3I/ATLAS Komet dari Bintang Lain yang Bau Pabrik

Sukabumiupdate.com
Jumat 24 Okt 2025, 17:34 WIB
3I/ATLAS Komet dari Bintang Lain yang  Bau Pabrik

3I/ATLAS bukan sekadar komet, Ia adalah jendela ke masa lalu galaksi, cermin kimia kosmik, dan pengingat bahwa kita semua terbuat dari debu bintang yang sama (Sumber foto:gemini)

SUKABUMIUPDATE.com - Bayangkan sebuah batu raksasa seukuran Pulau Manhattan meluncur dari galaksi lain, melewati Matahari kita pada 29 Oktober 2025. Namanya 3I/ATLAS komet antarbintang ketiga yang pernah kita saksikan secara langsung. Ia adalah turis kosmik yang hanya mampir sebentar sebelum kembali ke kegelapan antarbintang, tetapi ia membawa sebuah misteri kimia yang membuat para ilmuwan geleng-geleng kepala.

Saat komet ini mendekat, teleskop raksasa di Hawaii menangkap sesuatu yang aneh: 3I/ATLAS mengeluarkan nikel murni sebanyak empat gram setiap detik, tanpa sedikit pun besi. Padahal, di alam semesta yang kita kenal, nikel dan besi selalu berpasangan seperti roti dan selai, terikat erat sejak pembentukan bintang. Penemuan "nikel tanpa besi" ini sudah anomali pertama.

Yang lebih mencengangkan lagi, nikel murni itu bereaksi dengan gas karbon monoksida (CO) di ekor komet. Reaksi ini membentuk senyawa yang beracun dan mudah menguap bernama nikel tetrakarbonil Ni CO_4 senyawa yang baunya seperti di dalam pabrik logam.

Mengapa penemuan Ni CO_4 di komet liar ini sangat heboh? Di Bumi, senyawa ini hanya bisa kita hasilkan melalui Proses Mond, sebuah metode pemurnian nikel yang rumit dan telah dipakai di pabrik-pabrik besar sejak abad ke-19. Proses ini membutuhkan suhu dan tekanan yang spesifik serta manipulasi gas CO untuk memisahkan nikel dari pengotornya.

Baca Juga: Peringatan Keras! Kasus Penipuan Tiket Konser K-Pop Pernah Terjadi di Indonesia, Ini Tips-nya BIar Aman!

Baca Juga: Hansi Flick Dipastikan Absen Mendampingi Barcelona saat Menghadapi Real Madrid

Komet 3I/ATLAS melakukan hal yang sama persis tapi tanpa pabrik, tanpa manusia, tanpa listrik.

Para ilmuwan menduga bahwa di tempat kelahirannya, miliaran tahun lalu di dekat bintang lain, nikel di komet ini entah bagaimana telah terpisah dari besi. Ketika komet mendekati Matahari, panas membuat es-nya menyublim dan menyemburkan gas CO. Panas matahari yang bertindak sebagai "pemanas" memicu reaksi antara nikel dan gas CO persis seperti Proses Mond yang terjadi secara alami di laboratorium kosmik.

Mengapa Komet Ini Penting?

Komet 3I/ATLAS adalah surat kimia dari peradaban lain bukan alien berpesawat, tapi catatan pembentukan planet di galaksi yang jauh. Ia memberi tahu kita beberapa hal krusial:

  1. Kimia Kompleks Itu Universal: Proses yang kita anggap "ciptaan manusia" dan canggih ternyata bisa terjadi begitu saja di luar angkasa, hanya bermodalkan panas bintang dan komposisi kimia yang tepat. Ini menunjukkan bahwa kimia sederhana hingga kompleks bisa muncul di mana saja, tanpa perlu kehidupan.
  2. Jendela ke Planet Lain: Komet ini membawa sampel material murni dari sistem bintang lain. Dengan mempelajarinya, kita seperti membaca buku harian pembentukan planet di galaksi yang jauh.
  3. Bahan Dasar Kehidupan Tersebar Luas: Jika material dasar seperti logam dan senyawa volatil tersebar dalam bentuk yang unik dan reaktif di seluruh galaksi, ini meningkatkan kemungkinan bahwa bahan baku untuk pembentukan kehidupan bisa tersedia di banyak tempat.

Teleskop luar angkasa James Webb (JWST) sedang mengintip komet ini lebih dekat, menganalisis spektrum inframerahnya untuk mencari senyawa organik lain yang mungkin ada. Para ilmuwan ingin tahu: apakah komet ini membawa senyawa "buatan manusia" lainnya?

Sementara komet ini meluncur menjauh, data yang dikumpulkannya akan menjadi harta karun. 3I/ATLAS mengingatkan kita bahwa alam semesta adalah tempat yang sangat luas, penuh dengan kejutan kimia, tetapi pada dasarnya, terbuat dari bahan-bahan yang akrab bahkan hingga bau pabrik yang kita kenal di Bumi.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini