribu PHK terjadi pada desember 2022, update PHK berikutnya akan dirilis bulan april | Foto : Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Dewan Pimpinan Kabupaten Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPK APINDO) Kabupaten Sukabumi mengatakan, pihaknya mencatat ada 20 ribu PHK terjadi sampai akhir 2022 lalu.

Ketua DPK Apindo Kabupaten Sukabumi, Sudarno menjelaskan sebanyak 20.000 pekerja pabrik padat karya di-PHK, sebagian besar karena PKWT berakhir dan tidak diperpanjang, menurut data yang tercatat DPK APINDO Kabupaten Sukabumi per akhir Desember 2022.

“20.000 pekerja yang mengalami PHK massal atau berakhirnya PKWT, termasuk 25 perusahaan industri padat karya di wilayah Kabupaten Sukabumi yang melapor ke kami. Kemudian jika melihat perkembangan di Jabar, justru para pekerja yang mengalaminya. mengalami PHK Dari segi jumlah sangat besar dan signifikan,” kata Sudarno kepada sukabumiupdate.com, Jumat (17/02/2023).

Sektor industri padat karya di Kabupaten Sukabumi, sambung Sudarno, kini kondisinya masih belum stabil operasional kerja produksinya. Menurutnya, sejak pertama terjadi wabah pandemi Covid-19, sangat berdampak terhadap keberlangsungan sektor industri, terutama sektor industri padat karya.

Seperti garment, toys, elektronik dan sepatu. Karena, awalnya terjadi pandemi Covid-19, ada disejumlah kota di negara luar negeri yang merupakan mitra bisnis asal impor bahan baku dan tujuan ekspor melakukan lockdown. Sehingga, terjadi terhambatnya proses order produksi dan operasional produksi.

Selain itu, juga terjadi hold ekspor, pending order dari buyer di negara tujuan ekspor termasuk cancel order. Sehingga, mengakibatkan industri padat karya yang tujuan ekspor, berdampak besar dan menyebabkan penurunan kapasitas produksi, hingga 50 persen. Sehingga, tak ayal terjadi pengurangan karyawan, dimulai sejak pandemi.

“Nah, pasca pandemi mulai pulih, ada imbas lagi resesi ekonomi global, akibat perang Uraina dan Rusia,” imbuhnya.

Masih kata Sudarno, resesi ekonomi global telah berdampak buruk terhadap keberlangsungan perusahaan industri padat karya. Karena, penurunan order pekerjan atau produksi atau kapasitas produksi mencapai 30 persen sampai 70 persen, di setiap perusahaan industri padat karya di Kabupaten Sukabumi.

Sementara, tujuan negara ekspor sektor padat karya di Kabupaten Sukabumi ini, mayoritas berada di Eropa dan Amerika, hingga mencapai 80 persen dan sisanya Negara Asia di bawah 10 persen.

“Sehingga yang tadinya mau pulih. Namun, drop lagi akibat resesi ekonomi global. Nah, situasi Januari dan Februari sekarang ini, juga ternyata masih belum membaik, kondisi order. Jadi, boleh dikatakan stuck tidak ada perubahan signifikan,” imbuhnya.

Pihaknya menambahkan, jumlah total perusahaan yang terdaftar di DPK APINDO Kabupaten Sukabumi sampai 2023, terdapat 72 perusahaan. Namun, dari jumlah tersebut baru terdapat 25 perusahaan yang melaporkan kepada DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, yang melakukan pengurangan karyawannya.

Dari semua kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, masih kata Sudarno, daerah yang paling banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawannya, berada di wilayah Kecamatan Parungkuda dan Kecamatan Cicurug. Hal ini, terjadi karena di wilayah tersebut, lebih banyak perusahaan yang bergerak dalam sektor padat karya.

“Kalau di wilayah Kecamatan Sukalarang, memang ada perusahaan yang melakukan pengurangan karyawannya dengan cara menawarkan kompensasi pengunduran diri hingga mencapai sekitar 850 buruh. Tetapi, lebih banyak di persentasenya di wilayah Parungkuda dan Cicurug, Kabupaten Sukabumi,” bebernya.

Kemudian kata Sudarno, pendataan PKH tahun 2023 baru akan dirilis sekitar bulan depan. "data terbaru mungkin sekitar maret atau april," pungkasnya. 

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies atau Celios, Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan musim PHK akan terus berlanjut pada tahun depan, khususnya yang berorientasi ekspor seperti perusahaan tekstil.

"Sektor orientasi ekspor seperti pakaian jadi dan tekstil terdampak penurunan permintaan dari negara yang alami resesi," kata Bhima seperti dikutip suara.com, Selasa (27/12/2022).

Menurut dia ancaman resesi di Eropa dan AS masih tinggi, sehingga konsumen menunda beli barang impor. Perusahaan domestik juga berhadapan dengan naiknya biaya impor bahan baku serta kenaikan suku bunga.

Selain sektor tekstil, perusahaan yang berkecimpung dengan digitaliasi seperti startup juga terancam mengalami badai PHK.

Untuk perusahaan digital lebih kompleks lagi, perubahan pola konsumsi paska pandemi akibatkan penurunan penjualan. Era bakar uang juga sudah hampir selesai karena investor menuntut segera ada laba," paparnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel26 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Kencur untuk Meredakan Nyeri Sendi, Ini 8 Langkahnya!

Meskipun kencur memiliki banyak manfaat kesehatan, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menggunakannya secara teratur, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Ilustrasi. Air Rebusan Kencur. (Sumber : Instagram/@meygaahuang)
Bola26 April 2024, 05:12 WIB

Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai Menang Dramatis atas Korsel

Fenomenal! Timnas Indonesia berhasil lolos semifinal Piala Asia U-23 2024 usai taklukan Korsel lewat drama adu pinalti.
Rafael Struick (kanan) cetak dua gol untuk Timnas Indonesia U-23 di laga versus Korsel. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Science26 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 26 April 2024, Waspada Hujan Petir di Siang Hari

Cuaca Jawa Barat dan sekitarnya termasuk Sukabumi pada 26 April 2024, yang berpotensi hujan deras disertai petir pada siang hari.
Ilustrasi - Cuaca Jawa Barat dan sekitarnya termasuk Sukabumi pada 26 April 2024, yang berpotensi hujan deras disertai petir pada siang hari. | Foto: Freepik.com/wirestock
Life26 April 2024, 00:02 WIB

5 Manfaat Penerapan Pola Asuh Paralel Pada Anak, Salah Satunya Kurangi Masalah Emosional

Keberhasilan mengasuh anak secara paralel tergantung pada menjaga interaksi dengan mantan Anda seminimal mungkin. Karena pola asuh ini memiliki manfaat baik untuk anak.
Ilustrasi manfaat penerapan pola asuh paralel / Sumber Foto: Freepik/@tirachardz
Sukabumi25 April 2024, 23:51 WIB

Tersambar Petir, Rumah di Nagrak Sukabumi Hangus Terbakar

Berikut kronologi kebakaran rumah di Nagrak Sukabumi. Peristiwa terjadi setelah petir menyambar rumah tersebut.
Kondisi kebakaran rumah di Nagrak Sukabumi akibat tersambar petir. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi25 April 2024, 23:23 WIB

Hujan Deras, Banjir Rendam Jalan Raya dan Belasan Rumah di Cidahu Sukabumi

Dipicu hujan deras, jalan raya dan belasan rumah terendam banjir di Pasirdoton Cidahu Sukabumi.
Kondisi jalan raya Cidahu Sukabumi dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 22:18 WIB

PKB Gagas Poros Ketiga, Siapkan Figur untuk Lawan Asjap dan Iyos di Pilkada Sukabumi

ewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Sukabumi saat ini tengah membuka penjaringan bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan diusung dalam Pilkada 2024.
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) | Foto : Ist
Bola25 April 2024, 21:54 WIB

Kalahkan Borneo FC 2-1, Persib Segel Runner-up Regular Series Liga 1 2023/2024

Dua gol Persib Bandung atas Borneo FC disumbangkan David da Silva menit 20 dan Ciro Alves (70).
Para pemain Persib merayakan gol ke gawang Borneo FC pada pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2023/2024 di Stadion Si Jalak Harupat, (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 21:39 WIB

Tiga Partai Bahas Draft Koalisi, Sepakat Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi?

Menjelang perhelatan Pilkada Sukabumi 2024, sejumlah elit partai tengah sibuk melakukan komunikasi dengan sesama partai untuk membangun koalisi.
Pertemuan Golkar PPP dan Gerindra membahas draf koalisi | Foto : Ist
Sukabumi25 April 2024, 21:19 WIB

Pemkot Sukabumi Beri Hadiah Untuk SKPD dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak

SKPD yang menerima hadiah dianggap telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendorong pendaftaran pekerja rentan ke dalam program jaminan sosial.
Pemberian hadiah bagi SKPD Pemkot Sukabumi dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak. (Sumber : Istimewa)