SUKABUMIUPDATE.com - Â Sebanyak 26 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kota Sukabumi menerima dana hibah sebesar Rp520 juta kepada. Bantuan dalam bentuk cek diserahkan langsung oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Desy Ratnasari di Kantor Sosial Kota Sukabumi, Senin (06/02). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi dan perwakilan dari Kementerian Sosial.
Bantuan yang diberikan oleh anggota DPR RI tersebut, berasal pemerintah yang disalurkan melalui program dana aspirasi dewan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui bidang ekonomi. Masing-masing KUBE menerima Rp20 juta dengan anggota sebanyak 10 orang.
Desy berharap, bantuan tersebut dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat di bidang ekonomi, sehingga kesejahteraan mereka meningkat dan kehidupan sosial juga lebih baik. “Dapat bantuan dana dari pemerintah bukan berarti terlena, tapi harus jadi motivasi bagi penerima, bekerja sama, inovasi dan kreatifitas untuk menghasilkan produk usaha menjadi ciri khas Kota Sukabumi sehingga bisa mengantarkan Kota Sukabumi menjadi destinasi wisata melalui usaha kecil ini,†jelasnya.
BACA JUGA:
Bakso Kuburan Mantan, Kuliner Mengejutkan dari Eks TKI Asal Sukabumi
Kopi Chaproeks; Sensasi Kopi Indonesia di Kaki Lima Kota Sukabumi
Geco Samsat Kota Sukabumi, Goyang Lidah Penggemar Kuliner
Nantinya kata Desy, setelah bantuan disalurkan tentu saja akan memantau dan mengevaluasi progresnya. Apalagi, bantuan tersebut disalurkan melalui Komisi VII yang menjadi tugasnya untuk melakukan pengawasan. "Pengawasan dan evaluasi bagian dari tugas saya, bukan hanya bantuan ini tapi juga program yang digulirkan Kementerian Sosial sebagai mitra Komisi VIII,†katanya lebih jauh.
Wakil Walikota berpesan agar dana tersebut digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kegiatan usaha sesuai yang digelutinya, sehingga mampu meningkatkan perekonomian anggotanya. Penambahan modal usaha tersebut dijalankan sesuai dengan peruntukan sebagai amanah dari pemerintah. Tidak semua daerah menerima bantuan ini “Dana bantuan ini bukan untuk dibagikan, tapi untuk modal usaha bersama dalam kelompok,†kata Fahmi.  Â
Dikatakan Fahmi, berhasil atau tidaknya program tersebut membawa nama baik Kota Sukabumi. Untuk itu, Fahmi meminta agar pertanggungjawabannya  disusun dengan baik oleh masing-masing kelompok. “Kalau dinilai gagal dan dianggap tidak amanah maka bisa dicoret untuk tahun berikutnya. Tentu  yang merasakan dampaknya masyarakat,â€pungkasnya.