Berenang Hilangkan Trauma pada Anak-anak Korban Banjir di Baros Sukabumi

Sabtu 26 Februari 2022, 14:06 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bencana banjir yang melanda melululantahkan rumah dan harta benda warga Kampung Tugu Jayaraksa di Kecamatan Baros Kota Sukabumi Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Tak hanya materi, para penyintas atau korban juga mengalami trauma khususnya anak-anak, saat amukan banjir bandang sungai Cisuda itu menerjang pemukiman mereka.

Dari banyak pendekatan yang dilakukan pemerintah daerah, lembaga dan relawan untuk coba hilangkan rasa takut traumatis ini, apa yang dilakukan kelompok yang satu ini cukup unik. Dinas Sosial Kota Sukabumi melalui tim healing kolaborasi petugas PKH (program keluarga harapan) dan pekerja sosial, melakukan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk anak-anak itu.

"LDP ini fokus pada kondisi psikologis (penguatan resiliensi) dan kondisi sosial (membangun interaksi sosial dan lingkungan sekitar) anak-anak pasca bencana,"  jelas Yanuar Kristi. koordinator PKH kota Sukabumi, Jumat, 25 Februari 2022.

Bentuk kegiatan yang dilakukan mulai dari bernyanyi, dinamika kelompok, menggambar, mewarnai, menulis dan bercerita. Kegiatan ini diharapkan dapat membangun kedekatan dengan anak-anak, sehingga para pekerja sosial yang tergabung dalam Team Healing dapat membantu anak-anak merilis emosi mereka melalui kegiatan-kegiatan positif tersebut. 

"Selain itu, saat kegiatan para pekerja sosial juga melakukan pengamatan/observasi terhadap anak-anak yang diindikasi mengalami trauma berat, setelah itu akan diadakan sesi khusus konseling individu," lanjutnya . 

Kegiatan dilaksanakan 2 hari, hari pertama proses asesmen melalui serangkaian kegiatan guna menganalisa kondisi traumatis masing-masing anak pasca bencana. Hari kedua kegiatan intervensi hasil assesment di hari pertama sebagai tindak lanjut penanganan dampak traumatis anak

Baca Juga :

Korban Banjir di Baros Kota Sukabumi Terserang Diare dan ISPA

Baca Juga :

"Proses pendampingan psikososial kemarin hanya bersifat asesmen awal saja. Kita menggunakan teknik dinamika kelompok dan asesmen menggunakan teknik menggambar dan mewarnai. Untuk asesmen kejiwaan yg mendalam, nanti kita coba konsultasi dengan psikolog menggunakan tools hasil menggambar dan mewarnai dari setiap anak," beber pria yang akbrab disapa bojes ini. 

Jika ditemukan indikasi masalah, kemungkinan akan dilakukan asesmen lanjutan. Jadi untuk saat ini tim healing ini belum bisa memberikan hasil asesmen secara keseluruhan, karena nanti akan berbeda hasil asesmen setiap anak.

"Pemenuhan kebutuhan dasar sudah dibantu oleh banyak pihak, seperti kebutuhan makanan sehari-hari (berupa makanan pokok, makanan ringan, susu formula, dan lainnya) dan kebutuhan pakaian (dewasa, anak, bahkan bayi). Selain itu kita juga melihat anak-anak membutuhkan hiburan dan suasana yang menggembirakan," ungkapnya.

Oleh karena lanjut Bojes, di hari kedua tim menggunakan teknik recreational group. Kegiatan rekreasi dilakukan di Kolam Renang Pilar Mas yang digratiskan oleh pemliknya atas bantuan DEWIKAMI (destinasi wisata kota sukabumi), untuk permainan mandi bola, berkeliling melihat binatang di mini zoo, permainan dalam dinamika kelompok yang dipandu oleh pekerja sosial, bermain trampolin dan berenang. 

"Jika mengamati di hari kedua, tidak ada indikasi anak takut melihat air (stimulan jika ada trauma karena bencana yg dihadapi adalah banjir). Anak-anak bermain dengan gembira," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi20 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 di Perusahaan Makanan Wilayah Bandung

Berikut Informasinya Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 di Perusahaan Makanan Wilayah Bandung. Jobseeker Ayo Daftar!
Ilustrasi. Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 di Perusahaan Makanan Wilayah Bandung. | Foto: Pixabay
Sukabumi Memilih20 April 2024, 14:41 WIB

Punya 10 Kursi! PKS-PAN Satu Fraksi di DPRD Sukabumi, Siap Seperahu untuk Pilkada 2024

Dalam pilkada serentak 2024, diperlukan persyaratan minimal 20 persen kursi parlemen untuk mencalonkan bupati/wakil bupati.
Pertemuan PKS dan PAN di Aula Kantor DPD PKS Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/4/2024). | Foto: Istimewa
Sehat20 April 2024, 14:00 WIB

Dampak Stres Bagi Kesehatan: 7 Penyakit yang Bisa Mengancam Tubuh

Dampak stres sangat buruk bagi kesehatan tubuh. Itulah mengapa waspada dengan gejala gangguan kejiwaan adalah hal yang penting.
Ilustrasi. Dampak stres bagi kesehatan tubuh. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi20 April 2024, 13:07 WIB

SPI Soroti Reforma Agraria Eks HGU PT Sugih Mukti Warungkiara Sukabumi

Reforma agraria mengatur dua poin yaitu terkait penataan aset dan penataan akses.
Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12