Daftar 6 Sesar Aktif Jawa Barat, 3 Diantaranya Ada di Sukabumi

Kamis 08 Desember 2022, 10:46 WIB
Zona Sumber Gempa Sesar Aktif  | Istimewa | Foto: Daryono/ITS (25/9/2021)

Zona Sumber Gempa Sesar Aktif | Istimewa | Foto: Daryono/ITS (25/9/2021)

SUKABUMIUPDATE.com - Sukabumi kembali diguncang oleh gempa bumi berkekuatan M≥5.0, sekitar pukul 07.50 WIB, Kamis (8/12/2022).

Lokasi titik gempa Sukabumi pagi ini tak jauh dari jalur sesar atau patahan aktif pemicu gempa, Cipamingkis. Hal ini diketahui dari aplikasi google maps yang menunjukkan titik gempa berada di sekitaran wilayah Cikarang, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi

Mengutip dari berita sukabumiupdate.com sebelumnya, Wilayah Sukabumi memiliki dua sumber gempa tektonik yang berasal dari patahan lokal, yaitu Sesar Cimandiri dan Sesar Cipamingkis.

Baca Juga: Berguncang! Gempa Kuat M5.8 Barat Daya Kota Sukabumi, Sesar Cipamingkis?

Sesar Cipamingkis termasuk satu diantara enam sesar aktif di Jawa Barat dan berada di sebelah timur Sesar Cimandiri.

Sesar Cipamingkis diketahui sangat aktif pada tahun 2018 silam, BMKG mencatat ada 68 kali gempa paling banyak terjadi pada bulan April ( 17 kali) dan Mei (18 kali). Kejadian gempa dengan skala periodisitas dibawah tahun 2018, juga terjadi di tahun 2014, 2015 dan 2016.

Sementara di Sukabumi, Tahun 2022 ini, Sesar Cipamingkis pernah diduga menjadi penyebab gempa di pesisir selatan, tepatnya hari Jumat, 15 April jelang tengah malam pukul 23.32.28 WIB.

Baca Juga: Gempa Benioff, BMKG Soal Getaran M5.8 Guncang Wilayah Sukabumi

Guncangan gempa dilaporkan cukup kuat di wilayah Ciracap, Surade dan sekitarnya, termasuk Simpenan, Jumat (15/4/2022).

Berbicara tentang Sesar Aktif, Jawa Barat tercatat memiliki 6 sesar aktif termasuk diantaranya Sesar Cipamingkis dan Sesar Cimandiri.

1. Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri adalah sesar aktif di Provinsi Jawa Barat. Sesar Cimandiri membentang cukup luas mulai dari muara sungai Cimandiri, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, hingga kabupaten Subang.

Oleh sebab itu, bentang Sesar Cimandiri nantinya akan bertemu dengan Sesar Lembang di Padalarang dan juga Sesar Baribis di Kabupaten Subang.

Setiap tahun, patahan ini bergerak sekitar 4-6 mm. Sesar Cimandiri dipercaya sudah ada sejak 50 juta tahun lalu dan membentuk dua lembah besar yaitu lembah Ciletuh dan lembah Cimandiri.

Baca Juga: Gempa di Sukamanah Cicantayan? Warga Sukabumi Rasakan Guncangan Sesar Cimandiri

2. Sesar Cipamingkis

Sesar Cipamingkis merupakan patahan lain yang berada di kawasan Sukabumi dan Cianjur, selain sesar Cimandiri.

Lokasi Sesar Cipamingkis berada di wilayah Sukabumi bagian timur dan wilayah barat Cianjur. Hingga saat ini, diketahui aktivitas pergeseran sesar cipamingkis memicu terjadinya gempa kecil.

3. Sesar Citarik
Sesar Aktif ketiga yang ada di Jawa Barat yakni Citarik Fault.

Jenis sesar ini membentang dengan pola membelah Jawa Barat dari selatan hingga utara. Patahan Citarik meliputi kawasan yang luas mulai dari teluk Palabuhanratu, antara Gunung Salak-Pangrango, Bogor, Jonggol, dan berakhir di Bekasi.

Ciri Sesar Citarik berupa kelurusan di sungai Citarik dan bagian baratnya memotong Pulau Jawa. Sesar Citarik masih berstatus aktif hingga saat ini dan ketika mengalami pergeseran dapat berpotensi menimbulkan bencana gempa bumi.

Baca Juga: BMKG Sebut Sesar Cipamingkis, Gempa Jelang Tengah Malam Guncang Pesisir Sukabumi

4. Sesar Baribis

Selain Jawa Barat, Sesar Baribis termasuk jenis patahan yang menghubungkan sejumlah Kawasan di provinsi lain yakni Jakarta dan Tangerang.

Sesar Baribis adalah sesar aktif terpanjang di pulau Jawa dengan lintasan meliputi sisi barat Subang dan Purwakarta, Karawang, Cibatu (Bekasi), Depok, Jakarta hingga Tangerang dan Rangkasbitung.

Sejumlah catatan pergerakan sesar Baribis diduga pernah menjadi salah satu penyebab gempa di beberapa lokasi yakni, tahun 1780 titik Jakarta, 1862 titik Karawang, dan tahun 1990 titik Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: Geolog Ungkap Aktivitas Gempa Akibat Sesar Aktif di Jawa Barat Lebih Tinggi

5. Sesar Garsela

Garsela merupakan akronim dari Garut Selatan.

Sesar Garsela terbentang dari barat daya-timur laut wilayah Garut yang terdiri dari dua segmen. Sesar Garsela memiliki struktur sepanjang 42 kilometer dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung.

Aktivitas pergeseran Sesar Garsela pernah menyebabkan gempa bumi pada tahun 2017 di sekitar wilayah Kamojang, Garut dengan kekuatan M3.7.

Baca Juga: 45 Kali Gempa Mematikan di Indonesia Akibat Sesar Aktif, Diantaranya Gempa Cianjur

6. Sesar Lembang

Patahan ketiga merupakan jenis sesar yang sudah sejak lama menjadi perhatian para peneliti dan ilmuwan termasuk BMKG. Seperti namanya, Sesar ini terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Jangkauan sesar lembang memanjang hingga 29 kilometer dari Padalarang hingga Jatinangor. Bagian barat sesar Lembang diyakini sudah terbentuk sejak 27 ribu tahun lalu, yang saat ini sisi tersebut didominasi oleh pemukiman warga dan persawahan.

Sementara di sisi Timur, sesar Lembang diyakini sudah terbentuk 100 tahun yang lalu. Bagian Timur Sesar Lembang merupakan titik lokasi wisata tebing terkenal seperti Tebing Karaton, The Lodge, Maribaya Hot Spring, Gunung Batu, hingga Bukit Bintang.

Sumber : berbagai sumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)