Kementan: Setra Pulen dan Premium Setra Ramos Terbukti Beras Oplosan

Sukabumiupdate.com
Jumat 18 Jul 2025, 10:50 WIB
Kementan: Setra Pulen dan Premium Setra Ramos Terbukti Beras Oplosan

Ilustrasi Beras | Foto Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pertanian atau Kementan RI mengungkap hasil uji laboratorium terhadap sejumlah merek beras premium yang diduga oplosan. Hasilnya beras produk PT Food Station Tjipinang Jaya dinyatakan tidak memenuhi syarat yang berlaku, khususnya untuk merk Setra Pulen dan Beras Premium Setra Ramos.

“Jika pihak Food Station membutuhkan salinan data hasil laboratorium, silakan menghubungi Satgas Pangan Mabes Polri,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian Moch. Arief Cahyono, dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 Juli 2025.

Melansir tempo, Arief menjelaskan kepolisian memiliki seluruh hasil uji yang dilakukan melalui lima laboratorium dan sedang mendalami temuan tersebut. Selain menyalahi aturan, Arief mengatakan merek beras tersebut dijual melampaui harga eceran tertinggi (HET).

Baca Juga: Ditinggal 5 Guru PPPK, SDN Ciloma Sukabumi Bergantung pada Pengabdian Honorer

Arief mengatakan kementeriannya juga mengetahui informasi perihal pengakuan salah satu pemilik toko beras di Pasar Induk Beras Cipinang yang mendapat pesanan sebanyak 10 ton beras dari seorang anggota DPRD Jakarta, yang dimasukkan dalam 2.000 karung ukuran lima kilogram.

Menurut Arief, beras di setiap karungnya merupakan campuran dari berbagai jenis alias oplosan. Pedagang yang tak mau diungkap identitasnya mengakui praktik ini biasa dilakukan secara terang-terangan untuk mendapatkan harga lebih murah, untung lebih banyak.

Arief menegaskan Kementerian Pertanian tidak akan tinggal diam terhadap praktik-praktik yang dinilai merugikan masyarakat. “Kami menghimbau PT Food Station Tjipinang Jaya dan pihak-pihak terkait untuk segera fokus pada perbaikan mutu produk,” kata dia.

Baca Juga: Prediksi Filipina vs Timnas Indonesia di Piala AFF U-23: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Menanggapi temuan tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Solihin memastikan para pengusaha retail tidak memproduksi beras yang diduga merupakan beras oplosan. “Anggota saya Aprindo tidak memproduksi barang yang dimaksud,” kata Solihin kepada wartawan di kantor Kementerian Perdagangan, Kamis, 17 Juli 2025.

Solihin mengatakan pengusaha retail hanya berperan sebagai distributor kepada konsumen. Ia pun menjelaskan para pengusaha juga telah membuat perjanjian kepada produsen soal pembelian beras. “Dalam kontrak kerja kami kepada pemasok itu jelas yang kita beli adalah beras jenis premium,” tutur dia.

Karena tidak memproduksi beras, Solihin mengatakan para pengusaha tidak memiliki kapasitas untuk mengetahui kualitas bahan pangan tersebut. Namun, ia menyatakan akan menginstruksikan pengusaha menggunakan tenaga ahli untuk mengecek kualitas beras.

Baca Juga: Arsitek Dituntut 2,5 Tahun Penjara Atas Kasus Penipuan Renovasi Rumah Pengusaha di Sukabumi

Solihin membenarkan salah satu beras dengan merek retail sedang dalam pemeriksaan laboratorium Kementerian Pertanian sebagai salah satu produk yang diduga tidak memenuhi syarat mutu beras premium.

Apabila terbukti sebagai merek oplosan, Solihin menyatakan siap untuk menarik merek beras tersebut dari retail. “Kami akan turun paling pertama.” Namun hingga saat ini Solihin mengaku belum mendapatkan instruksi penarikan merek beras tersebut.

Solihin mengatakan pengusaha retail juga akan menagih tanggung jawab produsen. Tanggung jawab itu didasarkan oleh surat pernyataan saat pengusaha retail membeli beras premium dari produsen. ”Dalam kontrak kerja kita dalam membeli produk itu kan sudah jelas. Yang kita terima dan kita bayar seharga beras premium,” ujar dia.

Baca Juga: Kota Sukabumi Darurat Stok Darah! PMI: Hanya Tersisa 15 Kantong

Ia memastikan pengusaha retail tidak mau membeli beras tanpa adanya surat pernyataan dari produsen. Jika terbukti benar produsen mengedarkan beras oplosan, Solihin menyatakan bukan hanya masyarakat yang terkena tipu, melainkan para pengusaha juga.

Kendati isu beras oplosan sedang marak, Solihin mengaku tidak ada penurunan penjualan bahan pangan itu. ”Enggak, lah. Dampak dari mana? Orang tiap hari makan beras.”

Sumber: Tempo

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini