Banyak Gempa Susulan, BMKG: Gempabumi Selat Sunda Dipicu Sesar Ujung Kulon

Rabu 10 Mei 2023, 18:15 WIB
Ujung Kulon. BMKG mencatat hingga pukul 17:38 WIB, sudah terjadi 24 kali gempa susulan di selat sunda, pasca gempa bumi M5.4 Rabu, 10 Mei 2023 (Sumber: google earth)

Ujung Kulon. BMKG mencatat hingga pukul 17:38 WIB, sudah terjadi 24 kali gempa susulan di selat sunda, pasca gempa bumi M5.4 Rabu, 10 Mei 2023 (Sumber: google earth)

SUKABUMIUPDATE.com - BMKG mencatat hingga pukul 17:38 WIB, sudah terjadi 24 kali gempa susulan di selat sunda, pasca gempa bumi M5.4 Rabu, 10 Mei 2023. Gempa utama yang terjadi pukul 11:24:49 WIB menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika dirasakan kuat hingga Sukabumi dan diduga akibat aktivitas sesar lokal di laut Ujung Kulon.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4. "Info Gempa dirasakan Mag:5.4, 10-Mei-23 11:24:49 WIB, Lok:6.47 LS, 104.90 BT (78 km BaratLaut SUMUR-BANTEN), Kedlmn:10 Km, BMKG." tulis BMKG.

Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,49° LS ; 104,84° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 Km arah Barat Laut Sumur, Banten pada kedalaman 10 km.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Lupus dalam Peringatan Hari Lupus Sedunia 10 Mei

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di beberapa daerah yakni: Pandeglang dengan skala intensitas III MMI; Sukabumi, Lebak, Serang, Cilegon dengan skala intensitas II - III MMI; Tangerang Selatan dan Bogor dengan skala intensitas II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono menjelaskan terpantau banyak gempa susulan pasca gempa utama M5.4 di perairan selat sunda, provinsi Banten. “Kekuatan gempa susulannya bervariasi dari 3 hingga 5.1 magnitudo. Mekanisme dan sumber gempanya masih sama, dari sesar ujung kulon.

Baca Juga: Akibat Suami Doyan Jajan? 5.100 Ibu Rumah Tangga di Indonesia Positif HIV

Ia meminta warga yang berada di sekitar lokasi pusat gempa untuk selalu memantau informasi resmi dari BMKG, dan waspada. “Susulan itu seolah yg siang tadi sbg gempa utama. Ini blm jelas perkembangannya. Kl muncul yg lebih besar dari siang tadi maka semua gempa yg tjd sejak siang tadi berubah mjd gempa pembuka statusnya,” jelas Daryono kepada jurnalis.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin