Stop Sekarang Juga! Ini 4 Zat Berbahaya Akibat Membakar Sampah

Kamis 26 Oktober 2023, 13:27 WIB
Ilustrasi sampah dibakar. | Foto: Freepik.com/frimufilms

Ilustrasi sampah dibakar. | Foto: Freepik.com/frimufilms

SUKABUMIUPDATE.com - Sampah merupakan salah satu masalah utama lingkungan yang dihadapi saat ini, sebab jumlahnya yang terus bertambah hingga sulit tertampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sampah yang dibiarkan menumpuk begitu saja bisa menjadi biang masalah kesehatan. Namun yang lebih mengkhawatirkan adalah sampah yang dibakar.

Asap hasil pembakaran sampah bisa menjadi polusi yang mencemari udara serta berkontribusi memperparah pemanasan global.

Selain itu, asap hasil pembakaran sampah juga bila terhirup oleh manusia bisa menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan, salah satu diantaranya adalah kanker.

Maka dari itu, sebisa mungkin hindari membakar sampah agar udara tidak tercemar oleh zat berbahaya pada asap pembakaran sampah.

Baca Juga: 5 Jenis Sampah Organik yang Kurang Cocok Jadi Kompos, Awas Salah Pilih!

Melansir citarumharum.jabarprov.go.id, berikut ini empat zat berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran sampah.

1. Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida (CO) merupakan salah satu polutan utama yang mencemari udara saat ini. Selain dari kendaraan bermotor, zat berbahaya ini juga dihasilkan dari pembakaran sampah.

Melansir yankes.kemkes.go.id, karbon monoksida bersama polutan udara lainnya berkontribusi menyebabkan tujuh juta kematian setiap tahunnya.

Masih dari sumber yang sama, karbon monoksida bisa menyebabkan gangguan kesehatan diantaranya penyakit kardiovaskuler, jantung koroner, stroke, gangguan pernapasan kronis.

Selain itu, karbon monoksida juga mampu mengganggu pengangkutan oksigen oleh darah ke seluruh tubuh.

2. Formaldehida

Formaldehida (H2CO) merupakan zat kimia berwujud gas yang menjadi bahan utama larutan formalin.

Melansir epa.gov, asap pembakaran sampah yang mengandung formaldehida dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, kulit dan tenggorokan. Bahkan jika sering terpapar zat berbahaya ini, potensi terjangkit kanker menjadi tinggi.

3. Arsenik

Arsenik merupakan unsur kimia yang dapat ditemukan secara alami di udara, air dan tanah. Ini merupakan arsenik organik yang tidak bahaya pada manusia jika jumlahnya sedikit.

Sedangkan arsenik anorganik merupakan jenis yang dihasilkan dari berbagai kegiatan industri dan pembakaran sampah.

Melansir alodokter.com, jika seseorang mengalami keracunan arsenik maka akan muncul gejala mual, muntah, aritmia (irama jantung tidak beraturan), sakit kepala, kejang hingga urine berwarna gelap.

Bila keracunan arsenik tidak ditangani dengan baik maka bisa menimbulkan berbagai penyakit serius seperti kanker paru-paru, kanker ginjal, kanker kandung kemih, kanker hati dan kanker kulit.

Baca Juga: 4 Jenis Sampah yang Bisa Dijual ke Pengepul, Nomor 3 Harganya Tinggi

4. Dioksin

Melansir plasticdiet.id, zat dioksin pertama kali digunakan pada Perang Vietnam yang menjadi bahan herbisida untuk merontokkan dedaunan di pohon.

Tumbuhan yang terpapar dioksin pun bisa mengalami kerontokan daun, lalu apa dampaknya bagi manusia?

Masih dari sumber yang sama, dioksin merupakan zat yang tidak mudah larut oleh air namun larut pada lemak. Maka dari itu, dioksin yang tersebar di udara bisa terhirup dan mengendap di tubuh manusia.

Dioksin bisa memicu terjadinya kanker, mengacaukan hormon dan mempengaruhi sistem reproduksi.

