Rapat Soal Guru Dimarahi, DPRD Kecewa Aparat Desa, Camat dan DPMD Sukabumi Tak Hadir

Senin 15 Maret 2021, 05:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Rapat dengar pendapat (RDP) soal kejadian guru yang dimarahi oknum aparat desa tidak dihadiri dari unsur Pemdes Cijalingan, Camat Cicantayan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa atau DPMD, Senin (15/3/2021). DPRD Kabupaten Sukabumi yang mengagendakan RDP itu kecewa dengan pihak-pihak yang tidak hadir itu.

Padahal rapat dengar pendapat yang dilaksanakan di Pendopo Sukabumi itu begitu penting untuk mencari solusi agar kejadian tidak terulang kembali. Kemudian kejadian ini menyangkut etika aparat desa, kondisi dari guru yang dimarahi dan jalan rusak. 

Baca Juga :

Kata Ridwan Kamil Soal Guru di Sukabumi Dimarahi Akibat Posting Jalan Rusak

Dalam rapat dengar pendapat itu hadir ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, PGRI, Guru SMPN 1 Cicantayan Eko Purtjahjanto dan perwakilan Inspektorat Kabupaten Sukabumi

"Ada kekecewaan, DPRD dengan niat baiknya tapi tidak dihadiri oleh yang diundang. RDP ini sebetulnya hal yang baik bukan hal yang menyeramkan. Karena rapat dengar pendapat supaya memberikan informasi kepada publik. Dari inspektorat hadir saya sangat menghormati, dari PGRI hadir saya sangat menghormati. Sangat disayangkan dari pihak DPMD, dari pihak kecamatan dari pihak desa tidak hadir," ujar Ketua DPRD Yudha Sukmagara.

Yudha menyatakan masalah guru dimarahi aparat desa itu memang sudah islah dan rapat ini bukan berarti mengungkit masalah itu. Namun tujuan rapat ini mencari solusi agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi sebab bercermin dari kejadian guru dimarahi aparat desa berawal dari jalan rusak.

"Bukan untuk menghidupkan kembali sebuah permasalah, tetapi ingin duduk bersama agar ada solusi-solusi yang terbaik. Malah DPRD ini punya semangat untuk bisa mengatur gara dana desa ini bisa sesuai apa yang diharapkan supaya tidak ada jalan-jalan rusak terbengkalai. Kami ingin fokus kesana dan kami butuh masukan terutama dari kepala desa," ujar Yudha.

Yudha tak dapat informasi yang jelas dari tidak hadirnya pemerintah desa, camat dan pihak DPMD. Adapun informasi bahwa pihak DPMD tak bisa hadir karena ada kegiatan vaksin, hal itu tidak menjadi alasan sebab ada banyak orang yang bertugas di DPMD.

"Saya juga tidak tahu apakah ada kegiatan yang lain atau menganggap bahwa rapat dengar pendapat ini tak penting. Rapat dengar pendapat ini dianggap tidak perlu digubris. Sampai saat ini tidak ada informasi, hanya ada informasi ke wakil ketua, DPMPD ada [kegiatan] divaksin. DPMD itu kan banyak perangkatnya dan minimal ada perwakilan yang hadir. Padahal surat masuk dan sudah ada tanda terima dan sudah di confirm," jelasnya.

Untuk kedepannya Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi nanti akan mengambil langkah-langkah terkait ketidakhadiran pihak-pihak yang diundang ini. Adapun Inspektorat Kabupaten Sukabumi menyatakan sudah melakukan audit anggaran di Desa Cijalingan. 

"Katanya sudah diaudit tapi ada hal yang tidak bisa dibuka. Nanti DPRD akan membuat surat ke inspektorat untuk meminta data-data tersebut," jelasnya.

Mengenai kondisi guru yang dimarahi perangkat desa, Yudha menyatakan sudah baik-baik saja. Namun Yudha sangat menyayangkan tindakan aparat desa tersebut dan harus ada tindakan. "Tidak selayaknya aparatur desa melakukan persekusi. Disini harus ada punishment," tukasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin