SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Sukabumi semakin meningkatkan kesiagaan pada musim kemarau ini. Ketika kemarau, ancaman kebakaran lahan kering, hutan dan pemukiman warga mengalami peningkatan.
BACA JUGA: Dipelihara di Villa Palabuhanratu, Buaya bernama Dewi Diberi Makan Ayam dan Bandeng
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Andi Kusnadi, mengungkapkan pihaknya tidak memiliki alat untuk memetakan lahan atau hutan yang rawan terjadi kebakaran. Meski demikian, pihaknya selalu mensiagakan anggotanya di delapan pos yang tersebar di kabupaten Sukabumi.
"Untuk Damkar Kabupaten sukabumi belum bisa memaping titik-titik rawan kebakaran lahan atau hutan. Tapi kita sudah mewaspadai setiap lahan dan hutan di Kabupaten sukabumi yang rawan terjadi kebakaran seperti di Palabuhanratu ada hutan kota, Hutan Sukawayana, perkebunan perkebunan dan lainya," ujar Andi kepada sukabumiupdate.com, Senin (16/7/2018).
Kebakaran lahan atau hutan bisa terjadi akibat kecerobohan diantaranya membuang puntung rokok yang masih menyala di lahan yang mudah terbakar.
"Beberapa waktu lalu di hutan Sukawayana, Cikakak terjadi kebakaran, itu informasinya kan orang yang mengambil madu dengan cara pakai asap. Apinya berasal dari pembakaran daun kering yang sisa pembakaran apinya tidak dimatikan oleh orang yang mengambil madu tersebut hingga terjadi kebakaran namun api tidak besar karena bisa dipadamkan," jelas Andi.
BACA JUGA: Berkas Hilang, Polisi Dalami Kasus Pengrusakan Mobil Bacaleg Golkar Kabupaten Sukabumi
Selain kesiagaan, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya-upaya pencegahan di setiap perkebunan dan lahan yang rawan terjadi kebakaran dengan memasang papan himbuan di lahan kering rawan terjadi kebakaran.
"Kita tidak bosan selalu menghimbau kepada masyarakat sebagai upaya meminimalisir terjadinya kebakaran ini disetiap kesempatan," pungkasnya.