Warga Positif Covid-19, Ini Upaya Puskesmas Bojonggenteng Sukabumi Redam Kepanikan

Jumat 25 September 2020, 07:32 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Petugas Puskesmas Bojonggenteng melakukan sosialisasi mengenai Covid-19 kepada warga Kampung Pamatutan, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jumat (25/9/2020). Sosialisasi yang dihadiri Kades dan camat ini dilakukan untuk meredam kepanikan warga setelah adanya seorang pria berusia 51 tahun di kampung tersebut positif Covid-19. 

Helmi Mahesa, petugas bidang Promosi Kesehatan di Puskesmas Bojonggenteng mengatakan yang disampaikan dalam sosialisasi ini pertama pengertian Covid-19, tanda dan gejala serta proses penularan dan upaya penanggulangannya. Menurut Helmi ketika masyarakat paham maka tidak ada kepanikan.

BACA JUGA: Warga Sukabumi Dimakamkan Dengan Protokol Covid-19, Ini Kata Camat Parakansalak

"Warga mengalami kecemasan, panik, khawatir kalau ada yang positif virusnya bisa menular ke yang lain. Karena melihat dari pemberitaan yang ya menularnya cepat, cuma ketemu saja bisa menularkan. Makanya kita jelaskan ke warga dan Alhamdulillah semuanya paham. Warga pun siap bergotongroyong membantu pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut, Helmi menjelaskan pasien yang positif Covid-19 itu tanpa gejala dan kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya. "Secara aturan kalau positif tanpa gejala itu harus menjalani isolasi mandiri di rumah dengan syarat yang harus terpenuhi seperti rumahnya dihuni oleh dia sendiri, kamar mandi dan apa-apanya harus sendiri dan itu Alhamdulillah memang sudah diterapkan disini," ujar Helmi.

BACA JUGA: Covid-19 Masih Mengintai, Tentara Cek Suhu Tubuh Jemaah Masjid Agung Palabuhanratu Sukabumi

Menurut Helmi, pria itu tertular Corona ketika bekerja di Jakarta. Sebelumnya ada teman kerja dari pasien ini di Jakarta yang kena stroke dan setelah menjalani perawatan meninggal dunia. Karena libur kerja, pria itu pulang ke kampung halamannya. Dalam perjalanan ke Sukabumi, pasien ini ditelepon pihak perusahaan meminta kembali lagi ke Jakarta untuk melaksanakan swab tes. 

"Perusahaannya tidak menyampaikan kenapa harus swab, apakah ada yang positif atau gimana-gimananya. Cuma hanya mengintruksikan harus swab saja," jelasnya.

Tapi karena pria tersebut sudah berada di Sukabumi maka swab tes dilakukan di Kimia Farma Sukabumi pada 17 September dan hasil swab tes positif itu keluar pada 18 September. Namun dari pihak Kimia Farma itu tidak mengkonfirmasi hal ini kepada Puskesmas Bojonggenteng. Pria tersebut hanya menginformasikan kalau dirinya positif Covi1-19 kepada pihak perusahaan. 

BACA JUGA: 12 Panduan Melakukan Isolasi Mandiri di Rumah Bagi Pasien Covid-19

Helmi mengatakan, dari keterangan pasien itu pihak Kimia Farma sendiri yang akan menginformasikannya kepada Puskesmas Bojonggenteng. Nyatanya pihak Kimia Farma tidak menghubungi dengan puskemas. 

Pihak puskesmas tahu adanya positif Covid-19 setelah tersebar informasi dari warga pada hari Senin 21 September. "Kimia Farma tidak menginformasikan ke kita. Kita baru tahu setelah beredar di masyarakat bahwa ada yang positif. Kita cari informasinya ternyata diperiksanya di Kimia Farma, (informasi tersebut didapat) setelah kita hubungi si pasiennya. Kita klarifikasi ke Kimia Farma benar tidak memeriksa itu, Kimia Farma baru melaporkan setelah kita tanyakan," jelasnya.

BACA JUGA: Update 23/9: Bertambah 14 Kasus, Angka Positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi Kembali Naik

Menurut Helmi, ada tujuh yang kontak dengan pasien positif Covid-19 ini. Tiga orang yang merupakan keluarga dari terkonfirmasi positif sudah melaksanakan rapid test dengan hasil non reaktif.

Rapid tes juga akan dilaksanakan kepada 4 orang yang kontak dengan pria yang terkonfirmasi positif itu. 4 orang ini terdiri dari 2 di Kecamatan Parungkuda dan 2 lagi di Kecamatan Parakansalak. Sebelum rapid tes, 4 orang di Kecamatan Parungkuda dan Parakansalak itu menjalani isolasi mandiri. 

Setelah sosialisasi ini, warga sudah tahu prosedur membantu dalam memenuhi kebutuhan pasien yang menjalani isolasi mandiri. Pasien ini pun patuh menjalankan isolasi. "Kemarin mereka masih khawatir ketika mereka mau mengirimkan makanan takutnya tertular ketika harus bertemu. Tapi sudah kami sampaikan bagaimana cara gotong royong membantu orang yang isolasi mandiri. Minimal makanannya tidak disampaikan langsung dengan menyediakan tempat yang disepakati," jelasnya.

Adapun pasien ini akan menjalani swab tes kedua yang dijadwalkan pada Senin 27 September mendatang, karena sudah 10 hari. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Science07 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 7 Mei 2024, Sukabumi Cerah dari Pagi Hingga Malam

Prakiraan cuaca tanggal 7 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi
Ilustrasi. Prakiraan cuaca tanggal 7 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi. | Foto: Pixabay/yeskay1211
Sukabumi06 Mei 2024, 22:27 WIB

Momen Hardiknas, Diarpus Sukabumi Bicara Program Pendukung Gerakan Merdeka Belajar

Kepala Diarpus Kabupaten Sukabumi Aisah dukung gerakan merdeka belajar agar generasi Indonesia emas bisa tercapai.
Program Pusling Diarpus Kabupaten Sukabumi di SMK Doa Bangsa Palabuhanratu 30 Maret 2024. (Sumber : IG UPP Palabuhanratu)
Sukabumi06 Mei 2024, 21:34 WIB

UPTD PU Sagaranten Tangani Longsor di Irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi

UPTD PU Wilayah Sagaranten melakukan penanganan sementara bencana longsor yang sempat menimbun aliran irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi.
Kabag TU UPTD Wilayah Sagaranten, Ami Amalia saat meninjau  penanganan longsor di Daerah Irigasi (DI) Binongsari, Curugkembar Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 21:19 WIB

Solusi Ayep Zaki Soal SDM hingga Penanganan Kemiskinan di Kota Sukabumi

Ayep Zaki menyebut dua persoalan yang harus diperhatikan di Kota Sukabumi yakni soal peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan soal kemiskinan.
Ayep Zaki dan Fungsionari HIMASI Kota Sukabumi | Foto : Ist
Sehat06 Mei 2024, 21:00 WIB

Terbangun dengan Tidak Nyaman, 10 Tips Jitu Menghentikan Asam Lambung Naik Saat Tidur

Terkadang jika Asam Lambung terjadi pada malam hari dapat menyebabkan tersedak saat tidur.
Ilustrasi - Terkadang jika Asam Lambung terjadi pada malam hari dapat menyebabkan tersedak saat tidur. (Sumber : Freepik.com/@stefamerpik).
Sukabumi06 Mei 2024, 20:27 WIB

Ratusan Perumahan di Kota Sukabumi Belum Serahkan PSU, Ini Upaya DPUTR

DPUTR Kota Sukabumi tengah fokus mengintensifkan upaya pengambil alihan PSU Perumahan.
Kepala DPUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi06 Mei 2024, 20:07 WIB

Anggaran Rp36 M: Jalan Rusak Jampangtengah-Kiaradua Sukabumi Mulai Diperbaiki

Sempat dikeluhkan warga, akhirnya jalan provinsi ruas Jampangtengah - Kiaradua mulai diperbaiki oleh Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Perbaikan jalan provinsi ruas Jampangtengah-Kiaradua Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life06 Mei 2024, 20:00 WIB

5 Cara Membantu Anak yang Takut Bertemu Orang Baru, Bunda Harus Tahu Nih

Bersabar, suportif, dan adalah kunci membantu anak Anda untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa takut bertemu orang baru.
Ilustrasi - Bersabar, suportif, dan adalah kunci membantu anak Anda untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa takut bertemu orang baru. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 19:31 WIB

Resmi Berkoalisi dengan 4 Partai, PKS Usulkan Tiga Nama untuk Calon Bupati Sukabumi

Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Sukabumi sudah resmi berkoalisi dengan empat partai lainnya, yaitu PKB, Demokrat, PDIP dan PAN.
M. Sodikin, Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi | Foto : Syams
Life06 Mei 2024, 19:00 WIB

13 Cara Sederhana Mengatasi Asam Lambung atau GERD yang Bisa Anda Lakukan

Asam lambung atau GERD dapat diatasi dengan cara-cara sederhana.
Ilustrasi seorang perempuan mengalami asam lambung (gerd) - Asam lambung atau GERD dapat diatasi dengan cara-cara sederhana.| Foto : Freepik/@diana.grytsku