Jaga Jarak Dinilai Dapat Mengurangi Penyeraban Covid-19 Hingga 13 Persen!

Sabtu 18 Juli 2020, 01:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Berdasarkan sebuah analisis baru dari Amerika Serikat dan Inggris, tindakan jaga jarak dapat membantu memperlambat penyebaran virus corona.

"Rekomendasi yang paling pragmatis adalah menyarankan jaga jarak atau jarak sosial untuk meminimalkan penularan dari orang ke orang dengan maksud meratakan kurva epidemi," tulis para penulis studi, yang dipimpin oleh Dr. Nazrul Islam, ahli epidemiologi-dokter Universitas Oxford dan ahli statistik medis.

Dilansir dari suara.com, saat ini, kasus virus corona secara global hampir mencapai 14 juta. Sedangkan para ahli dan peneliti lainnya belum menemukan obat serta vaksin yang ampuh untuk Covid-19. Tetapi belum ada banyak data untuk menunjukkan apakah itu berfungsi atau tidak.

Jadi para peneliti mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang kasus-kasus yang dilaporkan setiap hari dari 149 negara atau wilayah, baik sebelum dan sesudah lima tindakan jaga jarak fisik atau sosial dilakukan.

Dilansir CNN, langkah-langkah tersebut adalah penutupan sekolah, penutupan tempat kerja, penutupan transportasi umum, pembatasan pertemuan massa, dan pembatasan penguncian atau lockdown wilayah.

Hasil analisis peneliti menunjukkan, setiap pengukuran jaga jarak fisik dikaitkan dengan penurunan keseluruhan kasus Covid-19 sebesar 13 persen selama periode penelitian.

"Pembatasan pertemuan massa, dalam kombinasi dengan penutupan sekolah dan tempat kerja, tampaknya menjadi kunci terkait penurunan kasus Covid-19," lapor peneliti dalam studi mereka yang terbit di BMJ, Kamis (16/7/2020).

Namun, Thomas May, profesor riset di Fakultas Kedokteran Elson S. Floyd di Washington State University, mengatakan studi ini dapat bermasalah meski peneliti menggunakan data di dunia nyata.

"Sayangnya, menggunakan hasil seperti itu juga merupakan kelemahan terbesar studi, membuat analisis tergantung pada kualitas data dari pengujian," jelas May.

"Secara khusus, penulis mengandalkan 'kasus yang dilaporkan setiap hari' yang disusun dari 149 negara independen. Jadi, data tunduk pada kualitas variabel, akurasi dan praktik pengujian yang tidak konsisten," tambahnya.

Ia pun mengimbau untuk berhati-hati dalam menafsirkan temuan ini.

sumber: suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Science14 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 14 Mei 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi dan Sekitarnya

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi14 Mei 2024, 01:21 WIB

Berbisa Mematikan, Mengenal Ular Welang yang Gigit Balita Sukabumi hingga Meninggal

Balita perempuan di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, meninggal dunia akibat gigitan ular yang diduga jenis ular welang (Bungarus fasciatus).
Ular Welang (Bungarus fasciatus) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi14 Mei 2024, 00:05 WIB

Resahkan Warga, Polisi Amankan 30 Preman dan Jukir Liar di Kota Sukabumi

Sebanyak 30 juru parkir liar dan preman di beberapa ruas Jalan maupun minimarket di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota, Senin (13/5/2024) siang.
Juru Parkir dan Preman di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 23:37 WIB

Optimalisasi Layanan, Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi Pasang Alat Antisipasi Water Hammer

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumdam TJM) Kabupaten Sukabumi cabang Parakansalak melakukan optimalisasi pelayanan air yang akan didistribuikan ke wilayahnya.
Pemasangan pentil untuk optimalisasi pelayanan air di Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi13 Mei 2024, 22:49 WIB

Belasan Murid SD di Sukaraja Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan, Ini Kronologinya

Polisi ungkap kronologi belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi diduga keracunan makanan usai santap jajanan asal China.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi yang diduga keracunan jajanan saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 22:23 WIB

Waktu Persiapan Mepet, Fahmi Gagal Melaju di Pilkada Kota Sukabumi dari Perseorangan

Seorang anak muda yang peduli terhadap kemajuan Kota Sukabumi, Fahmi Dzikri gagal meneruskan perjuangannya untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi melalui jalur perseorangan (calon independen).
Fahmi Dzkri, Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi dari jalur perseorangan | Foto : SU
Sukabumi13 Mei 2024, 21:55 WIB

Buka Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata Lewat Medsos, Ini Harapan Plt Kadispar Sukabumi

Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni membuka kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Sosial.
Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni saat membuka bimtek strategi pemasaran pariwisata dan Ekraf melalui medsos. (Sumber : Istimewa)
Sehat13 Mei 2024, 21:15 WIB

11 Jenis Ikan Laut dengan Kandungan Tinggi Purin yang Tidak Aman untuk Asam Urat

Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat.
Ilustrasi - Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat. (Sumber : pexels.com/@energepic.com).
Sukabumi13 Mei 2024, 21:14 WIB

Menderita Hidrosefalus, Bayi Asal Ciracap Sukabumi Butuh Bantuan

Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi menderita penyakit Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk pengobatan.
Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Ciracap Sukabumi menderita penyakit  Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk berobat | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 21:12 WIB

Tindaklanjuti SE Pj Gubernur Jabar, Disdik Sukabumi Perketat Izin Study Tour Sekolah

Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi resmi terbitkan surat himbauan terkait study tour. Berikut isinya
Ilustrasi study tour naik bus. | Sumber Foto: Pixabay