SUKABUMIUPDATE.com - Harga telur ayam di wilayah Pajampangan, Kabupaten Sukabumi, terus naik dalam beberapa hari terakhir. Padahal komoditas ini menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat, baik untuk konsumsi maupun bahan baku pembuatan kue.

Ibu rumah tangga asal Kecamatan Ciracap, Nina Herlina (40 tahun), mengungkapkan harga telur telah meningkat secara signifikan. Semula, per butir hanya Rp 2 ribu, kini menjadi Rp 2.500 hingga Rp 3 ribu. Sementara jika per kilogram, sekarang menembus angka Rp 35 ribu.

"Per kilogram di warung kecil Rp 33 ribu-Rp 35 ribu. Mungkin dampak MBG (Makan Bergizi Gratis) dan menjelang tahun baru," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Selasa (9/12/2025).

Kenaikan harga ini tidak hanya dirasakan oleh konsumen rumah tangga, tetapi juga berdampak pada pelaku usaha kecil. Dian (43 tahun), warga Kecamatan Jampangkulon, yang sehari-hari menjalankan usaha kue, mengaku terpaksa mengurangi produksi akibat mahalnya telur.

“Biasanya saya membuat adonan 10 kilogram, sekarang hanya 5 kilogram. Harga telur dari Rp 29 ribu naik jadi Rp 31 ribu per kilogram,” ujarnya mencontohkan situasi di tempat lain.

Baca Juga: Sukabumi Diancam Bencana: 235 Ribu Ha Lahan Kritis, Walhi Ingatkan Kejadian Sumatera

Menurut Dian, kondisi semakin sulit karena harga jual kue tidak bisa ikut dinaikkan. “Harga donat per buah hanya Rp 2.000, itu saja susah laku, apalagi kalau dinaikkan," lanjut dia.

Pedagang telur di Jalan Haji Anwari, Kecamatan Ciracap, Muhamad Isa, membenarkan hal itu. Ia mengatakan kenaikan mencapai Rp 1.000 per kilogram dalam empat hari ini. “Dari Rp 30 ribu per kilogram, jadi Rp 31 ribu. Sebelumnya sempat Rp 28 ribu, lalu Rp 29 ribu,” jelasnya.

Meski harga naik, Isa memastikan persediaan telur di wilayah Pajampangan masih aman. “Masih tersedia, baik di gudang Surade maupun Ciracap,” kata dia.