Sumber: citarumharum.jabarprov.go.id | yankes.kemkes.go.id | epa.gov | alodokter.com | plasticdiet.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat04 Mei 2024, 13:00 WIB

9 Cara Sehat Menurunkan Gula Darah Secara Alami Tanpa Obat Diabetes

Sebelum mengubah pola makan atau gaya hidup, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan terkait menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes.
Ilustrasi. Olahraga di rumah. Tips menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes. | Foto: iStock
Life04 Mei 2024, 12:30 WIB

Jangan Disepelekan Bund! Inilah 5 Tanda Rendahnya Harga Diri pada Anak

Harga diri yang rendah dapat berdampak pada perkembangan akademis, pribadi, dan sosial anak. Untungnya, ada tanda-tanda yang dapat dicari orang tua dan cara untuk membantu.
Ilustrasi. Rendahnya harga diri pada anak. Sumber : Pexels.com/@PuskarRai
Life04 Mei 2024, 12:00 WIB

Stres Termasuk 7 Penyebab Berat Badan Turun Drastis, Kamu Mengalaminya?

Stres fisik yang disebabkan oleh cedera, operasi, atau trauma, serta stres emosional yang berkepanjangan, dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh mengalami kelelahan dan kekurangan energi.
Ilustrasi. Orang Mengalami Stres Sehingga Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis (Sumber : Pexels/NathanCowley)
Jawa Barat04 Mei 2024, 11:43 WIB

Jarkom PDs Canangkan Dana Abadi Berbasis Wakaf Bersama LW Doa Bangsa

Pengurus Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi kepada Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Komunikasi Pembangunan Desa (Jarkom PDs)
Perwakiln LP3H Provinsi Jawa Barat Agus Kamil dan Entus Wahidin serta Ketua Umum Jarkom PDs Pusat, Ayi Kosasih, dan Sekretaris Jenderal Jarkom PDs Pusat, Dasep Saepuloh | Foto : Ist
Life04 Mei 2024, 11:30 WIB

Temukan Akar Masalahnya, 3 Cara Membantu Anak yang Memiliki Harga Diri Rendah

Harga diri pada anak sangatlah penting. Namun bagaimana cara membantu apabila harga diri anak rendah?
Ilustrasi. Membantu Anak Yang Memiliki Harga Diri Rendah. Sumber : pexels.com/@Annushka
Sukabumi04 Mei 2024, 11:21 WIB

Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis

ria yang menjadi korban penganiayaan hingga terjadi pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (4/5/2024) diduga penyuka sesama jenis.
Evakuasi korban pembunuhan di perumahan di Citepus Sukabumi | Foto : Ist
Sehat04 Mei 2024, 11:00 WIB

6 Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Ketahui Sederet Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat. Yuk, Simak!
Ilustrasi. Alpukat dan Telur - Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat. (Sumber : Pexels/FoodieFactor)
DPRD Kab. Sukabumi04 Mei 2024, 10:58 WIB

Anggota DPRD Janji Perjuangkan Kebutuhan Perahu untuk Siswa ke Sekolah di Cibitung Sukabumi

Harapan warga adanya bantuan perahu untuk siswa dan pengajar ke sekolah (SMPN 4 Cibitung), Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, mendapat respon positif dari anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana.
Andri Hidayana, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa)
Sukabumi04 Mei 2024, 10:30 WIB

Kantongi Identitas, Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Pembantu Pria di Citepus Sukabumi

Satreskrim Polres Sukabumi melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penganiayaan atau pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Life04 Mei 2024, 10:30 WIB

6 Cara Mengajarkan Anak Tatakrama Agar Punya Budi Pekerti Luhur Sejak Kecil

Mengajarkan anak tentang tatakrama tentu menjadi keharusan bagi orang tua. Pendidikan ini harus diajarkan sejak kecil kepada anak-anak.
Ilustrasi. Cara mengajarkan anak tatakrama. Sumber foto : Pexels/Monstera Production