SUKABUMIUPDATE.com -Â Keseriusan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi, Hanafie Zein untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, mulai dipertanyakan.
Kalangan pengamat menilai, secara etika, sebagai seorang yang memiliki jabatan tertinggi di Aparatur Sipil Negara (ASN), ketika sudah ada niat dan mendaftar ke partai, seharusnya menyatakan mundur sejak awal.
"Secara etika harus mundur, karena politik bukan dunia pura-pura dan harus jelas dari awal. Kesannya, saat ini masih menunggu SK (Surat Keputusan) dari partai," ujar Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Sukabumi, Yana Fajar Basyori kepada sukabumiupdate.com, Jumat (21/7/2017).
BACA JUGA:Â Isu Hangat Pasar Pelita Jelang Pilkada Kota Sukabumi, Asep Deni: Sasaran Pesaing Lemahkan Incumbent
Menurutnya, harus terlihat ada keseriusan dari Sekda untuk maju karena akan membingungkan masyarakat, bahkan, jika menyatakan mundur sejak awal lebih bersikap ksatria dan tidak diam-diam.
Di sisi lain jelas Yana, sikap Hanafie yang belum jelas berdampak terhadap timbulnya keraguan bagi kader dan konstituen yang akhirnya akan sulit bagi partai untuk mengendalikan dan memenangkannya.
"Itulah bedanya kader internal dengan eksternal. Karena, ketika ada kader eksternal butuh pembuktian sehingga diakui menjadi kader internal," tandasnya.
BACA JUGA:Â Kemana Arah Politik Incumbent dan Peluang Menang di Pilkada Kota Sukabumi 2018-2023
Yana pun menyarankan, sebaiknya Hanafie mundur dan mendeklarasikan niatnya secara serius untuk maju dalam pencalonan kepala daerah.
"Kalau sudah masuk dunia hura-hura, jangan pura-pura dan harus masuk seutuhnya. Jangan-jangan dia (Hanafie-red) mau jadi Wali Kota menunggu orang dulu. Tidak akan terpilih," pungkasnya seraya mengingatkan.
