Sebut Bangunan Gapoktan di Ciemas Tak Berizin, Almasih Datangi Kantor DKP Sukabumi

Rabu 04 Maret 2020, 13:17 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Aliansi Mahasiswa Sukabumi Bersih atau biasa disingkat Almasih menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) di Jalan Ciangsana, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/3/2020).

Koordinator Aksi, Norman Irawan mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut menanyakan pengawasan pada pembangunan tempat penggilingan padi untuk Gapoktan di Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi

BACA JUGA: Bahas E-KTP hingga Terminal Mangkrak, HPMIS Datangi Kantor Kecamatan Cicurug Sukabumi

Norman menjelaskan, berdasarkan data yang berhasil ia himpun, pembangunan tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 sebesar Rp 400 juta.

"Jadi begini, tadi kita bersama kawan-kawan menanyakan terkait pengawasan kepada Dinas Ketahanan Pangan untuk bantuan DAK tahun 2019 yang nilainya Rp 400 juta pada Gapoktan gaya baru di Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, usai aksi.

BACA JUGA: Unjuk Rasa Tagih Janji, Gedung DPRD Kota Sukabumi Disegel

Lanjut Norman, setelah melakukan kroscek di lapangan, pembangunan tersebut terindikasi tidak berizin. Baik Izin Mendirikan Bangunan (IMB) maupun izin lingkungan. Bahkan pembangunan tersebut berada di atas lahan pribadi. "Yang kami khawatirkan kedepannya tempat tersebut dimiliki sendiri bukan oleh Gapoktan nantinya," ucapnya.

Ia juga menyayangkan aksi tersebut belum ada respon dari pihak dinas. Bahkan, ia menuturkan, kelompoknya beberapa waktu lalu sempat mengingatkan dan memberikan solusi agar pembangunan tersebut sesuai pada tujuannya.

"Seharusnya pembangunan tersebut harus sesuai dengan juknas juknis DAK. Karena kami belum puas dengan respon pihak dinas, kami akan kembali lakukan aksi dengan massa yang lebih banyak," katanya.

BACA JUGA: Terminal Cicurug Sukabumi Mangkrak, HPMIS Tak Puas dengan Jawaban Dishub

Sementara itu, Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi, Aep Syaefullah membantah pernyataan yang dilontarkan mahasiswa bahwa pembangunan Gapoktan di Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas tidak berizin.

"Mereka ingin ketemu Pak Kadis karena ingin penjelasan tentang pembangunan penggilingan padi yang menggunakan anggaran DAK tahun 2019 yang dianggap tidak memiliki izin, dan pernyataan itu tidak benar sebab IMB-nya sudah ada. Silahkan bila ingin datang kembali melakukan aksi serupa. Namun setelah Kepala Dinas Ketahanan Pangan selesai cuti," tuturnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat28 April 2024, 07:00 WIB

Bantu Melancarkan Pencernaan, 5 Manfaat Minum Air Hangat Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
Ilustrasi minum air putih - Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya. | (Sumber : Freepik.com)
Science28 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 28 April 2024, Pagi Cerah dan Siang Berpotensi Turun Hujan

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional28 April 2024, 01:43 WIB

Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak, termasuk di Sukabumi.
Rumah rusak dampak gempa laut garut di Kampung Cigaru Rt 014 / 002 Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi (Sumber : Koramil surade)
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)